TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Penyebab Bayi Sering Muntah dan Cara Mengatasinya

Gangguan pencernaan bisa membuat bayi sering muntah, Ma

Pexels/GustavoFring

Muntah kerap kali dialami oleh bayi, terutama beberapa bulan pertama setelah kelahiran. Bayi yang muntah secara tiba-tiba sebenarnya hal yang normal jika terjadi sesekali, sehingga Mama tak perlu khawatir.

Si Kecil dapat muntah secara tiba-tiba kareana sistem pencernaannya masih beradaptasi dengan jumlah ASI atau makanan yang dikonsumsinya.

Meski begitu, Mama juga harus waspada jika si Kecil muntah secara terus-menerus sebab hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada tubuhnya. 

Jika si Kecil muntah dengan frekuensi yang sering, jaga kondisinya agar terhidrasi sebab si Kecil akan kekurangan cairan jika muntahnya tak kunjung henti.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum berbagai penyebab bayi sering muntah yang dapat Mama ketahui. 

1. Makan dan minum terlalu banyak

Freepik/freepik

Salah satu penyebab muntah adalah karena menyusu terlalu banyak. Pada dasarnya, ukuran lambung bayi masih terbilang kecil dan sistem pencernaannya masih butuh penyesuaian. 

Jika si Kecil baru memulai MPASI, makan terlalu banyak juga bisa jadi penyebabnya, karena sistem pencernaanya masih beradaptasi.

2. Intoleransi terhadap laktosa

freepik/freepik

Penyebab bayi sering muntah selanjutnya adalah bisa jadi karena si Kecil alergsi terhadap susu, Ma. Susu sapi atau ASI bisa menjadi penyebab bayi mengalami intoleransi laktosa.

Intoleransi kerap dialami oleh bayi yang tidak memiliki enzim laktase yang cukup pada pencernaannya, sehingga tubuh si Kecil menimbulkan reaksi salah satunya muntah.

3. Gastroenteritis

Freepik/cookie-studio

Kondisi ini merupakan gangguan sistem pencernaan yang terjadi akibat infeksi virus seperti Rotavirus dan Norovirus atau bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli.

Reaksi akibat infeksi virus ini merupakan muntah, demam ringan, hingga diare.

4. Keracunan makanan atau benda asing

freepik/freepik

Orangtua perlu mengawasi bayi dengan lebih teliti, sebab bayi sering memasukkan benda asing atau bahkan tangannya sendiri ke dalam mulutnya. Benda asing yang telah terkontaminasi dan masuk ke mulut dapat menyebabkan muntah. 

Mama juga perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi si Kecil apabila si Kecil sudah mengonsumsi MPASI. Bayi mungkin mengalami muntah sampai diare apabila mengonsumsi makanan yang telah kedaluwarsa atau beracun.

5. Stenosis pilorus kongenital

Pinterest/Precious Little Sleep

Stenosis pilorus kongenital merupakan kondisi di mana saluran dari lambung ke usus pada tubuh si Kecil menyempit. Akibatnya, makanan yang masuk ke dalam mulutnya tidak dapat lewat dengan mudah sehingga tertahan di dalam lambung atau kembali dimuntahkan.

6. Gastroesophageal Reflux (GERD)

Freepik/freepik

GERD atau refluks asam lambung merupakan kondisi dimana asam lambung di dalam tubuh naik menuju kerongkongan. Bukan hanya pada orang dewasa, kondisi ini juga memungkinkan terjadi pada bayi.

Asam lambung dapat naik akibat sfingter yang memisahkan kerongkongan dan lambung si Kecil belum berkembang secara sempurna. Akibatnya si Kecil akan mengalami batuk hingga muntah.

7. Refleks muntah yang sensitif

pexels/kelvinagustinus

Sistem pencernaan yang masih berkembang membuat si Kecil memiliki refleks muntah yang sensitif atau si Kecil. Muntah bisa saja tiba-tiba terjadi apabila si Kecil tidak terlalu suka dengan makanan yang masuk ke dalam mulutnya.

Hal ini yang menyebabkan si Kecil secara refleks memuntahkan asupan atau makanan yang masuk bahkan sesaat setelah ditelan.

8. Indikasi adanya penyakit serius

Freepik/Vimaliss

Muntah yang terjadi secara terus-menerus bisa jadi akibat adanya penyakit serius yang mengancam kesehatan si Kecil. Jika muntah disertai dengan gejala lain seperti demam, sesak napas, lemas, hingga penurunan kesadaran, segera bawa si Kecil ke dokter, Ma.

Kemungkinan ada penyakit serius yang dapat terjadi jika tidak ditangani segera, seperti indikasi radang usus buntu, infeksi saluran kemih, pneumonia, hingga meningitis.

9. Infeksi saluran pernapasan

Freepik

Bayi rentan mengalami batuk pilek di tahun pertama kehidupannya. Terlalu banyak lendir pada hidung dan tenggorokannya bisa memicu serangan batuk secara berlebihan, Ma. Batuk tersebut bisa menjadi penyebab anak muntah. 

Cara Meredakan Muntah pada Bayi

Pinterest/The Bump

Muntah yang terlalu sering tentu membuat si Kecil kelelahan dan kekurangan tenaga pada tubuhnya. Hal ini tentu berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan benar.

Untuk meredakan muntah yang terus terjadi pada si Kecil, Mama dapat lakukan pertolongan pertama dengan menerapkan beberapa hal berikut:

1. Beri air putih atau oralit

freepik/valuavitaly

Muntah yang sering terjadi menyebabkan si Kecil kekurangan cairan dalam tubuhnya. Jika tubuhnya kekurangan cairan, si Kecil akan lemas dan tidak bertenaga. Mama dapat berikan air setelah si Kecil muntah agar cairan tubuhnya tetap terpenuhi.

Dengan catatan, air putih hanya boleh diberikan setelah si Kecil berusia 6 tahun ke atas.

2. Buat nyaman si Kecil

Freepik/Freepik

Setelah muntah, Mama dapat perbaiki posisi si Kecil agar tidak terlalu banyak bergerak. Mama dapat menidurkan di tempat tidur atau digendong agar posisi si Kecil nyaman dan tidak terlalu banyak bergerak. Terlalu banyak bergerak juga bisa menjadi salah satu penyebab si Kecil muntah secara terus-menerus.

3. Berikan susu formula khusus

freepik/freepik

Jika si Kecil muntah akibat intoleransi laktosa, Mama apat berikan si Kecil susu khusus atau susu berbahan dasar kedelai apabila si Kecil alergi dengan susu sapi. Pastikan Mama konsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar si Kecil mendapat pengganti susu atau ASI yang sesuai dengan kondisinya.

Demikian berbagai penyebab bayi sering muntah yang perlu Mama waspadai. Jika si Kecil terus-terusan muntah dan tidak terdapat perkembangan pada tubuhnya, segera bawa ke dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut. 

Semoga bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest