Bisa Picu Alergi, Usia Berapa Bayi Boleh Makan Telur?
Telur mengandung protein yang bisa menyebabkan alergi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telur merupakan salah satu bahan masakan yang sering diolah menjadi santapan hampir setiap saat. Bagi orangtua, telur merupakan makanan kaya nutrisi yang mudah dibuat dan lezat.
Keunggulan yang dimiliki telur itu membuatnya dipertimbangkan menjadi salah satu makanan untuk bayi yang memulai MPASI. Lantas, usia berapa bayi boleh makan telur?
Yuk, temukan jawabannya melalui informasi yang telah Popmama.com ulasan berikut!
Usia Berapa Bayi Boleh Makan Telur?
Telur merupakan sumber protein yang baik bagi kesehatan bayi. Telur bahkan juga mengandung nutrisi lainnya, seperti asam amino, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Dengan kekayaan nutrisi yang dimiliki telur, sebagian ahli berpendapat bahwa bayi dapat mulai diperkenalkan pada telur saat bayi berusia 6 bulan.
Dilansir dari Romper, ahli gizi klinis anak di Children's Hospital Los Angeles, Stephanie Mitchell, menyebutkan bahwa kisaran usia disarankannya perkenalan bayi pada telur tersebut didasari perkiraan bayi yang mulai mengonsumsi makanan padat.
Bagaimana Cara Mengenalkan Telur kepada Bayi?
Pada usia 6 bulan, perkenalan bayi dengan telur dapat dilakukan melalui beberapa cara. Perkenalan tersebut tentunya harus dilakukan melalui penyajian pertama yang menarik bagi bayi. Dengan begitu, si Kecil akan tertarik untuk meraih telur untuk dikonsumsi.
Bagi bayi yang menyukai untuk meraih makanan dengan tangan, perkenalan dengan telur dapat dilakukan dengan menyajikan telur orak-arik yang membuatnya menjadi ringan dan lembut untuk dikunyah.
Sementara itu, bagi bayi yang terbiasa untuk makan dengan sendok, perkenalan dengan telur dapat dilakukan dengan telur rebus. Alasannya adalah telur rebus dapat dihaluskan dengan mudah untuk ditelan bayi.
Namun, sebelum memberikan telur kepada bayi dengan cara penyajian yang Mama pilih, pastikan telur yang disajikan telah benar-benar matang untuk membunuh bakteri yang ada di dalamnya, ya!
Olaharan Telur seperti Apa yang Tidak Dapat Diberikan kepada Bayi?
Dari rekomendasi cara mengenalkan telur kepada bayi, penyajian telur yang perlu diperhatikan dengan benar saat memberikannya adalah tingkat kematangan, bumbu yang digunakan, dan ukuran telur.
Telur yang belum sepenuhnya matang tidak dapat diberikan kepada bayi sebab terdapat kemungkinan bakteri di dalamnya. Bakteri tersebut dapat membawa risiko tinggi bayi menderita sakit akibat salmonella.
Selain itu, bumbu yang digunakan juga tidak dapat berlebihan. Telur yang disajikan alangkah baiknya tidak menggunakan garam dan gula sebab ginjal bayi belum sepenuhnya berkembang untuk bumbu dapur tersebut.
Lalu, yang terakhir, ukuran telur yang terlalu besar pastinya tidak dapat diberikan kepada bayi. Ukuran telur yang terlalu besar tanpa dipotong-potong lebih dulu saat disajikan dapat memungkinkan bayi tersedak saat mengonsumsinya.
Oleh karena itu, Mama harus memastikan ketiga hal di atas tidak dihidangkan bersama telur yang diberikan untuk si Kecil guna menghindari risiko yang memungkinkan terjadi, ya!
Apakah Ada Kondisi Bayi yang Tidak Dapat Mengonsumsi Telur?
Telur merupakan bahan makanan yang alergen. Itu artinya, telur memiliki kemungkinan menyebabkan alergi saat dikonsumsi. Kendati demikian, pengenalan telur kepada bayi dapat dikatakan aman.
American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa pengenalan makanan yang menyebabkan alergi lebih awal pada kisaran usia 6 bulan dapat membuat bayi cenderung tidak alergi terhadapnya.
Meskipun demikian, riwayat keluarga yang memiliki alergi ekstrem terhadap telur kiranya dapat menjadi pertimbangan tambahan untuk mengenalkan telur kepada si Kecil, ya!
Apabila Mama merasa khawatir dalam menentukan boleh atau tidaknya si Kecil mengonsumsi telur pada kondisi tertentu, mengonsultasikannya dengan dokter anak kiranya dapat menjadi keputusan yang tepat.
Nah, itulah informasi mengenai usia berapa bayi boleh makan telur. Semoga informasi di atas membantu!
Baca juga:
- Bolehkah Bayi Makan Makanan Bersantan?
- Bolehkah Bayi Makan Buah Kelengkeng?
- Tinggi Zat Besi, Kapan Waktu yang Tepat Bayi Boleh Mengonsumsi Daging?