Punya Banyak Manfaat, Apakah Bawang Aman untuk Dikonsumsi Bayi?
Bawang sering digunakan dalam aneka masakan, kapan bayi boleh mulai mengonsumsinya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bawang adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam aneka masakan. Bawang akan menambah rasa dan tekstur pada makanan. Selain itu, fitokimia pada bawang memberi manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.
Karena kaya manfaat, Mama mungkin akan mempertimbangkan untuk menambahkan bawang pada menu si Kecil. Tetapi apakah bawang aman untuk dikonsumsi oleh bayi? Kapan bayi boleh mulai mengonsumsinya?
Nah, sebelum menambahkan bawang ke dalam makanan bayi, simak dulu manfaat, efek samping, serta kandungan nutrisi bawang pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Kapan Bayi Boleh Mulai Mengonsumsi Bawang?
Bayi dapat mengonsumsi bawang yang dimasak sejak usia enam bulan. Perkenalkan bawang merah sebagai bagian dari menu makanan rutin bayi. Mama juga dapat menggunakan bawang bombay yang dimasak atau dihaluskan untuk menambah rasa pada makanannya.
Bayi yang lebih besar dapat mengonsumsi bawang bombay yang sudah dimasak sebagai finger food. Hindari menyajikan bawang bombay mentah kepada bayi karena sulit untuk dicerna dan dapat membuat bayi terkontaminasi bakteri.
Nilai Gizi Bawang
Kandungan nutrisi yang ada pada bawang sebagai berikut:
- Air 62,4g
- Energi 28Kkal
- Serat, total makanan 1.19g
- Kalium, K 102mg
- Folat 13,3µg
- Vitamin C, total asam askorbat
Manfaat Bawang untuk Kesehatan Bayi
Bawang dianggap memiliki efek anti kanker, anti asma, dan antibiotik. Selain itu, berikut beberapa manfaat dari konsumsi bawang secara rutin, Ma:
- Memberikan mikronutrien. Bawang mengandung nutrisi penting, seperti serat, folat, vitamin C, dan kalium. Nutrisi ini dapat berkontribusi untuk kebutuhan nutrisi harian bayi dan memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.
- Meningkatkan kekebalan tubuh. Bawang adalah sumber yang sangat baik dari beberapa senyawa bioaktif dan antioksidan yang menangkal kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa ini juga dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang.
- Meningkatkan kesehatan usus. Bawang mengandung sejenis karbohidrat yang disebut FODMAP (Fermentable Oligo-, Di-, Mono-saccharides And Polyols) yang bekerja sebagai prebiotik dan bermanfaat bagi bakteri usus besar. Ini dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dalam jangka panjang.
- Dalam jangka panjang, bawang bombay dapat bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan dan tulang secara keseluruhan.
Tips Memberikan Bawang untuk Bayi
Untuk menghindari risiko kesehatan, berikut beberapa tips yang dapat Mama ikuti saat menambahkan bawang ke dalam makanan bayi:
- Perkenalkan bawang dalam jumlah kecil dan campurkan ke dalam makanan bayi.
- Mama bisa mulai dengan menambahkan satu sendok teh bawang ke dalam makanan dan secara bertahap meningkatkannya menjadi satu atau dua sendok makan berdasarkan kebutuhan resep.
- Setelah bayi terlihat nyaman dengan rasa dan daya cerna bawang, secara bertahap sertakan bawang panggang, dan panggang ke dalam makanan bayi yang berbeda.
- Alergi bawang merah jarang terjadi tetapi mungkin terjadi. Gejalanya mungkin muncul segera setelah menyentuh atau menelan bawang. Waspadai tanda-tandanya, seperti ruam kulit (gatal-gatal), batuk, muntah, dan diare.
- Jika keluarga memiliki riwayat alergi, terutama makanan yang termasuk dalam famili lily (bawang putih, daun bawang, bawang merah, asparagus, dan kucai) dan serbuk sari tertentu, maka konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan bawang ke dalam menu makanan bayi.
- Bayi dengan sistem pencernaan yang sensitif mungkin mengalami intoleransi FODMAP (Fermentable Oligo-, Di-, Mono-saccharides And Polyols) setelah mengonsumsi bawang bombay bahkan dalam bentuk yang sudah dimasak. Gejala khas termasuk gas, kembung, dan kram perut.
- Waspada dan periksa daftar bahan makanan kemasan, seperti sup dan kari, yang mungkin mengandung bubuk bawang.
- Cuci bawang mentah yang sudah dikupas di bawah air mengalir sebelum memasaknya atau saat menyajikannya mentah untuk bayi. Mencuci dapat membantu menghilangkan kuman yang ada di permukaan bawang.
- Potong bawang menjadi potongan kecil saat disajikan sebagai finger food. Ini membantu menghindari risiko tersedak.
Ketika mulai mengonsumsi makanan padat, bayi bereksperimen dengan rasa dan jenis makanan. Berikan dalam jumlah kecil dan awasi jika ada reaksi alergi, Ma.
Itulah informasi mengenai manfaat bawang dan keamanan konsumsi bawang untuk bayi.
Selamat mencoba!
Baca juga:
- Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?
- Ini 7 Makanan Sumber Protein yang Baik untuk Bayi
- 10 Makanan yang Ampuh untuk Menambah Berat Badan Bayi