Benarkah Bayi Dapat Bicara Lebih Awal Bergantung Pendidikan Mamanya?
Perkembangan bahasa pada bayi merupakan tahap kritis dalam pembentukan koneksi otak si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika membahas perkembangan bayi, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah sejauh mana peran pendidikan orangtua dapat memengaruhi kemampuan bicara anak.
Perkembangan bahasa pada bayi merupakan tahap kritis dalam pembentukan koneksi otak dan pengembangan kemampuan komunikasi.
Pada dasarnya, sejumlah faktor seperti lingkungan sekitar, genetik, interaksi dengan orang dewasa dapat memengaruhi perkembangan ini.
Seorang ilmuwan psikologi dan bahasa dari Universitas Harvard telah mempelajari bagaimana bayi mulai belajar mengenai bahasa. Selain itu, ia juga menganalisis kira-kira faktor apa saja yang bisa membuat bayi dapat berbicara lebih awal.
Lantas, benarkah bayi dapat bicara lebih awal bergantung pendidikan Mamanya? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum secara lebih detail.
1. Di usia 6-7 bulan bayi mulai memahami beberapa kata
Dalam studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, seorang ilmuwan Harvard bernama Elika Bergelson melakukan eksperimen tentang pembelajaran kata di usia bayi.
Studi tersebut membuktikan bahwa pemahaman kata untuk bayi telah dimulai pada usia jauh lebih dini dibanding yang diperkirakan banyak orang.
"Sekitar usia 6 atau 7 bulan, bayi mulai memahami beberapa kata benda yang umum," kata Bergelson.
2. Tahapan pemahaman bayi semakin meningkat seiring berkembangnya usia
Dalam tahap perkembangan bayi, setidaknya Mama perlu memahami kira-kira kosa kata apa saja yang mulai dipahaminya. Berikut beberapa poin penting yang diungkapkan oleh Bergelseon, antara lain:
- Usia 6-9 bulan
Mulai memahami kata benda dasar dan menghasilkan rangkaian konsonan-vokal.
- Usia 12-14 bulan
Pemahaman kata bayi mulai meningkat dan sudah bisa mengucapkan kata-kata baku yang mudah terlebih dahulu.
- Usia 18 bulan
Pemahaman bahasa semakin canggih karena bayi sudah mulai mengeluarkan kata-kata yang kemungkinan bisa mengejutkan pendengarnya.
3. Tidak ada kaitannya pendidikan Mama dengan ragam bahasa bayi
Dalam penelitian lanjutan yang dilakukan Bergelson dengan penulis senior Alejandrina Cristia di École Normale Supérieure, Universitas PSL Prancis, ia turut melakukan analisa dengan mengambil sampel usia 2 sampai 48 bulan.
Sampel itu berupa rekaman audio sepanjang hari yang menangkap ocehan dan pembicaraan bayi dari 1.001 anak yang mewakili 12 negara dan 43 bahasa.
Sampel tersebut merupakan rekaman audio sepanjang hari yang menangkap ocehan dan pembicaraan bayi dari 1.001 anak yang mewakili 12 negara dan 43 bahasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa faktor utama perkembangan bahasa pada anak secara global di antara lain:
- Usia
- Faktor klinis seperti prematuritas atau disleksia
- Seberapa banyak bicara yang diterima anak-anak dari dunia sekitar mereka
Bergelson juga tidak menemukan adanya dampak gender, multibahasa maupun latar belakang sosial ekonomi.
"Kami tidak pernah menemukan bukti bahwa ibu dengan pendidikan lebih tinggi memiliki anak yang menghasilkan lebih banyak ucapan, dalam rekaman kehidupan sehari-hari yang berdurasi puluhan ribu jam ini," jelasnya.
Berdasarkan penelitian, terdapat banyak teori yang menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa awal bergantung pada penglihatan bayi saat melihat orang lain.
Semoga informasinya membantu ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Salep Mata Bayi Baru Lahir, Ampuh Obati Iritasi
- 10 Makanan yang Kaya Vitamin A untuk Bayi, Baik untuk Kesehatan Mata
- 5 Obat Panas Dalam untuk Bayi, Alami dan Ampuh Menyembuhkan