Baik untuk Latihan Sensori, tapi Mengapa Bayi Takut Rumput?
Bayi akan menangis ketika pertama kali menyentuh atau menginjak rumput
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat bayi bisa tumbuh dan berkembang dengan baik tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Mama. Bayi berusia tujuh bulan umumnya suka mengeksplor benda-benda di sekitarnya.
Selain itu, si Kecil juga sudah bisa diajak bercanda hingga seringkali menunjukkan ekspresi yang menggemaskan.
Melalui ekspresi wajahnya, Mama dapat mengetahui kapan si Kecil merasa senang atau takut. Hal itu juga bisa terlihat ketika bayi merasa ketakutan menginjak rumput.
Sebagian besar bayi memang takut menginjak rumput hingga mereka sering menangis ketika berada di sekitar tanaman atau rumput. Bagi Mama yang baru memiliki bayi, kondisi tersebut tentu membingungkan. Mama mungkin berpikir si Kecil hanya geli ketika menyentuh rumput.
Namun, apa alasan di balik bayi takut rumput? Berikut rangkuman penjelasan dari Popmama.com yang dilansir dari beberapa sumber.
1. Pertama kali menginjak rumput
Bayi akan menangis ketika pertama kali menyentuh atau menginjak rumput. Sebagai contoh, bayi yang tinggal di perkotaan memang akan kaget dan menangis ketika pertama kali menginjak rumput.
Menangis adalah salah satu respon yang disampaikan bayi karena merasakan benda asing untuk pertama kalinya. Ada juga bayi yang tertawa dan senang ketika menginjak rumput.
Respon tersebut justru menunjukkan perkembangan pada sensor saraf bayi. Oleh karena itu, bayi membutuhkan waktu untuk mengenal, merasakan, dan peka terhadap rasa gatal akibat menginjak rumput.
2. Bentuk perlindungan diri
Bayi merasa takut ketika menginjak rumput karena dia menganggap rumput adalah benda berbahaya. Si Kecil menilai rumput sebagai benda asing yang membuatnya geli. Oleh karena itu, bayi akan mengeluarkan reaksi ketakutan atau menangis sebagai bentuk perlindungan diri.
Tangisan dan rasa takut bayi juga menunjukkan usaha si Kecil untuk menjauhi rumput. Meski begitu, Mama tetap harus mengajarkan si Kecil agar terbiasa dengan rumput, ya. Mama bisa mengenalkan rumput secara perlahan kepada si Kecil sehingga dia tidak menganggap rumput sebagai benda asing lagi.
3. Alami hipersensitif
Rasa takut terhadap rumput juga bisa menunjukkan si Kecil mengalami hipersensitif. Dilansir dari jurnal kesehatan berjudul Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi, seorang bayi mengalami hipersensitif ketika dia tidak suka disentuh ataupun menyentuh benda-benda bertekstur.
Hipersensitif tentu bisa mengganggu proses perkembangan si Kecil. Hipersensitif akan membuat bayi bereaksi berlebihan ketika menyentuh benda-benda asing. Oleh karena itu, Mama perlu melatih secara perlahan sensorik indra peraba bayi.
4. Cara melatih sensorik indra peraba
Cara pertama untuk melatih sensorik indra peraba bayi sehingga dia tidak takut rumput adalah mengenalkan benda dengan berbagai macam tekstur seperti halus, lembut, dan kasar. Untuk mengenalkan benda-benda tersebut, Mama bisa mulai dari mengganti MPASI si Kecil dengan makanan bertekstur.
Cara selanjutnya adalah mengatur jadwal bermain untuk melatih sensorik bayi. Misalnya, setiap pagi Mama membawa si Kecil ke taman agar dia tidak takut menyentuh atau menginjak rumput.
5. Memberikan contoh kepada bayi
Terpenting adalah Mama bersikap sabar ketika mengenalkan benda-benda bertekstur kepada bayi. Berikan kalimat-kalimat positif yang menunjukkan benda tersebut bukan benda berbahaya bagi si Kecil.
Apabila bayi masih takut menyentuh benda bertekstur seperti rumput, maka Mama bisa memberikan contoh untuk menyentuhnya. Bayi biasanya akan berani menginjak rumput ketika melihat Mama melakukannya.
Jadi, bayi takut rumput merupakan kondisi normal. Mama hanya perlu melatih si Kecil dengan sabar agar dia tidak takut lagi menyentuh atau menginjak rumput. Jika diperlukan, Mama juga bisa memberikan contoh kepada bayi untuk menginjak rumput.
Baca juga:
- Tahap Perkembangan Sensorimotor Bayi dan Tips untuk Menstimulasinya
- Kembangkan Kemampuan Sensorik Bayi Lewat Montessori Mobile
- Wajib Tahu! Masalah Sensorik pada Bayi Dapat Dideteksi sejak Dini