Asam dan Segar, Bolehkah Bayi Makan Lemon?
Rasanya asam, apakah lemon aman untuk si Kecil?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama melihat video bayi mencicipi lemon dan menunjukkan reaksi yang lucu? Setelah menonton video semacam itu, Mama mungkin bertanya-tanya apakah bayi boleh mengonsumsi lemon? Lemon adalah sumber vitamin C yang baik. Lemon adalah penguat kekebalan alami, tetapi sifat asamnya bisa keras untuk perut kecil bayi.
Tapi begitu bayi mulai mengunyah makanan padat, Mama bisa menambahkan air lemon ke dalam makanannya. Terlepas dari manfaat kesehatannya yang signifikan, Mama perlu mengetahui tentang nilai gizi, usia yang tepat untuk memperkenalkan lemon, dan cara menyajikan lemon untuk bayi.
Jika Mama berencana untuk memperkenalkan lemon pada bayi, simak dulu ulasan Popmama.com tentang bolehkah bayi makan lemon.
Bolehkah Bayi Makan Lemon?
Bayi bisa mengonsumsi lemon, Ma. Mama bisa memperkenalkannya ketika si Kecil mulai mengonsumsi MPASI.
Namun perlu diingat bahwa lemon bersifat asam, jadi mulailah dengan beberapa tetes jus lemon, alih-alih lemon utuh.
Menambahkan lemon utuh untuk bayi sebaiknya tidak dilakukan, ya, Ma. Mulailah memberi bayi beberapa tetes air lemon saat mereka berusia minimal 6-8 bulan. Mama dapat menambah jumlahnya begitu mereka terbiasa atau perut mereka siap untuk mencernanya.
Kandungan Gizi Lemon
Lemon mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi yang membantu meningkatkan kekebalan bayi. Kekebalan yang tinggi membantu melawan berbagai penyakit.
Penelitian menunjukkan bahwa lemon memiliki senyawa bioaktif dan fitokimia seperti asam fenolik, riboflavin, dan karotenoid. Selain vitamin C, lemon adalah sumber kalsium, serat, potasium, protein, dan mikronutrien lainnya yang sangat baik.
Sekitar 100 gram kupas lemon mentah mengandung:
- Kalori: 29 kilokalori
- Protein: 1,1 gram
- Karbohidrat : 9,3 gram
- Gula : 2,5 gram
- Serat: 2,8 gram
- Lemak: 0,3 gram
Menambahkan lemon ke makanan bayi dapat meningkatkan penyerapan zat besi, meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, konsumsi lemon secara teratur juga membantu meningkatkan kesehatan kulit.
5 Manfaat Kesehatan Lemon bagi Bayi
Lemon untuk bayi bisa menjadi makanan yang sehat untuk si Kecil. Berikut adalah beberapa manfaat utama lemon bagi bayi:
1. Baik untuk imunitas
Jus lemon kaya akan senyawa bioaktif, asam sitrat, dan vitamin C. Semua itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Selain itu, jus lemon juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang meningkatkan kekebalan pada bayi.
2. Menghidrasi
Satu ons jus lemon dapat menyediakan sekitar 28,6 g air dengan mineral dan vitamin. Dengan demikian, lemon memiliki efek menghidrasi yang hebat pada tubuh bayi. Tetapi pastikan untuk mengencerkan jus lemon sebelum memberikannya kepada bayi. Pengenceran membantu mengurangi tingkat asam jus lemon dan mencegah bayi menderita akibat efek samping lemon pekat.
3. Memperlancar pencernaan
Ketika menambahkan lemon ke dalam makanan bayi dalam jumlah kecil, itu membantu meningkatkan pencernaan. Senyawa D-limonene dan pektin yang ada dalam lemon membantu menetralkan asam lambung, meningkatkan motilitas lambung, dan mengurangi refluks lambung dan mual.
4. Meningkatkan penyerapan zat besi
Menambahkan jus lemon ke makanan seperti kacang-kacangan dan bayam meningkatkan penyerapan zat besi. Bayi membutuhkan zat besi untuk perkembangan saraf saat mereka beralih ke makanan padat. Selain itu, zat besi juga bermanfaat untuk sistem peredaran darah jantung. Oleh karena itu, memasukkan lemon dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
5. Mengatasi flu
Lemon memiliki sifat antimikroba yang membantu mengurangi dahak dan lendir dari saluran hidung yang tersumbat. Oleh karena itu, memasukkan lemon ke dalam makanan bayi membantu melawan gejala flu. Ini juga membantu meringankan gejala pilek.
Efek Samping Lemon bagi Bayi
Jangan pernah memberi lemon utuh atau tanpa diencerkan sebelumnya ke bayi. Lemon memiliki sifat yang sangat asam, yang keras untuk perut kecil bayi. Pastikan untuk mengencerkan jus lemon sebelum Mama memasukkannya ke dalam makanan bayi. Jika tidak, bayi mungkin akan mengalami beberapa efek samping, seperti:
- Jus lemon dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux (GERD). Jika si Kecil merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi lemon, segera hentikan pemberian lemon.
- Meski jarang, lemon bisa menyebabkan alergi pada bayi. Jika Mama menemukan ruam popok pada bayi setelah menambahkan lemon ke makanan bayi, hentikan dan konsultasikan dengan dokter anak.
- Dosis lemon yang berlebihan dapat menyebabkan erosi enamel. Karena itu, pastikan untuk menambahkan air pada lemon.
Singkatnya, menambahkan lemon ke makanan bayi sangat penting untuk meningkatkan kekebalannya.
Ingatlah bahwa setiap bayi memiliki selera yang berbeda-beda. Ini berarti mereka mungkin menyukai rasa lemon atau sama sekali tidak menyukainya. Karena itu, selalu pastikan untuk mulai menambahkan lemon dalam bentuk encer. Gunakan 1-2 tetes lemon pada awalnya dan secara bertahap tingkatkan jumlahnya.
Jika Mama menemukan reaksi alergi pada bayi setelah menambahkan lemon ke dalam makanan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Jadi, bayi boleh makan lemon, ya, Ma. Mama bisa memberikan lemon dalam jumlah kecil kepada bayi. Pastikan untuk memperhatikan apakah ada reaksi alergi, ya, Ma.
Baca juga:
- Enak Bergizi, Apakah Bayi Boleh Makan Kacang Mede?
- Makanan Laut Penuh Gizi, tetapi Apakah Bayi Boleh Makan Kerang?
- Apakah Bayi Boleh Makan Makanan Pedas?