Mana yang Lebih Baik, Bubur Instan atau Bubur Homemade untuk MPASI?
Ketika bayi berusia di atas 6 bulan, Mama akan memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bayi berusia di atas enam bulan, Mama akan memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI). Sebab pemberian ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Saat Mama mulai memberikan MPASI, kandungan nutrisi menjadi poin penting karena berhubungan dengan tumbuh kembang bayi.
MPASI umumnya diberikan dalam bentuk bubur yang merupakan campuran dari nasi, sayur, daging, maupun buah-buahan. Ketika pertama kali memperkenalkan MPASI, Mama dianjurkan memberikan dalam tekstur lembut agar si Kecil mudah menelannya.
Selain itu, sistem pencernaan si Kecil juga belum bisa berfungsi secara optimal sehingga sulit untuk mencerna makanan bertekstur kasar. Contoh MPASI tekstur lembut yang dapat diberikan kepada bayi adalah bubur, mashed, dan finger foods.
Lalu, mana yang lebih baik antara bubur instan atau bubur homemade buatan mama sendiri? Pasalnya saat ini di pasaran sudah banyak dijual bubur instan yang memudahkan Mama untuk mengolahnya. Berikut Popmama.com akan merangkum penjelasan kelebihan dan kekurangan antara bubur instan dan bubur homemade.
1. Benarkah bubur instan mengandung pengawet?
Membandingkan antara bubur instan dan homemade tentu akan menimbulkan perdebatan. Bubur instan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sehingga memenuhi standar higienitas, nutrisi, dan aman dikonsumsi oleh bayi.
Namun, banyak mama yang ragu untuk memberikan bubur homemade karena menganggap bubur homemade mengandung pengawet. Faktanya, bubur instan untuk bayi sudah memenuhi standar WHO dan diawasi ketat oleh BPOM sehingga bubur instan yang beredar di Indonesia tidak boleh mengandung pengawet.
2. Bubur homemade tidak dapat bertahan lama
Berbeda dengan bubur instan yang sudah dikemas dengan baik, bubur buatan sendiri tentu tidak dapat bertahan lama karena tidak ada pengemasan. Oleh karena itu, Mama harus dapat memperkirakan takaran bubur untuk diberikan kepada si Kecil.
Pasalnya, apabila Mama memasak bubur terlalu banyak, bubur tersebut tidak dapat bertahan lama disimpan di kulkas. Bubur yang terlalu lama disimpan di kulkas bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri sehingga tidak aman dikonsumsi bayi.
3. Bubur instan mudah dibuatĀ
Sesuai namanya, keberadaan bubur instan memang mempermudah Mama untuk menyajikan bubur. Bubur instan umumnya berbentuk bubuk instan atau biskuit sehingga mudah dimasak dan siap santap. Bubur instan cocok untuk dibawa saat travelling bersama si Kecil.
4. Bubur homemade lebih terjamin nutrisinya
Dengan membuat bubur sendiri, maka Mama dapat memilih bahan-bahan dan cara mengolahnya. Hal ini membuat bubur buatan sendiri lebih terjamin higienitasnya dan lebih memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa, serta kandungan gizi.
Tak hanya itu, Mama bisa menyajikan bubur yang menyerupai menu makanan di rumah misalnya sayur bayam, daging ayam, jagung, dan nasi. Seluruh bahan tersebut diblender dan siap diberikan kepada si Kecil.
Meskipun begitu, Mama harus memasak bubur dengan benar agar nutrisi dalam makanan tidak hilang. Mengukus dan memanggang dapat menjaga nutrisi makanan dibandingkan merebus.
5. Bubur instan memiliki tabel nutrisi
Selain mudah dibuat, bubur instan juga mencantumkan tabel nutrisi pada kemasannya sehingga memudahkan Mama untuk mengetahui kandungan nutrisi di dalamnya. Mama juga bisa membandingkan kandungan nutrisi antara satu produk bubur instan dan produk lainnya.
Bubur instan memang aman diberikan kepada bayi selama Mama cermat membaca kandungan nutrisi di dalamnya. Mama sebaiknya tidak bergantung pada bubur bayi instan dan imbangi dengan memberikan bubur buatan sendiri yang lebih terjamin gizinya.
Nah, itulah tadi kelebihan serta kekurangan bubur instan dan bubur homemade yang bisa Mama berikan untuk si Kecil. Semoga Mama bisa lebih bijak dalam memilih setiap jenis asupan makanan untuk bayi mama, ya.
Baca juga :
- 10 Ide Menu MPASI Variatif untuk Bayi 6 Bulan
- 6 Rekomendasi Merek Tepung Beras Untuk MPASI, Jangan Salah Pilih
- 5 Hal yang Perlu Dicermati sebelum Membeli MPASI Kemasan