Potret 7 Bulanan dan Tedak Siten Ameena Anak Aurel dan Atta Halilintar

2. Sungkeman, Atta menggendong Ameena sambil bersalaman ke kakek dan neneknya

Sebelum acara inti berlangsung yaitu tedak siten, ada sejumlah rangkaian pembuka dulu. Pertama adalah sungkeman, di mana Atta dan Aurel sungkem kepada kedua orangtua mereka ditemani Ameena.

Di sini Ameena juga tampak belajar menyalimi kakek dan neneknya. Prosesnya hampir mirip dengan sungkeman saat menikah, hanya saja tak ada sekapur sirih atau kata-kata sedih dalam prosesnya.

3. Proses menyuapi dari Atta dan Aurel ke orangtua mereka

Selanjutnya ada proses menyuapi tumpeng dari Atta dan Aurel kepada Anang, Ashanty dan Krisdayanti. Ini memang mirip dengan prosesi yang ada di pernikahan, bedanya hanya sebagai simbol untuk terus berbakti kepada yang lebih tua.

4. Proses napak tanah Ameena yang sakral

Bergerak ke acara inti, di mana Ameena mulai dengan tapak tanah. Ini adalah tanda seorang anak manusia untuk menghormati bumi yang dipijak dan ditinggali.

Di momen ini Ameena tampak tenang saat menginjak tanah yang sudah disediakan. Selanjutnya kaki Ameena dibasuh oleh air bersih sebelum prosesi tapak 7 jadah.

5. Ameena menapaki 7 jadah yang melambangkan banyak hal di kehidupan

Setelah napak tanah, Ameena juga melakukan prosesi tapak jadah 7 warna. Prosesi ini melambangkan banyak hal dalam kehidupan. Ameena menapaki jadah warna putih, merah, kuning, hijau, biru, ungu dan cokelat.

6. Proses naik tangga tebu, Ameena sempat menangis

Setelah tapak jadah 7 warna, Ameena langsung melakukan prosesi naik tangga yang terbuat dari tebu dengan untaian melati. Ini melambangkan harapan agar si Bayi memiliki sifat perjuangan yang kuat.

Dalam bahasa Jawa, tebu merupakan kependekan dari 'antebing kalbu' yang bermakna kemantapan hati. Saat berada di puncak tangga Ameena diangkat oleh Atta, melambangkan agar ia bisa meraih cita-citanya meski setinggi langit.

7. Ameena saat berada di dalam kurungan

Prosesi selanjutnya adalah saat Ameena masuk ke dalam kurungan ayam yang sudah dihias. Ini menyimbolkan ketika anak dihadapkan dengan berbagai pekerjaan saat dewasa.

Ameena dihadapkan dengan berbagai barang dari kamera, makeup, mainan masak-masakan hingga stetoskop dan uang. Barang yang dipilih si Kecil dalam proses ini dipercaya sebagai gambaran hobi dan masa depan sang Anak.

8. Ameena memilih kamera, uang dan makeup

Waktu yang ditunggu-tunggu pun datang, Ameena meski sempat menangis sebentar memilih 3 barang. Adapun barang yang dipilih Ameena adalah kamera, uang dan makeup.

Atta sendiri mengartikan berbeda soal 3 barang yang diambil putrinya. Kamera mengartikan profesinya bisa di depan atau di belakang kamera. Makeup kemungkinan Ameena suka berdandan layaknya Aurel Hermansyah.

"Kalau uang ini ajaran mamanya nih, biar sama. Uang juga bukan selalu hal negatif, bisa jadi dia suka berbagi dan dermawan dengan uang," tutur Atta di Youtubenya.

9. Prosesi siraman untuk Ameena dan estafet tebu dari Anang ke Atta

Prosesi siraman yang dilakukan Ameena dilakuan simbolis. Hanya mengelap wajah dan kedua lengannya dengan air campuran bunga-bunga yang harum. Maknanya agar Ameena selalu menjaga kebersihan dan keharuman tubuh sebagai bagian dari menjaga pemberian Tuhan.

Setelah siraman langsung dilanjut dengan estafet tebu dari Anang kepada Atta. Ini menyimbolkan estafet kepemimpinan dirinya dulu kepada Aurel kepada Atta Halilintar.

10. Saweran yang dilakukan oleh Ameena

Setelah acara inti di atas, ada acara saweran yang dilakukan Atta dan Aurel kepada tamu undangan. Aurel membagikan sejumlah uang dengan berbagai nominal yang dilipat rapi dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000. Bahkan ada uang dollar Amerika lho!

Itu tadi rangkaian acara serta potret 7 bulanan dan tedak siten Ameena yang mengambil uang, makeup dan kamera saat di kurungan ayam. Wah, Ameena kelak ketika besar ingin menjadi Youtuber sepertinya, ya!

Baca juga:

• Sama-Sama Bayi Sultan, Ini 7 Foto Adu Gaya Ameena dan Rayyanza
• 10 Bayi Artis yang Punya Lesung Pipi, Ada Ameena hingga Bible
• 13 Bayi Artis yang Memiliki Pipi Chubby, Ada Rayyanza dan Ameena