6 Manfaat Jamur untuk Bayi, Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Jamur memiliki manfaat, tapi penting juga untuk tahu potensi risikonya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, apakah pernah terpikir untuk memberikan jamur dalam MPASI si Kecil? Jika pernah, itu adalah sebuah ide yang sangat bagus dan sebaiknya diteruskan, tapi jangan berlebihan.
Mengutip MomJunction, bayi aman dan boleh mengonsumsi jamur. Umumnya, jamur diberikan kepada bayi setelah berusia enam bulan. Namun, beberapa orangtua mungkin ingin menunggu hingga si Kecil berusia 10-12 bulan.
Penting bagi Mama untuk memilih jenis jamur yang tepat untuk si Kecil. Adapun jenis jamur yang boleh dikonsumsi adalah jamur kancing putih, jamur cremini atau baby bellas, jamur portobello, jamur shiitake, jamur jerami, jamur tiram, jamur chanterelle, jamur morel, jamur porcini, dan jamur enoki.
Berikut Popmama.com rangkum manfaat jamur untuk bayi.
1. Jamur memiliki khasiat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi
Khasiat ini berasal dari senyawa bioaktif seperti polisakarida (beta-glukan), triterpenoid, dan mineral yang terkandung di dalamnya.
Senyawa ini diketahui dapat meningkatkan kekebalan tubuh bawaan dan yang didapat dengan mengaktifkan berbagai jenis sel sistem kekebalan tubuh, Ma.
2. Jamur bisa membantu menjaga kesehatan jantung bayi
Serat yang dapat difermentasi Beta-Glucan adalah bentuk serat makanan larut yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan kolesterol dan peningkatan kesehatan jantung, serta oligosakarida yang berfungsi sebagai prebiotik.
Kandungan prebiotik yang ditingkatkan dalam makanan merangsang pertumbuhan mikrobiota bermanfaat yang dapat membantu mengurangi kondisi seperti obesitas dan kanker dalam jangka panjang.
3. Jamur memiliki efek antioksidan
Studi in vitro telah menunjukkan bahwa jamur memiliki potensi efek antioksidan jika dikonsumsi secara teratur, Ma. Polisakarida yang ada dalam jamur dikaitkan dengan efek antioksidannya.
Selain polisakarida, jamur memiliki berbagai vitamin, mineral, dan ergothioneine, yang merupakan asam amino esensial yang mengandung sulfur yang memiliki efek antioksidan.
4. Anti-inflamasi
Sebuah makalah tinjauan yang diterbitkan dalam Journal of Food Chemistry menyebut jamur yang dapat dimakan sebagai "makanan super" dan merekomendasikannya sebagai tambahan yang berharga untuk makanan sehari-hari.
Kehadiran senyawa bioaktif seperti polisakarida, proteoglikan, terpenoid, senyawa fenolik, steroid, dan lektinsia dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi alami jamur.
5. Antimikroba
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research menunjukkan bahwa jamur memiliki aktivitas antimikroba yang kuat secara in vitro.
Selain itu, jamur dianggap memiliki efek antivirus tidak langsung karena aktivitas imunostimulasi polisakarida. Jamur juga berpotensi memiliki aktivitas antijamur yang terbukti bermanfaat. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerjanya.
6. Jamur memiliki efek hepatoprotektif
Berbagai penelitian menunjukkan kemungkinan efek hepatoprotektif (melindungi hati) dari jamur. Penelitian tersebut juga memvalidasi penggunaan jamur dalam pengobatan tradisional.
Dengan demikian, penambahan jamur dalam makanan bayi dapat menjaga kesehatan hati dalam jangka panjang.
Efek Samping Jamur untuk Bayi
Jamur memiliki manfaat, tetapi penting juga untuk mengetahui potensi risikonya, Ma. Bayi yang mengonsumsi jamur mungkin dapat menimbulkan risiko berikut:
Alergi
Alergi jamur dapat terjadi melalui udara, oral, dan kontak. Likoperdonosis adalah penyakit pernapasan langka yang disebabkan oleh menghirup spora jamur Lycoperdon. Demikian pula, kasus alergi jamur yang jarang terjadi namun mungkin disebabkan oleh konsumsi telah didokumentasikan.
Jamur dianggap "kaya antigenik", yang berarti bahwa jamur dapat mengandung lebih dari satu alergen. Namun, jamur jarang menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang dimediasi IgE.
Keracunan
Keracunan jamur paling sering terjadi akibat mengonsumsi jamur liar. Namun, bisa juga terjadi akibat mengonsumsi jamur mentah atau setengah matang. Racun yang menyebabkan keracunan dalam kasus tersebut sebagian besar tidak diketahui. Dermatitis shiitake adalah contoh jenis ruam selektif yang dapat terjadi saat mengonsumsi jamur shiitake mentah atau setengah matang.
Itu tadi berbagai manfaat jamur untuk bayi dan efek sampingnya. Jika Mama ragu dalam pemberian jamur untuk bayi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi anak sebelum memberikan jamur kepada si Kecil.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Bubur Susu untuk MPASI, Manfaat dan Cara Membuatnya
- 8 Manfaat Buah Blackberry untuk Bayi yang Jarang Diketahui Orangtua
- Manfaat Buah Plum untuk Bayi, Bisa Memperkuat Tulang Rawan