Ayo Dicek! Seperti Ini Tahapan Bayi di Bawah 1 Tahun Belajar Bicara
Bagaimana bayi usia 7 bulan berkomunikasi?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski belum bisa lancar bicara, sejak di dalam kandungan, bayi Mama sudah belajar cara berkomunikasi. Mereka belajar bicara sejak Mama mengelus lembut perut dan menyapanya di dalam rahim.
Seiring perkembangan usia, bayi Mama akan semakin mahir bicara. Berikut perkembangan kemampuan bicaranya yang berhasil Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
Perkembangan Bicara pada Usia 1-3 Bulan: Kata-kata Tanpa Makna
Bayi Mama berkomunikasi dengan mengoceh, membuat gumaman, dan menangis. Ia akan menanggapi cerita-cerita Mama dengan tersenyum, menggerakan tangan dan kakinya, juga bergumam.
Untuk menstimulasi kemampuan bicara si Kecil, Mama sebaiknya:
- Mengajaknya bicara, menyanyikan lagu, bergumam, bermain ci luk ba.
- Menceritakan semua kegiatan Mama saat memandikan, mengganti popoknya, menyusuinya, atau bermain. Katakana pa yang sedang Mama lakukan agar si Kecil memiliki relasi antara kata dan tindakan. Misalnya, “Mama bersihkan adik pakai tisu basah ya. Agak dingin sebentar tapi bersih. Adik segar deh,” saat Mama mengganti popoknya.
- Membacakan cerita dan membicarakan gambar atau foto yang sedang Mama perlihatkan kepadanya.
- Menanggapi si Kecil saat ia mencoba berbicara pada Mama dengan senyuman, tatapan mata, atau membalas ocehannya.
- Di usia 2 bulan, si Kecil akan mulai mengeluarkan suara vocal, ah-ah atau oh-oh. Tirukan suaranya kemudian relasikan dengan kata-kata yang benar. Misalnya, “ah… ah… bantal.”
- Ajari si Kecil aturan mengobrol. Saat ia membuat suara, biarkan ia selesai sebelum Mama membalasnya.
Perkembangan Bicara Usia 4-7 Bulan: Sudah Pandai Meniru Bunyi
Si Kecil akan mulai menirukan suara yang ia dengar. Mama akan mendengar ia mulai memainkan nada. Ia akan meninggikan atau merendahkan suaranya sesuai dengan suasana hatinya.
Di usia ini, Mama sebaiknya:
- Menyambungkan suara yang ia buat dengan sebuah kata. Misalnya, uh-uh dengan “buku”, “botol”, “bah”, “bobok”.
- Berbicaralah dengan nada teratur dan penekanan di kata tertentu. Misalnya, saat bermain bola, Mama bisa mengatakan, “kamu mau bola? Ini bola mu.” Sodorkan bola dan ucapkan, “bola.” Dengan demikian, si Kecil akan mengasosiasikan kata bola dengan bendanya.
- Perkenalkan bayi dengan aneka obyek. Ucapkan dengan penekanan benda tersebut dan tunjukan benda yang Mama maksudkan.
- Bacakan bayi Mama cerita setiap hari. Gunakan buku atau majalah penuh warna dan tunjukan beberapa gambar dan sebutkan benda tersebut dengan penekanan tertentu. Misalnya, “bola merah.” Sambil menunjukan gambar bola berwarna merah.
- Beri pujian saat si Kecil menanggapi cerita Mama.
Perkembangan Bicara di Usia 8-12 Bulan: Sudah Mulai Mengobrol
Si Kecil akan mengerti arti kata-kata yang bersifat abstrak. Misalnya, kata “tidak” dan gerakan tubuh Mama dan mengerti bahwa Mama tidak menyetujui apa yang sedang ia lakukan. Ia juga sudah mengucapkan beberapa kata, misalnya “Mama” atau “Papa”.
Beberapa anak malah akan sudah bisa mengikuti irama lagu dan mulai bergumam. Ia juga sudah bisa mengikuti perintah, misalnya mencium pipi mama saat Mama bilang, “cium Mama.”
Yang harus Mama lakukan:
- Tetap berkomunikasi dan memerhatikan semua kata-katanya. Misalnya, saat ia menunjuk bola dan bilang, “bola”, Mama bisa menambahkan keterangan, “Ya betul. Itu bola berwarna merah.”
- Ucapkan semua benda-benda yang berinteraksi dengan si Kecil. Misalnya, saat makan, Mama bisa berkata, “Mangkuk putih”, “sendok kecil”, “bubur”, “gelas merah”. Saat mandi, bicarakan bagian tubuh yang sedang Mama sabuni.
- Bantu si Kecil untuk mengekspresikan perasaannya. Misalnya, saat ia berteriak karena marah, atau bersuara pelan karena sedang takut.
- Gunakan kata-kata positif untuk mengarahkan perilaku si Kecil. Misalnya daripada mengatakan, “Jangan berdiri” lebih baik memakai kata, “Ayo duduk.”
- Pemahaman kata yang masih terbatas membuat si Kecil belum bisa memahami kata-kata panjang. Jadi saat melarangnya melakukan sesuatu, Mama lebih baik mengatakan, “Jangan.” Tanpa ditambahi embel-embel penjelasan lainnya.
- Menyanyilah bersama dengannya.
- Mulailah mengajarinya lebih banyak kata-kata lewat bercerita, membaca buku, mainan, dan lain-lain.
Note: Mama harus ingat bahwa setiap anak memiliki masa tumbuh kembang masing-masing. Tetapi memang Mama harus jeli memerhatikan tanda-tanda jika tumbuh kembang tersebut sangat terlambat. Bawa si Kecil ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Merangsang Bayi Bisa Bicara Lebih Cepat dari Temannya