Eksklusif: Anak Donita Obesitas Hingga Sulit Merangkak, Kuantitas ASI Penyebabnya!
Ketahui juga pendapat dokter mengenai obesitas pada bayi yang masih ASI
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi ASI eksklusif bisa saja mengalami kelebihan berat badan. Biasanya bayi ASI eksklusif akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan bayi susu formula pada dua sampai tiga bulan pertama kehidupannya.
Namun setelah itu, berat badannya akan berangsur berkurang antara usia 9-12 bulan, seiring dengan kemampuan bayi bergerak yang tambah banyak.
Pada usia tersebut, bayi sudah mulai bisa berbalik, berguling, merangkak, dan belajar jalan perlahan.
Jadi, berat badan bayi yang meningkat kemudian berangsur berkurang pada bulan-bulan pertama merupakan hal yang normal.
Meski begitu, ternyata hal tersebut tidak sejalan dengan apa yang dirasakan oleh anak kedua Donita, Parvaiz Farazell Shaquil Nugroho atau yang biasa disapa Parva.
Ditemui langsung di kediamannya saat pemotretan Millennial Mama of the Month, Donita mengatakan bahwa dirinya sempat panik saat Parva tak kunjung bisa merangkak, bahkan tengkurap di usianya yang sudah menginjak 7 bulan.
Tak disangka, ternyata penyebabnya adalah kualitas ASI Donita yang sangat baik dan berlimpah.
Mengapa bisa begitu? Lalu, bagaimana cara Donita mengatasinya?
Nah, untuk menjawab itu semua, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
1. Paniknya Donita saat sang Anak belum bisa tengkurap di usia 7 bulan
Istri Adi Nugroho, Donita mengatakan bahwa dirinya sempat panik saat mengetahui anak keduanya, Parva belum bisa tengkurap di usianya yang sudah 7 bulan.
Kecemasannya tersebut sampai membuat Donita harus membawa Parva ke dokter untuk dilakukan terapi.
"Dia itu umur 7 bulan itu 12 kg hampir 1 kg, gede banget. Terus sampai 9 bulan, Parva itu dari tengkurap terus balik lagi saja susah, belum bisa duduk juga, dan itu kan sudah telat banget," ujar Donita.
Belum sempat melakukan terapi dengan dokter, Donita mengatakan bahwa putranya tersebut akhirnya sudah bisa tengkurap dan duduk lantaran berat badannya turun drastis pasca alami batuk pilek.
"Saya panik terus langsung ke dokter, akhirnya dokternya bilang minggu depan mulai terapi. Tapi setelah pulang dari dokter, beberapa hari kemudian Parva batuk pilek dan berat badannya turun, abis gitu dia langsung bisa duduk," ungkapnya lagi.
"Waktu batuk pilek dia juga sempat saya ajak liburan dan sempat mogok makan cuma mau nyusu doang, terus berat badannya langsung turun sampai 2 kg lebih," tambah Donita.
2. Penyebab Parva obesitas saat masih ASI
Saat ditanya mengenai penyebab obesitas pada Parva, Donita menjawab bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas ASI yang ia miliki.
"Sebenarnya itu bukan karena MPASI nya, dia obesitas karena memang ASI saya yang bagus dan lancar," jawab Donita.
Tak hanya karena kuantitas dan kualitas ASI, ternyata ada pula penyebab lain dari obesitas pada bayi.
"Penyebab obesitas bisa jadi dari cara pemberiannya, direct breastfeeding atau pakai dot? Kalau pake dot memang tendensi overfeeding, baik itu susu formula atau ASI perah," jelas dr. Juliana, Sp.A.
Meskipun begitu, menurut dr. Juliana, Sp.A, sebenarnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, pasalnya berat badan bayi akan berkurang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya umur si Kecil.
3. Cara mencegah anak ASI agar tidak mengalami obesitas
Agar bayi tidak mengalami obesitas, ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan.
Menurut dr. Juliana, Sp.A, menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding merupakan salah satu pencegahan obesitas terbaik pada bayi.
Dengan direct breastfeeding, si Kecil pun tidak akan mengalami overfeeding hingga menyebabkan obesitas.
Tak hanya itu, Mama juga perlu mencegah obesitas pada bayi dengan melakukan stimulasi perkembangannya sesuai tahapan.
Misalnya dengan mulai mengajarkannya tengkurap, balik badan, merangkak, duduk, hingga akhirnya berdiri dan berjalan.
4. Dampak obesitas pada bayi
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, sama halnya dengan obesitas pada bayi. Dampak negatif tak dapat terelakan lagi jika bayi sudah mengalami obesitas.
Hal tersebut juga dijelaskan secara gemblang oleh dr. Juliana, Sp.A, sebagai Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Mitra Keluarga.
"Dampak jangka panjang obesitas pada bayi adalah meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik saat dewasa," jelas dr. Juliana, Sp.A.
5. Cara mengatasi bayi yang obesitas agar kembali ke berat badan ideal
Jika si Kecil sudah terlanjur mengalami obesitas hingga menghambat pertumbuhan dan gerak tubuhnya, maka bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya hingga membuat berat badannya ideal?
Tak perlu langsung panik, beginilah yang harus Mama lakukan!
"Untuk mengatasinya, lakukanlah direct breastfeeding semau bayi, kemudian berikanlah mpasi yang tepat, yakni MPASI yang adekuat, aman, tepat waktu, dan dilakukan dengan cara yang tepat (responsive feeding), lakukan pula stimulasi perkembangan sesuai usia, seperti memperbanyak floor time dan kurangi waktu di bouncer atau swinger atau infant seat," jelas dr. Juliana, Sp.A.
6. Kapan Mama harus khawatir dan membawa bayi ke dokter?
Bagi Mama yang khawatir jika sang Anak mengalami obesitas, maka tak perlu panik dulu. Ternyata ada cara tepat untuk mengetahui kapan Mama perlu membawanya ke dokter.
"Lihat saja grafik berat badan bayi, kalau sudah nggak normal ya bawa ke dokter," tutup dr. Juliana, Sp.A.
Jadi, sebaiknya Mama tak perlu panik dulu jika bayi terlihat gemuk, lebih baik cek dulu tabel berat badan bayi sebelum memastikan apakah si Kecil mengalami obesitas ataukah tidak.
Nah, itulah beberapa informasi penting terkait obesitas pada anak kedua Donita.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi Mama semua, ya!
#MillennialMama of the Month Edisi Oktober 2019 – Donita Nugroho
Production - Popmama.com
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Fashion Stylist – Onic Metheany, Sarrah Ulfah
Asst. Stylist - Jemima Karyssa Rompies
Reporter – Sarrah Ulfah, FX Dimas Prasetyo
Social Media - Sekar Retno Ayu
Photographer - Michael Andrew
Asst. Photographer- Moch Reza Fahmi
Videographer - Rama Rafael
Art Designer – Astika Alivia Pramesti
Makeup & Hair Do – Linda Kusumadewi
Donita's Wardrobe - Miroir, IKADA by Lili Maryana Surya
Svarga's Wardrobe - Gingersnap
Baca juga:
- 5 Kebiasaan yang Dilakukan Donita Saat Hamil agar Anak Pintar
- Tangis Donita Pecah Saat Ungkap 5 Hal yang Membuatnya Mantap Berhijab!
- Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2019: Donita Nugroho