Sleep Training pada Bayi: Manfaat, Metode, dan Tipsnya
Saatnya Mama mulai menerapkan sleep training untuk membantu bayi belajar tidur sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengasuh bayi menjadi kesulitan sendiri bagi orangtua baru, terutama ketika si Kecil tidak mau tidur di malam hari. Hal ini tentu sangat melelahkan, apalagi bagi seorang Mama yang memiliki banyak pekerjaan di siang hari dan harus menenangkan bayi yang rewel saat ingin tidur di malam hari.
Untungnya, masalah tidur bayi bisa diatasi dengan sleep training, Ma. Ya, banyak metode sleep training yang dianggap mampu mengatur waktu tidur untuk bayi serta bermanfaat untuk kemandirian mereka sehingga memungkinkan orangtua bisa menikmati waktu tidur di malam hari.
Tapi perlu Mama ketahui bahwa proses sleep training tidak semudah yang dibayangkan. Mungkin akan ada banyak drama di awal menerapkan cara ini. Namun, percayalah, jika sudah terbiasa, hal ini bermanfaat bagi Mama dan si Kecil.
Berikut ini Popmama.com sudah siapkan informasi tentang serba-serbi sleep training pada bayi yang dapat Mama terapkan. Mari disimak bersama, Ma!
Apa Itu Sleep Training?
Sleep training mengajarkan si Kecil untuk tidur tanpa bantuan orangtua. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bayi dibaringkan di tempat tidur dalam keadaan mengantuk tetapi tetap terjaga meski tanpa diayun, dipeluk, atau dijaga.
Selain itu, sleep training juga mengajarkan bayi cara kembali tidur saat terbangun di malam hari (bangun malam merupakan hal yang normal dari siklus tidur, bahkan untuk orang dewasa).
Mengutip dari What to Expect, para ahli merekomendasikan memulai sleep training saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Pada usia ini, bayi secara fisik dapat bertahan selama enam hingga delapan jam dalam semalam tanpa perlu menyusu.
Manfaat Sleep Training pada Bayi
Meskipun sleep training pada bayi cukup menantang bagi para orangtua, namun terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh Mama maupun si Kecil sendiri. Hal-hal yang akan terjadi pada saat sleep training pada bayi, antara lain:
- Meluangkan lebih sedikit waktu untuk tertidur
- Waktu bangun lebih sedikit di malam hari
- Melatih bayi untuk tertidur sendiri saat terbangun
- Memiliki kualitas tidur yang lebih baik
Sementara itu, manfaat yang dapat dirasakan oleh Mama, yaitu:
- Waktu tidur lebih banyak
- Memiliki kualitas tidur yang lebih baik
- Merasakan suasana hati yang lebih baik
- Meningkatkan bonding atau ikatan bayi dengan orangtua
Metode Sleep Training pada Bayi
Sebenarnya tidak ada cara untuk melatih tidur, namun diketahui banyak orangtua menemukan beberapa metode latihan tidur yang dapat bekerja untuk bayi mereka. Metode-metode tersebut meliputi:
1. Cry it out (CIO)
Metode cry it out adalah metode menidurkan bayi dan membiarkannya menangis sampai tertidur tanpa bantuan apa pun dari orangtua. Namun pastikan si Kecil ditidurkan dalam keadaan perut kenyang dan suasana tidur yang aman dan nyaman.
Orangtua tidak perlu kembali mengecek bayi ke dalam kamarnya dan tinggal menunggu waktu bangun keesokan paginya atau saat memasuki waktu menyusu selanjutnya. Jika dilakukan dengan konsisten, bayi akan mulai tertidur sendiri dalam waktu tiga hingga empat malam.
2. Metode Ferber
Pilihan metode selanjutnya yang bisa Mama coba adalah metode Ferber, Ma. Metode ini hampir mirip dengan metode cry it out. Yang membedakan adalah bayi yang dibiarkan menangis selama jangka waktu tertentu dan Mama perlu memeriksanya kembali.
Jangka waktu bayi menangis bisa berbeda-beda. Selama beberapa malam, jangka waktu menangis ini bisa meningkat secara bertahap.
Tidak lupa untuk tetap memerhatikan kenyamanan yang diperkirakan bayi untuk tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkannya sendirian.
3. Metode chair
Metode ini mungkin akan bekerja lebih baik pada bayi yang berusia lebih tua. Selain itu, metode chair dipercaya memberikan kenyamanan lebih bagi orangtua dan bayi daripada dua metode sebelumnya.
Mama atau Papa dapat duduk di kursi tepat di samping tempat tidur bayi dan menunggu si Kecil tertidur. Lakukan secara bertahap setiap harinya dengan memindahkan kursi yang akan diduduki menjauh sedikit demi sedikit hingga Mama atau Papa dapat keluar dari kamar.
Namun metode ini diketahui bisa membuat bayi lebih mudah menangis. Saat bayi tengah tertidur dengan orangtua di dalam kamar, si Kecil mungkin terkejut dan kesal saat bangun dan tidak menemukan keberadaan orangtuanya.
