3 Fakta Penting yang Harus Diketahui tentang Keputihan pada Bayi
Bagaimana tanda ada hal yang perlu dikhawatirkan?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama menemukan bercak keputihan saat mengganti popok si Keci?
Jika pernah, maka jangan langsung panik, ya! Lebih baik cari tahu dulu tentang penyebab dan cara mengatasi keputihan pada bayi. Kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi pentingnya.
1. Penyebab keputihan pada bayi
Mengutip laman Very Well Family, keputihan pada bayi perempuan biasanya terjadi karena ia terekspos hormon-hormon kehamilan selama dalam kandungan.
Hormon-hormon itu bersirkulasi dalam tubuh ibu hamil juga melalui plasenta. Alhasil hormon itu juga mempengaruhi janin. Sebenarnya tak hanya bayi perempuan yang terekspos hormon kehamilan ini.
Bayi laki-laki pun terkena efeknya. Oleh karena itu biasanya bayi laki-laki baru lahir punya skrotum yang tampak bengkak.
Tak hanya itu, penyebab lain keputihan pada bayi juga bisa diakibatkan oleh kurang bersihnya area kemaluan anak. Hal ini bisa disebabkan karena kurang telitinya orangtua saat sedang mengganti popok anak.
Selain itu, keputihan pada bayi dan balita juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
- Cara membersihkan kotoran pada anak yang kurang tepat menyebabkan adanya kontaminasi bakteri dari anus ke bagian vagina.
- Kondisi vagina anak lembab. Biasanya diakibatkan popok basah dan tidak langsung diganti sehingga menjadi tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
- Adanya benda asing seperti sisa kapas pada bagian kemaluan atau lantai dan karpet bermain anak tidak bersih sehingga muncul infeksi.
2. Cara mencegah keputihan pada bayi
Umumnya, keputihan pada bayi dan balita adalah keputihan fisiologis yang normal dan ditandai dengan cairan yang berwarna bening atau putih dan tidak berbau.
Untuk itu, cegahlah keputihan anak dengan cara sebagai berikut:
- Pastikan bagian kemaluan kering sebelum memakaikan popok,
- bersihkan kotoran bayi dengan cara menyapunya dari depan ke belakang, bukan sebaliknya untuk mencegah adanya sisa kotoran masuk ke area vagina,
- ganti popok anak setiap 3 jam sekali meskipun popok belum penuh untuk mencegah lembab.
3. Cara mengatasi keputihan pada bayi
Pada dasarnya keputihan pada bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah ia berusia 10 hari dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Jika Mama melihat ada keputihan pada vagina si Kecil, Mama hanya perlu mengelapnya dengan tisu basah yang bebas parfum dan alkohol. Pastikan juga untuk mengelapnya dari bagian depan vagina menuju ke anus.
Tak hanya itu, berikut beberapa cara lain untuk mengatasi vagina bayi:
- Jika bayi buang air besar sebelum mandi, bersihkan kotorannya terlebih dahulu. Jika tinja mengenai bibir vagina, bersihkan bagian tersebut dengan perlahan, menggunakan kapas, kain lembut yang telah dibasahi dengan air, atau tisu basah yang bebas parfum dan alkohol.
- Usapkan kapas, kain lembut, atau tisu basah secara perlahan dari arah vagina ke anus, sepanjang lipatan pada organ vital bayi. Jangan lupa juga untuk membersihkan semua sisi di sekitar bibir vagina
- Bilas vagina bayi dengan air hangat secara perlahan, sepanjang lipatan organ vital. Hal ini bermanfaat untuk mencegah masuknya bakteri penyebab infeksi ke vagina.
- Setelah vagina bayi dibersihkan, tepuk-tepuk dengan handuk atau kain yang bersih untuk mengeringkannya.
- Sebaiknya Mama tidak menggunakan sabun atau produk pembersih antibakteri sama sekali untuk membersihkan vagina bayi, karena dapat menyebabkan iritasi pada vagina. Selain itu, Mama juga perlu berhati-hati saat membersihkan vagina, agar tidak menimbulkan luka.
Nah, itulah ketiga fakta seputar keputihan pada bayi yang perlu Mama ketahui.
Keputihan pada bayi tergolong hal yang normal dan tidak perlu membuat Mama khawatir.
Namun, Mama tetap harus segera memeriksakannya ke dokter jika keputihan yang dialaminya terjadi lebih dari dua minggu, disertai demam atau bau busuk dari vagina, karena hal ini bisa menandakan adanya infeksi.
Baca juga:
- Tanpa USG, Ini Cara Ketahui Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan!
- Ini Cara dan Langkah-langkah Membersihkan Kelamin Bayi Perempuan
- 6 Alasan untuk Tidak Memprediksi Jenis Kelamin Bayi Sebelum Persalinan