Penerapan Pola Asuh Smart Parenting Bisa Jaga Kesehatan Mental Mama
Selain itu, pola asuh ini juga bikin anak tidak mudah tantrum
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua dan mengasuh anak bukanlah tugas yang mudah. Mama bisa saja mengalami kelelahan, bosan, dan jenuh dengan aktivitas yang berulang.
Psikolog Anak Usia Dini, Aninda S.Psi, M.Psi.T dalam Konferensi Pers Baby Huki Kombinasi Smart Parenting untuk Orangtua Milenial dan Gen Z, Rabu (7/2/24), pun mengiakan hal itu. Aninda mengatakan ada saat di mana memang merasa lelah, bingung, hampa, memiliki banyak tuntutan, bahkan sampai merasa tidak mengenal diri sendiri.
Lantas, bagaimana cara menghadapinya? Simak informasi yang telah dirangkum Popmama.com berikut ini, yuk, Ma!
Tantangan yang Kerap Dialami Mama
Riset dari Ohio State University College of Nursing membuktikan bahwa sebanyak 66% orangtua pernah mengalami burned out.
"Jadi burned out ini mungkin banget dialami karena tadi, perkembangan teknologi yang membuat kita punya ekspektasi kepada diri kita sendiri," ujar Aninda.
Aninda menjelaskan banyak orangtua dari kalangan Milenial dan Generasi Z yang berambisi untuk jadi ibu yang sempurna dan punya ekspektasi berlebih dengan diri sendiri sejak akses informasi pengasuhan dapat dengan mudah ditemukan karena teknologi.
Hal ini akhirnya membuat tantangan menjadi Mama di era ini sangat banyak. Berikut beberapa tantangan yang kerap dialami:
- Kurang tidur hingga kelelahan,
- Hormonal yang berubah-ubah,
- Tidak ada waktu untuk diri sendiri.
Hal yang Sering Diabaikan dalam Merawat si Kecil
Dalam mengasuh anak, Mama seharusnya tidak boleh merasa tertekan, atau bahkan burned out.
"Ketika kita mengurus si Kecil khususnya bayi, seorang Ibu itu perlu banget menjalani dan menikmati proses yang ada," kata Aninda.
Kebanyakan Mama sudah terlalu lelah dan banyak mengurus hal lain sehingga masa-masa menjadi orangtua kerap dilewati dengan penuh kekesalan dan kurang dinikmati.
Hal lain yang perlu dilakukan sebagai seorang Mama ialah memandang diri secara positif, bisa dengan mengapresiasi apa saja yang sudah diajarkan dan diupayakan dalam mendidik si Kecil.
Selain itu, bonding yang penting untuk ditumbuhkan dalam hubungan orangtua dan anak seringkali dinomor sekiankan. Karena sudah terlalu banyak hal yang dikerjakan, mengasuh anak khususnya bayi hanya dikerjakan sebagai kewajiban tanpa membuat ikatan dengan si Kecil.
Hal-hal di atas merupakan aspek penting dalam merawat anak namun seringkali dilewatkan bahkan dilupakan.
Smart Parenting: Pola Asuh yang Efektif di Era Baru Pengasuhan
Salah satu pola asuh yang cocok diterapkan untuk orangtua masa kini, khususnya milenial dan generasi Z yang ingin jadi perfect mothers adalah pola smart parenting.
"Smart parenting adalah pola asuh yang fokus untuk memenuhi aspek perkembangan si Kecil sesuai dengan usianya," ujar Aninda.
Dalam ilmu psikologi, ada 6 aspek perkembangan anak yang diterapkan dalam pola asuh smart parenting, di antaranya:
- Fisik-motorik,
- Kognitif-bahasa,
- Sosial-emosional.
Aspek-aspek ini akan membantu Mama dalam mengenal dan lebih dekat dengan si Kecil. Kemudian, Mama juga bisa mengasuh si Kecil tanpa ada perlawanan yang membuat Mama emosi.
Smart Parenting Efektif Mengurangi Tantrum
Pada dasarnya, jika Mama menerapkan 6 aspek perkembangan yang telah disebutkan sebelumnya, si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih paham dengan dirinya sendiri sebab aspek-aspek kebutuhannya telah terpenuhi. Hal ini yang akhirnya membuat tantrum anak berkurang.
Nikita Willy selaku Brand Ambassador Baby HUKI dalam Konferensi Pers Baby HUKI Kombinasi Smart Parenting untuk Orangtua Milenial dan Gen Z, mengatakan dirinya selalu membuat rutinitas harian untuk anaknya, Issa Xander Djokosoetono, agar punya rasa disiplin.
"Kalau kita udah tahu jadwal yang pas untuk anak kita, aku ngerasa kehidupan aku itu jadi mudah," kata Nikita.
Menurutnya, rutinitas bukan hanya membuat anaknya disiplin, tetapi Niki juga menjdi tahu kapam waktu dirinya harus mengasuh Issa dan kapan dirinya bisa me time.
Aninda, selaku Psikolog Pendidikan Anak Usia Dini juga mengatakan hal serupa. Rutinitas membuat tantrum berkurang sebab anak sudah hafal dengan kegiatannya.
"Ketika ada rutinitas, anak akan less tantrum," tambah Aninda.
Dengan membuat rutinitas yang disetujui, anak akan merasa orangtua telah paham dengan karakter dan keinginan anak.
Bangun Bonding Antara Anak dan Orangtua Juga Penting
Membuat ikatan antara anak dan orangtua merupakan aspek penting dalam menerapkan smart parenting. Membangun ikatan sebenarnya sederhana dan dapat dilakukan di berbagai aktivitas dengan anak.
Bonding bisa dibangun saat menidurkan, memandikan, dan saat bermain dengan anak. Selain itu, Mama juga bisa membangun bonding lewat menyusui si Kecil secara langsung.
Nah, itu dia informasi mengenai pola asuh smart parenting yang bisa Mama terapkan di era pengasuhan masa kini. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Skin to Skin, Bonding Orangtua dan Anak yang Punya Banyak Manfaat
- Bagaimana Perbedaan Parenting Style Memengaruhi Kehidupan Anak
- 5 Cara Meningkatkan Bonding dengan Bayi, Orangtua Wajib Tahu!