TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Membuat Bayi Tertawa sesuai Usia, Coba Yuk Ma!

Bayi yang tertawa bisa menjadi pertanda bahwa perkembangannya optimal, Ma

freepik

Tertawa adalah salah satu reaksi alami yang ditunjukkan bayi seiring dengan bertambahnya usia. Reaksi tersebut biasanya muncul di waktu yang tidak bisa ditentukan. Ketika Mama sedang tidak melucu, bayi mungkin akan tertawa. Begitupun sebaliknya, ketika Mama berusaha untuk melucu, si Kecil tidak tertawa dan cenderung diam.

Mendengar suara tertawa bayi menimbulkan kesenangan tersendiri karena suaranya terdengar sangat lucu. Selain itu, momen ini menjadi salah satu yang paling dinantikan para orangtua karena menandakan bahwa emosi dan sosial bayi berkembang dengan sehat.

Nah, untuk mengetahui cara membuat bayi tertawa sesuai usia, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Yuk, disimak!

Cara Membuat Bayi Tertawa Sesuai Usia

Pexels/pixabay

1. Usia 3 bulan

Bayi biasanya akan tertawa ketika memasuki usia 3-4 bulan. Mereka belum mengerti humor tetapi bisa tertawa dengan rangsangan atau stimulasi fisik secara spontan, seperti menggelitik di bagian perut, kaki, dan ketiak.

Melansir Parents, sel-sel otak bayi memerintahkan mereka untuk meniru tindakan yang dilihat. Jadi, jika si Kecil melihat Mama atau Papa tersenyum atau tertawa mereka juga akan melakukan hal serupa sebagai bentuk peniruan. Hal ini juga membuat mereka mengetahui bahwa rangsangan yang diberikan tidak berbahaya untuknya.

Pada usia 3-4 bulan, suara tertawa yang dikeluarkan bayi mungkin masih terdengar kecil dan singkat tetapi Mama tidak perlu khawatir karena seiring bertambahnya usia, suara tertawanya akan semakin kencang.

2. Usia 6 bulan

Pada usia ini, bayi mama mulai bisa tertawa ketika melihat sesuatu yang aneh atau asing. Pada tahap ini, bayi akan mudah tertawa ketika melihat ekspresi muka yang lucu atau suara-suara yang menirukan suara binatang.

Mama bisa mencoba menyanyikan lagu anak-anak dengan nada yang ceria sambil menggerakkan tangan atau tubuh sesuai dengan iramanya. Hal ini akan menarik perhatian bayi dan mengundang tawanya. Perlihatkan juga senyum di wajah para orangtua agar bayi mengerti bahwa itu adalah candaan.

3. Usia 9 bulan

Tahap ini tidak jauh berbeda dengan tahap sebelumnya. Namun, bayi cenderung lebih mudah tertawa meskipun candaan tersebut terulang berkali-kali. Mama bisa mencoba memakai sesuatu yang aneh seperti stocking yang dikenakan di wajah akan membuat bayi cepat tertawa.

4. Usia 12 bulan

Memasuki usia satu tahun atau 12 bulan, bayi sudah mulai mengerti perihal candaan yang membuat mereka tertawa.

Namun, tetaplah untuk membuat suara-suara aneh dan unik karena mereka tetap tertarik dengan hal itu. Jika mereka tertawa, lakukanlah secara berulang karena bayi cenderung menyukai pengulangan.

5. Usia 15 bulan

Memasuki usia yang lebih dari satu tahun, bayi mulai mencari tahu apa yang dianggap lucu oleh orang-orang.

Mereka akan ikut tertawa ketika melihat orang lain tertawa. Melansir Parents, sekitar 50% anak berusia satu tahun mulai bertingkah lucu dan menciptakan tawanya sendiri melalui candaan-candaan.

6. Usia 18 bulan

Bayi berusia 18 bulan mengundang tawa untuk dirinya dan orang di sekitarnya dengan membuat kesalahan yang disengaja. Jika hal itu terjadi, bayi akan merasa senang. Selain itu, bayi juga senang ketika ada orang lain yang bisa membuat candaan menggunakan suatu benda.

Mengapa Penting untuk Bayi Bisa Tertawa?

freepik

Bayi yang tertawa menjadi pertanda dari banyak hal-hal baik, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Membangun ikatan

Ketika bayi bisa tertawa bersama orangtuanya, secara tak langsung ikatan di antara mereka pun terbangun dan hal ini penting agar bayi bisa merasakan kenyamanan dengan sang orangtua.

2. Menghilangkan stres

Mendengar suara tawa bayi yang lucu bisa menghilangkan stres pada orangtua dan tertawa bersama si kecil ampuh untuk membuat Mama dan bayi meredakan ketegangan sekaligus merasa lebih baik.

3. Meningkatkan imunitas tubuh

Para ahli sepakat bahwa tertawa bisa meningkatkan jumlah sel kekebalan dalam tubuh bayi maupun orangtua. Sel-sel ini kemudian berperan dalam melawan berbagai jenis penyakit di dalam tubuh.

4. Membentuk sikap

Bayi memiliki kapasitas pemahaman yang jauh lebih hebat dan menyerap informasi yang dilihat serta didengar. Orangtua berperan penting dalam pembentukan sikap anak. Untuk itu, sebaiknya tunjukkan berbagai perilaku baik agar mereka bisa mencontohnya di kemudian hari.

5. Respons otak yang baik

Perkembangan tawa secara progresif yang ditunjukkan bayi di setiap tahap menunjukkan bahwa otak bayi mampu merespon informasi yang didengar atau dilihat dengan baik. Secara tak langsung, kemampuan sosial, emosional, dan komunikasi mereka turut meningkat.

Namun, perkembangan setiap bayi bisa berbeda. Jika sudah memasuki usia enam bulan tetapi bayi belum kunjung tertawa, Mama harus berkonsultasi pada ahli pediatris untuk mengetahui penyebabnya.

Itulah informasi mengenai cara membuat bayi tertawa sesuai usia. Pada umumnya, bayi akan mulai tertawa ketika memasuki usia tiga bulan dan menandakan bahwa otaknya mampu merespons candaan dengan baik.

Baca juga:

The Latest