4. Metode bedtime fading
Jika si Kecil menangis untuk waktu yang lama sebelum tidur, bisa jadi tubuhnya mungkin belum siap untuk tidur pada waktu yang Mama tentukan. Metode bedtime fading ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah ritme sirkandiannya sesuai waktu tidur yang Mama inginkan.
Adapun cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Perhatikan isyarat tidur bayi, seperti menggosok mata, menguap, berpaling dari lampu, atau banyak bersuara atau rewel.
- Setelah bayi terlihat lelah, Mama bisa baringkan si Kecil di tempat tidur.
- Jika bayi banyak menangis, Mama bisa keluarkan dari tempat tidur selama beberapa waktu (misalnya, setengah jam) lalu dicoba lagi.
- Setelah sudah mulai terbiasa, coba ubah waktu tidur si Kecil 15 menit lebih awal dan ulangi prosesnya dengan waktu tidur yang baru ini.
- Secara bertahap pindahkan waktu tidur lebih awal dengan penambahan 15 menit hingga Mama mencapai waktu tidur yang diinginkan.
Bedtime fading juga merupakah salah satu strategi pelatihan tidur bayi yang melibatkan pengurangan kehadiran orangtua secara bertahap di kamar bayi saat menidurkannya.
5. Metode pick up, put down
Dengan metode pelatihan tidur ini, Mama menjalani rutinitas waktu tidur bayi sebelum menidurkannya saat si Kecil masih bangun tetapi dalam keadaan mengantuk. Tunggu beberapa saat untuk mengamati sampai bayi berhenti menangis. Jika tidak, masuk ke kamar dan letakkan bayi di tempat tidurnya dengan tenang.
Ulangi proses metode ini sampai bayi tertidur. Ketahuilah bahwa metode ini bisa memakan waktu lama dan membutuhkan banyak kesabaran.
Tips Menerapkan Sleep Training pada Bayi
Untuk menerapkan sleep training pada si Kecil, Mama bisa mencoba tips berikut ini:
1. Tetapkan rutinitas bayi sebelum tidur
Ikuti rutinitas tidur bayi selam 30 hingga 45 menit dengan konsisten untuk membantu transisi si Kecil dari waktu bangun sampai ke waktu mengantuk. Mulailah rutinitas lebih awal sehingga Mama dapat menyelesaikannya sebelum bayi kelelahan.
Jika si Kecil tertidur saat menyusui pada Mama atau minum susu dengan botol, jadwalkan pemberian susu tersebut sebelum bayi mandi atau membaca buku. Hal ini dapat membuat Mama menidurkannya saat si Kecil masih dalam keadaan bangun.
2. Atur waktu yang tepat
Hindari mengutak-atik waktu tidur bayi terutama saat ada beberapa gangguan seperti pindahan, adanya pengasuh baru, mengalami infeksi telinga, dan sedang dalam perjalanan. Tunggu sampai keadaan sudah tenang baru bisa mencoba latihan tidur kembali.
3. Letakkan bayi sendiri dalam keadaan terjaga
Pelatihan tidur ini berdiri pada bagaimana Mama dapat mengajari si Keciluntuk tertidur sendiri. Hal ini tidak berhasil jika Mama terus-menerus menggoyangnya untuk tidur di lengan Mama sebelum memindahkannya ke tempat tidur bayi.
4. Tunda waktu respons Mama
Mama tidak perlu terburu-buru masuk ke kamar bayi saat mendengar rengekan pertama bayi. Bayi akan sering merengek atau menangis di malam hari dan tertidur sendiri setelahnya.
Menanggapi setiap suara atau tangisan kecil dapat membangunkan bayi yang tertidur atau menggagalkan upayanya untuk menenangkan diri.
5. Batasi interaksi di malam hari
Mama bisa lakukan pengecekan, pemberian makan, atau penggantian popok dengan tenang tetapi dengan cepat untuk menghindari rangsangan berlebihan pada si Kecil.
6. Ketahuilah waktu bayi merasa lelah
Perhatikan tanda-tanda tidur seperti menguap dan mengucek mata. Penting untuk menidurkan bayi saat mengantuk namun tidak terlalu lelah. Bayi yang terlalu lelah akan lebih sulit tidur dan cenderung tidur nyenyak atau bangun lebih awal.
Itu dia informasi tentang serba-serbi sleep training pada bayi lengkap dengan pengertian, metode, sampai tips-tips yang bermanfaat. Mama bisa mulai ajarkan si Kecil tidur secara mandiri sejak dini dengan metode sleep training.
Apakah Mama menerapkan sleep training pada si Kecil? Jika iya, metode yang mana? Yuk, sharing di kolom komentar!
Baca juga:
- 5 Cara Meningkatkan Bonding dengan Bayi, Orangtua Wajib Tahu!
- Rekomendasi Vitamin Penambah Berat Badan Bayi 6-12 Bulan dan Harganya
- Merek Susu Formula yang Baik untuk Pencernaan Bayi