Mengandung Susu dan Gula, Bolehkah Memberikan Es Krim kepada Bayi?
Es krim memang lezat, tapi . . .
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi berusia di atas enam bulan memang sudah diperbolehkan untuk menikmati makanan pendamping ASI. Mama pasti ingin memberikan berbagai makanan sehat dan lezat untuk si Kecil, salah satunya mungkin es krim.
Bayi pasti senang jika diberi es krim karena rasanya yang lezat dan bentuknya yang menarik perhatian. Es krim umumnya terbuat dari susu sapi, lemak, dan gula. Bahan dasar pembuatan es krim itu memang cukup aman untuk kesehatan si Kecil.
Namun, bolehkah memberikan es krim kepada bayi berusia di bawah satu tahun? Berikut rangkuman penjelasan dari Popmama.com agar Mama tidak bingung lagi tentang pemberian es krim kepada si Kecil.
Es Krim Sebaiknya Tidak Diberikan kepada Bayi
Sayangnya, es krim sebaiknya tidak diberikan kepada bayi berusia di bawah satu tahun. Seperti Mama ketahui, es krim terbuat dari susu sapi yang sulit dicerna oleh bayi. Sebab, enzim dan saluran pencernaan bayi belum cukup kuat untuk mencerna susu sapi.
Kandungan gula dalam es krim juga bisa menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah dan merusak gusi. Bayi pun dapat mengalami alergi ketika diberi es krim dan mengganggu fungsi saluran pencernaannya.
Oleh karena itu, apabila Mama tetap ingin memberikan es krim kepada bayi, sebaiknya tunggu hingga usia si Kecil menginjak lebih dari satu tahun.
Es Krim Mengandung Pengawet
Hampir semua es krim yang beredar di supermarket mengandung bahan pengawet yang tentu saja berisiko bagi kesehatan si Kecil. Salah satu bahan pengawet dalam es krim adalah nitrat. Kandungan nitrat tersebut bisa mengganggu saluran pencernaan dan sistem syaraf, bahkan bisa meningkatkan risiko bayi terserang gangguan tiroid ketika beranjak dewasa.
Selain itu, saluran pencernaan bayi belum dapat bekerja optimal untuk mencerna zat pengawet. Apabila Mama tetap memberikan es krim, maka bayi bisa mengalami diare.
Risiko Es Krim Terpapar Bakteri
Seperti dilansir dari Mom Junction, bakteri mudah menempel pada es krim, khususnya es krim yang dijual di supermarket. Mama tidak pernah mengetahui apakah es krim tersebut telah dipegang oleh orang lain atau tidak.
Bakteri yang masuk ke dalam tubuh si Kecil tentu saja berbahaya bagi kesehatannya. Sistem imunitas bayi bisa menurun sehingga si Kecil mudah terserang penyakit.
Pasalnya, daya tahan tubuh bayi berusia di bawah satu tahun berbeda dengan orang dewasa. Imunitas mereka belum dapat menangkal paparan bakteri secara sempurna.
Alternatif Makanan selain Es Krim
Apabila bayi terus rewel karena ingin makan es krim, maka Mama bisa menyiasatinya dengan membuat smoothies dari buah-buahan, lalu Mama bisa mencetaknya menjadi es krim loli. Pastikan buah yang dipilih adalah buah segar dan telah dicuci bersih.
Mama bisa membuat smoothies tanpa tambahan gula ataupun bahan pengawet. Selain smoothies, Mama bisa mengenalkan yoghurt atau irisan buah segar kepada bayi agar si Kecil tidak merengek meminta es krim lagi.
Es krim memang terlihat segar dan lezat untuk bayi, namun kesehatan si Kecil adalah prioritas utama. Apakah Mama tertarik untuk membuat smoothies sebagai alternatif es krim?
Demikian informasi mengenai keamanan memberikan es krim pada bayi di bawah usia satu tahun. Semoga informasi ini memberi pencerahan ya, Ma.
Baca juga :
- Berbahayakah Perubahan Warna pada Makanan Bayi?
- Sehat dan Lezat! Coba yuk, Makanan Bayi dari 7 Negara Ini
- Tips Menyimpan Makanan Bayi, Cegah Perubahan Tekstur dan Warna