Bolehkah Bayi Makan Kolak? Simak Jawabannya di Sini!
Cari tahu dulu aman atau tidaknya takjil manis dikonsumsi oleh bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang sudah menyantap kolak sebagai menu berbuka puasa di Ramadan tahun ini? Rasanya yang manis membuat makanan bersantan ini jadi idola banyak orang.
Saat sedang menyantap takjil ini, pernah tidak sih Mama terpikir untuk membiarkan bayi mencicipi kolak? Kalau pernah, kira-kira boleh tidak ya si Kecil ikut menyantap panganan ini?
Sebelum memberikan kolak pada si Bayi, cari tahu dulu jawaban dari bolehkah bayi makan kolak di artikel Popmama.com berikut ini.
Bolehkah Bayi Makan Kolak?
Jawaban sederhananya, boleh-boleh saja membiarkan bayi makan kolak. Akan tetapi, dalam porsi sewajarnya dan beberapa aturan tambahan.
Kolak yang Mama berikan untuk si Kecil tidak bisa disamakan dengan kandungan kolak yang biasa disantap orang dewasa. Beberapa penyesuaian rasa dan bahan-bahan untuk membuatnya perlu dilakukan.
Agar si Kecil bisa ikut menyantap nikmatnya kolak di bulan Ramadan, perhatikan beberapa hal ini dulu yuk, Ma.
1. Pastikan teksturnya sesuai dengan kemampuan si Bayi
Bayi berusia 7-12 bulan biasanya masih menyantap panganan bertekstur lunak. Maka dari itu, Mama harus turut menyesuaikannya.
Mama bisa pilih isian kolak yang lembut, seperti labu atau pisang. Pastikan juga memotong-motong isian kolaknya dalam ukuran kecil yang mudah disantap si Kecil. Setelah itu, masak isian kolak sampai lembut sesuai dengan tekstur yang bisa dimakan oleh si Bayi.
2. Kurangi takaran gula
Sebetulnya, bayi yang baru belajar makan masih belum bisa mencecap berbagai rasa yang ada dengan maksimal. Oleh karena itu, Mama tidak perlu memasak kolak yang terlalu manis untuknya.
Sebagai pertimbangan, cukup tambahkan gula merah sebanyak setengah sampai satu sendok teh pada kolak untuk si Bayi. Ukuran ini disesuaikan dengan aturan yang dikeluarkan oleh American Heart Association Guideliners, mengenai takaran maksimum asupan gula harian untuk bayi berusia 7-12 bulan; yakni setengah sampai satu setengah sendok teh.
Mama bisa mengurangi takaran gulanya menjadi lebih sedikit bila menambahkan pisang atau ubi ke dalam kolak tersebut. Pasalnya, buah ini sudah punya rasa yang cukup manis lantaran mengandung gula yang cukup tinggi.
3. Batasi takaran santannya
Sama seperti gula, Mama juga harus mengurangi santan dalam menu kolak untuk bayi. Jumlah ideal pemberian santan untuk bayi adalah 20-50 gram per sekali makan.
Selain membatasi asupan hariannya, Mama juga harus memastikan kalau bayi tidak punya alergi santan sebelum membiarkan bayi makan kolak. Pastikan juga untuk menggunakan santan yang diperas sendiri agar panganan si Kecil bebas bahan pengawet.
Saat memasaknya pun Mama juga harus berhati-hati. Masak santan untuk kolak dalam api kecil agar tidak pecah. Ini penting, untuk memastikan kandungan zat gizi dalam santan masih ada saat disantap oleh si Kecil.
Itulah soal bolehkah bayi makan kolak. Pada dasarnya membiarkan bayi makan kolak merupakan ide yang bagus., terutama bila si Kecil sedang bosan menyantap makanan yang biasa. Namun, jangan lupa perhatikan beberapa aturannya ya, Ma!
Baca juga: