TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Mengatasi Breath-holding Spell pada Bayi

Jangan panik! Coba terapkan cara-cara ini untuk mengatasi breath-holding spell pada bayi

Freepik/freepik

Breath-holding spell merupakan suatu kondisi di mana si Kecil menangis sembari menahan napasnya selama beberapa waktu. Tak jarang kondisi ini juga dapat membuat bayi kehabisan napas atau bahkan yang paling parah, dapat membuat si Kecil pingsan.

Kondisi ini merupakan sebuah refleks tubuh akibat si Kecil belum bisa mengontrol emosinya. Breath-holding spell disebabkan karena si Kecil merasa marah, frustasi, kaget, atau kesakitan. Melihat kondisinya yang mengkhawatirkan, lantas bagaimana cara mengatasinya?

Berikut cara mengatasi breath holding spell pada bayi yang sudah Popmama.comrangkum untuk Mama. Yuk, simak untuk mengetahui cara mengatasinya!

Pengertian Breath-holding Spell

Freepik/shurkin_son

Breath-holding spell merupakan kondisi ketika bayi menahan napasnya dalam waktu kurang lebih satu menit. Mengutip Kids Health, kondisi breath-holding spell adalah sebuah refleks yang si Kecil lakukan karena ia belum bisa mengontrol emosinya.

Kondisi ini terjadi ketika bayi merasa kesal, frustasi, kaget, atau kesakitan. Walaupun sering kali terjadi dalam waktu satu menit, namun tidak menutup kemungkinan untuk kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama, Ma.

Akibatnya, ketika bayi mengalami breath-holding spell, sering kali si Kecil akan kesadaran. Pada beberapa kasus, breath-holding spell juga kerap membuat si Kecil kejang-kejang, sehingga sering disalah artikan atau dikaitkan dengan epilepsi. Padahal sebenarnya kedua kondisi ini sangat berbeda dan tidak ada kaitannya sama sekali.

Penyebab dan Gejala Breath-holding Spell

Pixabay/theproofphotography

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, hingga kini, penyebab breath-holding spell masih belum diketahui secara pasti.

Kondisi spontan ini sangatlah erat dengan ledakan emosi yang kuat, yang menyebabkan detak jantung bayi melambat dan pola pernapasannya berubah.

Kondisi detak jantung melambat dan pola pernapasan yang berubah biasanya terjadi dalam waktu yang cukup singkat sehingga si Kecil tidak dapat mengontrol kapan hal tersebut terjadi. 

Tidak hanya faktor emosional, berikut beberapa faktor yang dapat memicu breath-holding spell:

  • Faktor genetik (sindrom Riley-Day)
  • Anemia defisiensi besi
  • Riwayat breath-holding spells dalam keluarga
  • Mengalami kejadian traumatis
  • Merasa dikonfrontasi

Breath-holding spells dapat terjadi pada bayi berusia 6 bulan hingga anak-anak yang berusia 6 tahun. Kasus breath-holding spells paling sering ditemukan terjadi pada bayi berusia 12 bulan hingga anak berusia 3 tahun dengan gejala seperti berikut ini:

  • Kulit pucat atau membiru
  • Menahan napas setelah menangis
  • Menangis tanpa bersuara dalam waktu lama
  • Kehilangan kesadaran dalam beberapa waktu, namun dapat kembali sadar dalam waktu kurang lebih 2 menit
  • Pernapasan baru dimulai kembali dalam waktu kurang dari 1 menit

Tipe Breath-holding Spell

Freepik/pch.vector

Kondisi breath-holding spell dibedakan menjadi dua jenis. Pertama cyanotic breath-holding spell, dan kedua pallid breath-holding spell. Kedua kondisi ini dibedakan atas gejala dan lama waktu terjadinya, berikut ini beberapa perbedaan antara keduanya:

  • Jika wajah bayi membiru, itu disebut cyanotic breath-holding spell. Ketika mengalaminya, bayi akan menangis sangat keras dan kemudian mengalami kondisi tersebut. Serangan cyanotic breath-holding spell biasanya disebabkan oleh kemarahan atau frustrasi.
  • Apabila wajah bayi memucat, kondisi tersebut dikenal dengan nama pallid breath-holding spell. Ketika mengalaminya, si Kecil akan menangis ringan atau bahkan tidak menangis sama sekali. Kondisi ini muncul karena rasa terkejut atau kesakitan yang dialami si Kecil.

Kedua jenis breath-holding spell ini sama-sama dapat membuat si Kecil pingsan selama kurang lebih satu menit. Dalam kasus yang paling ekstrem, si Kecil mungkin mengalami kejang.

Cara Mengatasi Breath-holding Spell pada Bayi

Pexels/RDNE Stock project

Meskipun breath-holding spell terdengar menakutkan bagi orangtua, namun kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Biasanya bayi akan mulai bisa bernapas kembali setelah beberapa saat.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani breath-holding spell:

1. Tetap tenang

Ketika bayi mengalami breath-holding spell, penting untuk tetap tenang. Usahakan Mama dan Papa tetap tenang, karena reaksi apa pun yang Mama dan Papa lakukan dapat memengaruhi respons si Kecil.

2. Pastikan si Kecil aman

Pastikan bayi berada dalam posisi yang aman, terutama jika breath-holding spell terjadi ketika si Kecil berada di tempat yang berpotensi menimbulkan bahaya, seperti tangga atau area lain dengan permukaan yang keras.

3. Jangan paksa bayi untuk bernapas

Meskipun mungkin Mama akan panik dan memaksanya untuk bernapas, akan tetapi lebih baik Mama menghindari menggoyahkan atau mencoba memaksa si Kecil untuk bernapas. Sebab, hal ini justru dapat membuat situasi lebih buruk.

4. Posisikan bayi untuk duduk atau berbaring

Apabila memungkinkan, cobalah untuk memosisikan si Kecil untuk duduk atau berbaring. Kondisi ini dapat membantu si Kecil dalam proses pemulihan pernapasannya secara lebih cepat.

5. Beri dukungan emosional

Berikan juga dukungan emosional kepada si Kecil setelah breath-holding spell telah berakhir. Cobalah untuk mengajaknya berbicara dengan nada yang tenang dan lembut. Selain itu, berikan juga perhatian yang diperlukan.

6. Ketahui penyebabnya

Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang memicu breath-holding spell. Apakah itu terjadi akibat rasa sakit, terkejut, atau emosi yang intens?

Mengetahui penyebab terjadinya dapat membantu Mama dan Papa dalam menghindari kejadian yang sama di masa depan.

7. Berkonsultasi dengan dokter

Jika breath-holding spell terjadi dalam waktu yang cukup sering atau Mama memiliki kekhawatiran tentang kondisi si Kecil, maka berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak atau tenaga medis untuk memperoleh penanganan.

Dokter dapat memberikan nasihat yang lebih spesifik dan membantu mengevaluasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya.

Breath-holding spell umumnya bukanlah tanda masalah kesehatan yang serius. Biasanya bayi akan sembuh dari kecenderungan ini seiring waktu. Namun, tetaplah waspada dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.

Itulah ulasan terkait beberapa cara mengatasi breath holding spell pada bayi. Pantau terus kesehatan si Kecil agar tumbuh kembangnya tetap optimal, Ma.

Baca juga:

The Latest