Bayi tanpa Sengaja Menelan Air Kolam saat Berenang, Apa Dampaknya?
Mengajarkan bayi berenang bukan sesuatu yang mudah
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berenang tentunya aktivitas yang menyenangkan bagi bayi. Berdasarkan riset Norwegian University of Science and Technology, bayi sudah diperbolehkan berenang sejak usia tujuh bulan.
Ketika berenang, tubuh si Kecil akan aktif bergerak sehingga bermanfaat untuk perkembangan saraf dan otot. Selain itu, berenang bisa mendekatkan hubungan antara Mama dan bayi. Sebab, Mama akan berada di sisi si Kecil untuk mengawasinya selama berenang.
Namun, mengajarkan bayi berenang bukan sesuatu yang mudah. Ada kalanya bayi secara tak sengaja menelan air kolam. Apakah kondisi tersebut berbahaya bagi kesehatan bayi? Simak rangkuman penjelasan dari Popmama.com di bawah ini.
1. Air dari kolam renang bisa sebabkan diare
Dokter anak di New Jersey Medical School, Lawrence D. Rosen mengatakan, air dari kolam renang tidak membahayakan kesehatan si Kecil apabila hanya tertelan dalam jumlah sedikit. Namun, bayi bisa mengalami diare apabila menelan satu atau dua gelas air kolam.
Pasalnya, air kolam mengandung klorin dan atau bahan kimia lain yang memberikan dampak negatif pada sistem pencernaan bayi. Untuk diketahui, klorin umumnya digunakan untuk membersihkan air kolam.
Hal yang paling menjijikkan adalah bayi menelan air kolam yang telah terkontaminasi urine si Kecil atau liur orang lain. Tentu saja bakteri dan kuman dalam air kolam akan masuk ke tubuh bayi hingga menyebabkan diare.
2. Air kolam bisa sebabkan mata merah
Selain diare, paparan klorin dari air kolam bisa menyebabkan mata bayi merah. Oleh karena itu, bayi berusia 7-12 bulan umumnya menggunakan ban renang saat berenang. Mama juga bisa melatih si Kecil untuk mengenakan kacamata ketika berada di air.
Apabila mata bayi terkontaminasi air kolam, Mama harus segera membilas mata si Kecil menggunakan pencuci mata steril atau air bersih yang mengalir. Hindari mengusap mata si Kecil agar tidak menimbulkan iritasi.
3. Cara mencegah bayi menelan air kolam
Untuk mencegah bayi menelan air kolam secara tidak sengaja, tentu saja Mama harus mengawasi si Kecil ketika berenang. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan ketika bayi berenang:
- Selalu awasi dan jangan pernah menitipkannya kepada orang-orang yang tidak berpengalaman mengasuh bayi.
- Apabila bayi berenang bersama Mama, jangan lengah sedikit pun misalnya melepas pegangan bayi ketika ia memakai ban renang.
- Pilihlah ban renang yang sesuai postur tubuh si Kecil agar bayi tidak mudah tergelincir hingga menyebabkan tenggelam.
4. Manfaat berenang bagi bayi
Walaupun Mama perlu berhati-hati ketika membawa bayi berenang, faktanya berenang memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang si Kecil. Berenang bisa meningkatkan kekuatan otot bayi, terutama bagian sendi. Sigmundsson dan Hopkins mengungkapkan berenang secara rutin bisa meningkatkan keterampilan motorik bayi.
Bahkan, bayi bisa lebih percaya diri dan berani terhadap air. Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika berenang, bayi akan bergerak aktif. Hal ini juga bisa menjauhkan bayi dari obesitas.
Berenang memang memberikan banyak manfaat bagi si Kecil namun pastikan Mama menjaganya dengan penuh kewaspadaan agar bayi tidak menelan air kolam ya.
Baca juga :
- Bolehkah Anak Berenang saat Demam?
- Bolehkah Remaja Perempuan Berenang saat Menstruasi?
- 5 Tips Membawa Si Kecil Berenang dan Bermain Air di Kolam Renang