Bolehkah Susu Kental Manis Dikonsumsi oleh Bayi?
Ternyata susu kental manis sebaiknya tidak diberikan pada si Kecil, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemberian susu kental manis pada anak mungkin masih menjadi pertanyaan bagi banyak orangtua, terutama Mama yang ingin memberikan susu untuk si Kecil selepas memberikan ASI. Meskipun namanya susu, ternyata susu kental manis sebaiknya tidak diberikan pada si Kecil.
Pemberian susu untuk si Kecil haruslah sesuai dengan usianya, sehingga pemberian susu bisa menjadi nutrisi pendukung optimal bagi proses tumbuh kembangnya.
Lalu, susu apa yang seharusnya Mama berikan bagi si Kecil? Bolehkah susu kental manis diberikan untuk bayi? Berikut Popmama.com sudah rangkum informasinya untuk Mama, dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Pemberian Susu pada Bayi Usia di Bawah 1 tahun
Susu yang dianjurkan untuk diberikan pada bayi usia di bawah satu tahun adalah air susu ibu (ASI). Apabila Mama tidak bisa memberikan ASI pada si Kecil karena kondisi tertentu, Mama bisa memberikan ASI donor pada si Kecil.
Pemberian ASI donor ini juga haruslah terjamin higienis dan aman bagi si Kecil. Jika Mama tidak mendapatkan ASI donor untuk si Kecil, maka Mama bisa memberikan si Kecil susu formula.
Pemberian susu kental manis pada si Kecil usia di bawah satu tahun sangat tidak disarankan. Hal ini karena susu kental manis malah bisa berdampak buruk pada pencernaan si Kecil.
Organ tubuh bayi usia di bawah satu tahun masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga mereka belum bisa mencerna nutrisi yang lebih kompleks selain dari ASI dan susu formula sesuai rekomendasi dokter. Pemberian nutrisi pada si Kecil usia ini seharusnya diberikan melalui ASI dan juga MPASI sesuai dengan usianya.
Pemberian Susu pada Anak Usia di Atas 1 Tahun
Pada usia batita atau balita, si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan seperti makanan orang dewasa. Pada usia ini, pemberian ASI ataupun susu lainnya bukan menjadi hal yang utama. Sesuai dengan saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu hanya boleh diberikan maksimal 30 persen dari total kebutuhan kalori, dan 70 persen sisanya harus diberikan dari makanan padat.
Susu yang sebaiknya diberikan untuk anak usia di atas satu tahun adalah susu sapi yang sudah dipasteurisasi (susu UHT) atau susu formula pertumbuhan. Pemberian susu UHT atau susu formula untuk pertumbuhan jauh lebih baik dari pada susu kental manis.
Hal ini karena susu kental manis memiliki kadar gula yang tinggi sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Konsumsi kadar gula tinggi yang terlalu sering pada si Kecil bisa berdampak buruk bagi kesehatannya seperti potensi obesitas pada anak.
Kandungan Susu Kental Manis
Susu kental manis dibuat melalui proses evaporasi atau penguapan dan memiliki kandungan protein yang rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberi gula tambahan. Hal ini menyebabkan susu kental manis mengandung kadar protein yang rendah dan kadar gula yang tinggi.
Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015 adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori. Sedangkan, kadar gula dalam segelas susu kental manis lebih dari 50 persen total kalorinya. Kadar gula ini jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO.
Karena itulah, susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi untuk bayi dan anak-anak. Susu untuk anak usia batita atau balita berperan sebagai sumber kalsium dan protein dengan asam amino esensial yang lengkap. Pemberian susu untuk bayi di bawah tiga tahun (batita) dan bayi di bawah lima tahun (balita) sebagai nutrisi tambahan pun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu bersama dokter anak agar kebutuhan gizi terpenuhi.
Itulah informasi terkait susu kental manis untuk bayi. Jika Mama ingin memberikan susu pada si Kecil, baiknya pilih susu UHT atau susu formula yang memang sudah terbukti aman bagi si Kecil. Pemberian susu untuk si Kecil harus higienis dan aman untuk kesehatannya. Selain itu, pastikan juga susu yang Mama pilih benar-benar bisa melengkapi kebutuhan energi dan nutrisi si Kecil, ya.
Baca juga:
- Alergi Susu dan Intoleransi Susu, Ketahui Beda Gejalanya Ya, Ma!
- 7 Rekomendasi Susu Formula untuk Anak 3 Tahun ke Atas
- Ayo Dicek! Susu Formula si Kecil Sudah Cocok atau Belum Ya?