Jangan Salah Pilih, Ma! ini Makanan Awal bagi Bayi Prematur!
Bayi istimewa ini perlu penanganan yang tepat lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi prematur adalah istimewa. Mereka dilahirkan belum cukup bulan sehingga butuh banyak tenaga dan upaya untuk "menyamakan" pertumbuhannya dengan bayi lahir cukup bulan.
Nah, ketika masuk saat untuk memperkenalkan makanan padat pada bayi prematur, penting bagi Mama untuk memperhatikan dengan tepat usia mereka terlebih dahulu.
Mama dapat memperkenalkan makanan pendukung ASI pada bayi Mama saat usianya sekitar enam bulan atau lebih. Tergantung seberapa pesat bayi mampu mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya karena lahir prematur.
WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia dan American Academy of Pediatrics menganjurkan agar bayi disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Setelah enam bulan berlalu, Mama disarankan untuk mulai memperkenalkan bayi prematur dengan makanan pendamping, seperti pada bayi normal. Tetapi sebaiknya, Mama tidak menghentikan konsumsi ASI bagi bayi prematur hingga dua tahun pertamanya.
Namun, jenis makanan seperti apa sih yang paling cocok bagi bayi prematur?
Jangan bingung Ma, Popmama.comakan memberikan 6 rekomendasi makanan awal bagi bayi prematur seiring dengan tahap tumbuh kembangnya!
1. Bubur dan sereal bayi
Mama dapat memberikan makanan pendukung ASI bagi si Kecil ketika ia dapat duduk dengan baik dan memiliki kontrol otot pada kepala dan lehernya.
Perhatikan juga pada saat Mama memberikannya makan, jangan biarkan ia tersedak terlau sering karena jika ia sering kali tersedak saat makan, maka ada implikasi bahwa ia belum siap menerima asupan makanan.
Ia juga akan memberikan tanda pada Mama jika ia sudah siap menerima asupan makanan selain ASI. Si Kecil akan mengindikasikan keinginannya untuk makan dengan membuka mulut dan membungkuk ke depan.
2. Roti dan sayuran sebagai finger foods
Mama dapat mulai memberikan finger food pada si Kecil ketika ia dapat duduk mandiri serta dapat menjaga keseimbangannya ketika ia menggengam makanan menggunakan tangannya.
Pertanda lain adalah ketika ia dapat mengonsumsi potongan-potongan besar makanan seperti roti kering yang tebal ataupun sayuran yang renyah.
3. Jus buah dalam sippy cups
Tidak semua bayi siap menggunakan sippy cups, namun Mama bisa mencobanya pada si Kecil secara perlahan dimulai dari jus yang tidak terlalu kental seperti jus buah naga.
Jika ia siap, ia akan menunjukkan kemampuannya untuk mengontrol tegukan dan menelannya tanpa tersedak.
Setelah merasa ia siap, Mama dapat membuatkan jus buah yang lebih kental daripada sebelumnya seperti jus mangga ataupun alpukat.
4. Sup bergizi untuk meningkatkan rasa dan tekstur
Ketika ia menunjukkan kemampuannya untuk mengunyah makanan di mulut dengan gerakan mengunyah maka hal tersebut menandakan bahwa ia siap untuk menerima asupan makanan yang lebih bertekstur.
Mama bisa memulainya dengan memberikan si Kecil sup ayam sayur, selain itu Mama juga mulai bisa membuatkannya tim hati sapi lengkap dengan sayur.
5. Buah-buahan sebagai finger food tambahan
Setelah ia mudah mengambil jenis finger food yang sedikit keras, Mama juga harus melatihnya untuk mengonsumsi finger food yang teksturnya lebih lembut.
Mama dapat memulai dengan memberikannya buah pisang ataupun pepaya.
Dengan memberikannya finger food yang lebih lembut, maka secara tidak langsung ia akan belajar mengenali tekstur makanan yang ia genggam.
6. Makanan berat sebagai table foods
Setelah ia menunjukan progress setiap harinya, maka ini adalah saat yang tepat untuk mengenalkan table food bagi si Kecil.
Mama dapat mulai dengan memberikannya tofu, omelet, ataupun kentang rebus. Dengan memberikan makanan berat maka Mama dapat meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan di mulut lebih baik lagi.
Sekarang sudah tahu kan Ma tahapan MPASI serta jenis makanan yang cocok untuk diperkenalkan pertama kali pada bayi prematur Mama.
Dengan asupan nutrisi dan gizi yang cukup, pasti si Kecil juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas nantinya!
Baca juga: Hal-hal yang Harus Mama Lakukan untuk Merawat Bayi Prematur