TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Membedakan Bayi Prematur dan BBLR menurut Dokter

Masih sering dianggap sama, bayi prematur jelas berbeda dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Freepik/KamranAydinov

Di tahun 2018, World Health Organization (WHO) menyatakan Indonesia menempati urutan kelima tertinggi untuk angka kelahiran anak prematur, yaitu mencapai 675.700 per tahun. Anak prematur adalah bayi yang dilahirkan kurang dari usia 37 minggu kehamilan.

Anak prematur memiliki risiko yang tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas dikarenakan fungsi organnya yang belum terbentuk sempurna ketika dilahirkan.

Di sisi lain, pada tahun 2018, terungkap fakta lainnya bahwa sebanyak 6,2 persen bayi di Indonesia terlahir dengan berat badan rendah.

Bayi prematur jelas berbeda dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR merupakan bayi yang lahir dengan beran badan rendah, padahal cukup bulan. Bayi lahir rendah belum tentu kurang bulan atau prematur.

Bayi disebut BBLR jika berat badannya saat lahir kurang dari 2,5 kilogram, tanpa memandang usia kehamilan sang Mama. Sementara itu, bayi dapat disebut prematur ketika dilahirkan dengan usia gestasi di bawah 37 minggu.

Bayi prematur dan BBLR sering dianggap sama, padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda, Ma. Berikut Popmama.com rangkum cara membedakan bayi prematur dan BBLR menurut dokter.

1. Kategori bayi prematur dan bayi berat lahir rendah

Freepik/wirestock

Bayi prematur dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori sesuai usia kehamilan. Yang paling cepat ialah 22 minggu, sedangkan normalnya adalah 39-40 minggu. Berikut kategori bayi prematur agar lebih mudah dipahami:

  • Extremely Preterm: 28 minggu
  • Very Preterm: 29-31 minggu
  • Moderately Preterm: 32-34 minggu
  • Late Preterm: 35-36 minggu

Tak hanya bayi prematur, bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah juga terbagi menjadi beberapa kategori, di antara lain:

  • Berat lahir rendah kurang dari 2.500 gram
  • Berat lahir sangat rendah kurang dari 1.500 gram
  • Berat lahir ekstrem rendah kurang dari 1.000 gram.

2. Cara membedakan bayi prematur dan BBLR

Freepik/Jcomp

Orangtua perlu mengetahui bayi bisa dikategorikan prematur jika dilahirkan sebelum 37 minggu kehamilan. Secara fisik, Mama bisa membedakan mana bayi prematur dan mana bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Beberapa caranya sebagai berikut:

  • Mengecek dengan melipat daun telinga

Bayi yang lahir kurang bulan (prematur) memiliki telinga yang mudah dilipat. Untuk lebih jelasnya, Mama bisa mencoba melipat daun telinga bayi ke arah belakang. Jika telinga balik seperti semula, maka bayi dianggap normal.

Namun, jika daun telinga bayi tidak kembali seperti semula, maka kemungkinan bayi tersebut prematur. Semakin muda kondisi bayi, semakin sulit bagi telinga untuk kembali seperti semula.

  • Mengecek kondisi puting

Bayi yang memiliki puting sangat kecil (hanya setitik) dan berwarna kehitaman, bisa jadi bayi tersebut terlahir prematur.

  • Mengecek kondisi alat kelamin

Alat kelamin bayi juga dapat membantu membedakan mana yang terlahir prematur dan tidak. Lebih jelasnya, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi menjelaskan, “Kemudian lihat alat kelamin, kalau laki-laki ada skrotum atau kantung kemaluan itu berwarna hitam garis garis, itu sudah turun, maka itu cukup. Kalau yang perempuan, labianya masih terbuka.”

  • Mengecek garis telapak kaki dan tangan

Ini merupakan cara termudah di antara cara-cara sebelumnya. Pada bayi prematur, garis telapak kaki maupun tangan cenderung sulit terlihat karena terlalu halus. Berkebalikan dengan bayi lahir cukup akan memiliki garis telapak tangan dan kaki sangat jelas.

3. Bayi prematur dan bayi lahir rendah perlu ditangani dengan cara berbeda

Dari ciri-cirinya saja, kita bisa lihat bahwa bayi prematur dan lahir rendah jelas berbeda. Oleh karena itu, penanganannya pun berbeda. Bayi prematur memiliki masalah organ dalamnya belum matang dan badannya kecil, sehingga memerlukan perawatan khusus secara intensif.

Bayi lahir rendah juga memerlukan perawatan di rumah sakit. Penanganan yang diberikan sesuai dengan gejala, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan bayi secara menyeluruh.

“Bayi cukup bulan itu masuk kategori organ sudah matang, tapi mereka beratnya kecil makanya harus ngejar target menaikkan berat bedan. Sedangkan kala prematur, organnya belum mateng, kecil pula,” kata Rina dalam acara virtual bertema ‘Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi’, Selasa (15/11/2022).

4. Pentingnya protein hewani demi menunjang perkembangan bayi prematur

Popmama.com/Sania Chandra

Walaupun bayi prematur memiliki berat badan yang tidak sama dengan bayi normal, bukan berarti target orangtua adalah menjadikan bayi itu gemuk.

Menaikkan berat badan bayi prematur bisa dilakukan secara perlahan, tidak perlu terburu-buru karena di dunia ini tidak ada yang instan.

Yang pasti, semuanya harus diupayakan dengan sungguh-sungguh. Orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk bayi lahir prematur.

Salah satu jenis makanan terbaik untuk memenuhi gizi lengkap dan seimbang anak adalah protein hewani.

“Harus ada protein hewani, seperti daging, telur, ikan, atau keju juga bisa karena terbuat dari hewan. Nutrisinya harus lengkap dan seimbang. Jangan menyuruh anak makan sayur dan buah doang karena itu tidak cukup,” pungkas Rina.

Nah, jadi itu dia ulasan cara membedakan bayi prematur dan BBLR menurut dokter. Semoga bayi mama sehat selalu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest