Awas Bahaya Mengintai, Ini 9 Risiko Kecanduan Gadget pada Bayi
Hindari menggunakan gadget untuk membuat bayi dan anak-anak tenang ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia kita sekarang dipenuhi dengan segala jenis teknologi, termasuk tablet atau smartphone. Meskipun orang dewasa masih relatif baru dalam konsep elektronik yang selalu berubah, anak-anak kita telah terbiasa sejak bayi. Seringkali smartphone diberikan kepada bayi atau balita agar mereka tidak rewel saat Mama memiliki banyak pekerjaan.
Meski smartphone memberikan banyak manfaat, namun mengenalkan gadget pada bayi juga memiliki beberapa risiko.
Apa saja risiko penggunaan gadget pada bayi? Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkumnya pada ulasan berikut ini.
1. Perkembangan kognitif yang terhambat
Otak bayi berkembang dengan sangat cepat sejak ia lahir. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan gadget yang berlebihan dapat mengakibatkan perkembangan kognitif yang lambat, defisit perhatian, dan bahkan gangguan pendengaran.
Jadi, sejak bayi belajar mengucapkan beberapa kata pertamanya, satu-satunya orang yang membaca, menyanyikan lagu anak-anak, dan yang berbicara dengannya adalah Mama atau pengasuh, bukan karakter fiktif di TV atau tablet.
2. Menyebabkan obsesi yang tidak sehat pada gadget
Apa yang dimulai sebagai sarana untuk menenangkan bayi dengan memberinya gadget untuk dimainkan, dapat segera berubah menjadi obsesi.
Obsesi ini selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan agitasi dan amukan, jika orangtua mengambil gadget atau menolak memberikannya kepada si Kecil.
Jika Mama tidak ingin bayi gelisah, batasi jangkauan paparan gadget elektronik, sebelum ia menjadi terlalu terikat padanya.
3. Perkembangan fisik terhambat
Bayi dan balita harus menjelajah atau berjalan, bermain dengan balok dan mainan lain, alih-alih selalu terpaku pada TV dan gadget.
Kurangnya aktivitas fisik pasti akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan fisik dan bahkan obesitas pada masa kanak-kanak. Ini dapat meningkat secara mengkhawatirkan, mengingat jumlah waktu yang dihabiskan si Kecil untuk gadget.
4. Memengaruhi hubungan sosial
Ketika si Kecil dan gadget menjadi tidak terpisahkan, keterikatan dapat menghalangi ikatannya dengan keluarga dan teman-teman seusianya. Jika diteruskan, si Kecil akan terisolasi secara sosial tanpa teman nyata di luar dunia gadgetnya.
5. Meningkatkan risiko obesitas
Sekitar sepertiga dari anak-anak di AS mengalami obesitas, menjadikan obesitas anak sebagai masalah kesehatan utama bagi kebanyakan orangtua.
American Academy of Paediatrics memperkirakan bahwa rata-rata anak menghabiskan lebih dari tujuh jam untuk menonton televisi, menjelajahi Internet, dan bermain video game setiap hari.
Dengan demikian, cukup jelas bahwa mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menatap beberapa jenis layar, alih-alih secara aktif memanjakan diri dalam permainan fisik.
Terlebih lagi, bertambahnya waktu yang dihabiskan di depan televisi atau komputer menyebabkan peningkatan ngemil dan kebiasaan makan tanpa sadar.
Jadi, jika bayi dan balita makan tanpa henti, kemungkinan mereka mengalami obesitas semakin tinggi. Ini menimbulkan risiko bagi kesehatannya secara keseluruhan.
6. Fokus pada lingkungan sekitar berkurang
Semakin banyak gadget yang digunakan bayi, semakin mereka kecanduan. Para ibu di seluruh dunia mengkhawatirkan waktu yang dihabiskan anak-anak mereka untuk menonton televisi atau bermain video game.
Kecanduan ini bekerja seperti kebanyakan kecanduan lainnya, bertindak seperti motivator utama bagi mereka. Hal ini dapat menyebabkan si Kecil mengalami kesulitan untuk fokus, baik dengan lingkungan sekitar atau saat sedang belajar.
7. Ketegangan di mata
Perangkat elektronik menjadi penyebab utama masalah mata. Penggunaan gadget yang berlebihan menyebabkan mata kering, dan menyebabkan banyak infeksi mata. Ini juga bisa memengaruhi penglihatan itu sendiri.
Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar tampilan mencegah pelepasan melatonin, hormon pendorong tidur yang penting. Hal ini menyebabkan gangguan tidur pada bayi.
8. Memicu sakit leher dan punggung
Tenggelam di dunia elektronik, bayi dan anak-anak hampir tidak memerhatikan postur tubuh mereka saat menggunakan gadget. Jika dilakukan berulang-ulang dapat menyebabkan sakit punggung dan masalah terkait otot lainnya.
Postur duduk yang buruk memicu nyeri leher, yang mengakibatkan nyeri otot leher. Sakit leher dan punggung pada usia muda sangat berbahaya, karena cenderung memengaruhi postur tubuh anak seumur hidup, jika tidak dirawat dan diperbaiki tepat waktu.
9. Paparan radiasi
Tahukah Mama bahwa memegang gadget nirkabel terlalu dekat dengan tubuh dapat meningkatkan paparan radiasi pada bayi? Gadget nirkabel memancarkan radiasi, yang diserap oleh tubuh bayi dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Paparan radiasi ini dapat menyebabkan kanker dan risiko kesehatan lainnya.
Itulah bahaya memberikan gadget untuk bayi. Mencegah lebih baik daripada mengobati, seperti kata pepatah. Batasi penggunaan gadget apa pun. Bayi dan balita tidak membutuhkan gadget untuk membuat mereka sibuk ketika ada banyak hal yang dapat mereka lakukan di usia itu.
Lagipula, kita berhasil tumbuh dengan baik tanpa dunia teknologi yang mengganggu kehidupan kita, bukan?
Jadi mengapa mengekspos bayi pada gadget untuk hiburan? Biarkan mereka tumbuh secara normal, menggunakan boneka dan balok bangunan, teka-teki dan tongkat kriket, buku dan bola kaki. Mereka akan bersyukur karena Mama melakukannya!
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Tidak Hanya Lucu, Senyum Bayi Menunjukkan Perkembangan Uniknya
- 6 Kegiatan untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi 3-6 Bulan
- 5 Tips Mendorong Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi