6 Cara Pijat Bayi Kepala Peang akibat Leher Kaku
Kekakuan otot leher pada bayi bisa diatasi dengan cara-cara ini, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi yang memiliki kondisi kepala peang umumnya akan mengalami kekakuan otot di daerah leher dan mengakibatkan kepala bayi terlihat memutar ke samping yang dikenal dengan tortikolis. Selain berpengaruh pada perkembangan bentuk kepala, tortikolis yang tidak ditangani menyebabkan bayi sulit untuk menoleh ke berbagai arah.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan bayi yang berbaring dan menoleh hanya di salah satu sisi sehingga bentuk tulang kepalanya tampak tidak simetris atau plagiocephaly. Mama bisa mengatasi tortikolis dengan melakukan pijatan di area leher, bahu, dan sekitarnya.
Kali ini, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai cara pijat bayi dengan kepala peang akibat leher kaku.
Cara Pijat Bayi dengan Kepala Peang Akibat Leher Kaku
dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes melalui unggahannya di Instagram menjelaskan bahwa tortikolis bisa diatasi dengan fisioterapi dan akan membaik dalam waktu enam bulan atau lebih lama.
Mama juga bisa mencoba pijatan-pijatan ini untuk meredakan tortikolis pada bayi dan durasi dalam setiap pijatannya hanya berkisar lima sampai delapan detik. Seluruh pijatan tersebut berupa:
- Baringkan bayi pada permukaan yang datar dan empuk. Lalu, arahkan kepala ke sisi yang berlawanan dengan tortikolis. Berikan sedikit tekanan di area dada dan tahan posisi tersebut.
- Posisikan tangan mama di bawah kepala bayi dan dekatkan kuping ke arah bahu yang tidak mengalami tortikolis. Lalu, tekan dan tahan area dada.
- Baringkan bayi dengan posisi miring ke arah berlawanan dengan tortikolis, tekan dan tahan lengan bagian atas dan paha.
- Ubah posisi bayi menjadi tengkurap dan arahkan kepala berlawanan dengan tortikolis. Tekan telinga dan panggul bayi.
- Pangku bayi menghadap ke depan dan arahkan kepala bayi ke sisi yang berlawanan, lalu tahan bayi dalam posisi tersebut.
- Gendong bayi dalam posisi setengah miring menghadap ke depan. Tarik perlahan leher bayi yang mengalami tortikolis ke arah atas.
Mama bisa melakukan pijatan tersebut selama berulang-ulang hingga posisi leher bayi membaik. Namun, Mama juga wajib berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis agar mendapat evaluasi dan informasi yang lebih jelas dan valid mengenai penanganan tortikolis pada bayi.
Apa yang Menyebabkan Tortikolis pada Bayi?
Sekitar 85% bayi dengan tortikolis memiliki kepala yang peang. Terdapat dua jenis tortikolis, pertama congenital muscular torticollis dan kedua acquired torticollis yang disebabkan oleh faktor yang berbeda.
1. Congenital muscular torticollis
Congenital muscular torticollis biasanya terbentuk akibat proses persalinan. Melansir Kids Health, tortikolis terjadi karena rahim yang sempit atau bayi terlahir dalam posisi sungsang.
Mama mungkin tidak menyadari bahwa bayi terlahir dengan tortikolis hingga menginjak usia enam sampai delapan minggu. Congenital muscular torticollis tidak menimbulkan rasa sakit apapun pada bayi.
Penyebab lain dari congenital muscular torticollis adalah pemendekan otot yang ada di area leher. Sternokleidomastoid (SCM) adalah dua otot besar yang terletak di sebelah kanan dan kiri leher dan tortikolis terjadi ketika salah satu di antara dua leher tersebut mengalami pemendekan. Melansir Cleveland Clinic, penyebab dari pemendekan otot tersebut adalah sebagai berikut:
- Perkembangan abnormal pada SCM.
- Pembekuan darah di otot leher atau hematoma.
- Penebalan jaringan otot leher yang tidak normal.
- Sindrom Klippel-Feil atau sebuah cacat lahir langka yang menyebabkan tulang belakang dan leher bayi menyatu.
2. Acquired torticollis
Acquired torticollis terjadi akibat pembengkakan di area tenggorokan bayi sehingga menyebabkan jaringan di sekitar tulang belakang bagian atas bayi mengendur. Hal ini memungkinkan tulang belakang mereka untuk bergerak keluar dari posisi normal. Otot leher bayi pun kejang dan membuat kepala mereka miring ke salah satu sisi.
Pembengkakan tersebut bisa disebabkan oleh infeksi, cedera, atau alasan lainnya yang belum diketahui. Selain itu, faktor-faktor ini bisa menjadi penyebab lain dari tortikolis:
- Gangguan penglihatan.
- Reaksi terhadap obat tertentu.
- Sindrom Sandifer, suatu kondisi langka yang menggabungkan GERD dengan kejang leher.
- Sindrom Grisel, sebauh kompilkasi langka dari infeksi kepala dan leher atau komplikasi dari operasi telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Diagnosis Tortikolis pada Bayi
Dokter atau fisioterapis akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis tortikolis pada bayi. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh kepala bayi mama bisa menolah atau miring serta mencari otot-otot yang mengalami pembengkakan atau kekakuan.
Selain itu, beberapa pemeriksaan berikut juga mungkin dilakukan, seperti, tes X-ray, CT Scan, dan MRI pada kepala dan leher.
Itulah informasi mengenai cara pijat bayi dengan kepala peang akibat leher kaku. Mama bisa melakukan pijatan di rumah untuk mengatasi tortikolis pada bayi.
Baca juga:
- 8 Rekomendasi Bantal Anti Peang untuk Bayi
- Jenis Kepala Peang pada Bayi yang Perlu Mama Ketahui
- Bolehkah Mencampur ASI Segar dan ASI Perah Sebelumnya?