TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Telur Rebus atau Telur Goreng?

Telur mengandung banyak nutrisi baik untuk bayi

freepik/stockking

Telur adalah salah satu bahan makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi bayi yang sedang mengalami pertumbuhan. Sumber protein yang berasal dari hewan ini kaya akan gizi dan nutrisi baik serta mudah diolah.

Bayi berusia 7-12 bulan sudah seharusnya diperkenalkan oleh Makanan Pendamping ASI (MPASI) agar mendapat asupan nutrisi yang lebih beragam dan kompleks, salah satunya telur. Diketahui bahwa telur mengandung banyak manfaat baik yang diperlukan dalam pertumbuhan sang bayi.

Untuk menu MPASI, Mama bisa mengolah telur dengan berbagai cara, seperti digoreng, direbus, atau dicampurkan dengan bahan makanan lainnya. Lalu, mana yang lebih baik untuk bayi, telur rebus atau telur goreng?

BerikutPopmama.comsudah merangkum informasinya dari berbagai sumber, termasuk Dokter Anak, dr. Galih Linggar Astu Sp.A. Disimak, ya, Ma!

Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Telur Rebus atau Telur Goreng?

freepik

Mengutip informasi dari Instagram dr. Galih Linggar Astu, sebuah studi yang dilakukan oleh Asian Journal of Immunology pada tahun 2023 menunjukkan bahwa telur ayam yang direbus dalam suhu 100C memiliki nutrisi lebih baik dibandingkan dengan telur ayam yang digoreng.

Waktu terbaik untuk menyajikan telur pada bayi adalah ketika mereka mulai memasuki usia enam bulan dalam bentuk yang lebih halus agar mudah dicerna dan menghindari risiko tersedak. Ketika usia anak semakin bertambah dan mulai ditumbuhi gigi, sajikanlah telur dalam tekstur yang lebih kasar.

Cara terbaik untuk memberikan telur pada bayi berusia enam bulan adalah dihaluskan dalam bentuk puree. Memasuki usia tujuh bulan, sajikan telur dalam bentuk puree namun tidak terlalu halus agar bayi mulai mempelajari tentang makanan bertekstur. Mama juga bisa menggabungkannya dengan makanan lain, seperti alpukat.

Pada usia delapan hingga sembilan bulan, berikan telur dalam bentuk gumpalan atau potongan yang lebih padat seperti telur orak-arik atau telur rebus yang dihaluskan secara kasar dengan garpu. Mama juga bisa mengkreasikan telur sebagai menu MPASI agar bayi tidak merasa bosan.

Satu butir telur mampu memenuhi kebutuhan protein harian sang bayi. Selain itu, telur sangat padat nutrisi dan mudah untuk diolah. Mama bisa memberikan telur pada anak kapanpun dalam porsi yang pas sesuai kebutuhan bayi.

Nutrisi pada Telur yang Baik untuk Bayi

unsplash/tamanna rumee

Jika Mama sering mengalami kebingungan untuk memberi menu makanan si Kecil, telur menjadi pilihan yang tepat. Diketahui bahwa telur adalah salah satu makanan padat nutrisi yang sangat baik untuk bayi karena mengandung protein tinggi serta vitamin dan mineral yang berguna untuk pertumbuhan anak.

Protein bertugas dalam mengoptimalkan pembentukan jaringan otot, kulit, organ, dan enzim dalam tubuh. Kolin dan Omega-3 yang terkandung pada telur berperan dalam perkembangan otak, saraf, dan fungsi memori yang kuat serta sehat.

Bayi berusia 7-12 bulan sedang berada di masa emas pertumbuhan dan akan sangat aktif bergerak. Telur menjadi makanan yang tepat untuk mereka karena mengandung sumber lemak yang baik dan bisa menambah energi yang dibutuhkan bayi.

Pembentukan tulang dan gigi serta sistem kekebalan tubuh yang kuat pada bayi dapat dibentuk melalui vitamin D dan kalsium. Zat lutein, zeaksantin, serta vitamin A sangat baik untuk meningkatkan kesehatan mata sang bayi. Asam folat atau vitamin B9 mendukung pertumbuhan sel baru dan produksi DNA.

Zat besi dan vitamin B12 berfungsi untuk memproduksi sel darah merah. Bayi yang mendapatkan cukup zat besi cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik. Selenium sebagai antioksidan melindung sel-sel dalam tubuh bayi dari kerusakan serta memperkuat imunitas.

Apakah Telur Menyebabkan Alergi pada Anak?

freepik

Meskipun telur sangat baik untuk dikonsumsi bayi, Mama tetap perlu memperhatikan risiko alergi yang mungkin dimiliki si kecil. Gejala alergi telur yang ditunjukkan berupa:

  • Muntah
  • Diare
  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan di beberapa bagian tubuh
  • Eksim
  • Kesulitan bernapas
  • Gatal atau bengkak pada mulut, bibir, atau lidah
  • Detak jantung yang cepat
  • Tekanan darah yang menurun

Tingkat keparahan alergi berbeda pada setiap anak tergantung pada sistem kekebalan tubuh dan jumlah atau banyaknya telur yang dikonsumsi. Alergi juga dapat diturunkan dari anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi tersebut.

Melansir Healthline, alergi telur pada bayi atau anak akan hilang dengan sendirinya ketika mereka sudah berusia lima tahun. Sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mengetahui lebih jelas perihal alergi yang mungkin dimiliki oleh anak Mama.

Itulah jawaban mengenai mana yang lebih baik untuk bayi, telur rebus atau telur goreng. Pada dasarnya, telur rebus lebih mengandung banyak nutrisi ketimbang telur goreng. Namun, jika Mama ingin menu MPASI lebih bervariasi, telur goreng bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca juga:

The Latest