Waspada, Benda-benda Ini Dapat Menyebabkan Keracunan pada Bayi
Ada fase dimana bayi suka memasukkan benda ke dalam mulut. Waspada keracunan, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekitar 70-80 persen kasus keracunan terjadi pada anak usia 1-4 tahun. Jadi sangat penting bagi orangtua untuk menyadari dan mencegah bayi dari bahaya keracunan.
Bayi suka bereksplorasi dan bereksperimen dengan segala sesuatu yang ada di sekitar mereka. Bagi mereka, semua hal terlihat menarik. Ini normal karena bayi dalam masa perkembangan.
Namun, karena belum mengetahui mana yang benar dan salah, bayi selalu memasukkan benda-benda asing ke mulut mereka sehingga mereka rentan terhadap keracunan. Jadi sangat penting bagi Mama untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan tidak ada benda beracun atau tajam di sekitar.
Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum informasi mengenai pencegahan dan pertolongan pertama pada bayi yang mengalami keracunan.
Benda-benda di Rumah yang Dapat Menyebabkan Keracunan pada Bayi
Barang-barang beracun ada di seluruh rumah, mulai dari kosmetik, pupuk, semprotan, sabun, atau baterai. Ini tidak beracun dalam arti literal tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat berbahaya. Selain itu, obat-obatan adalah salah satu barang paling umum yang diambil oleh bayi saat menjelajah. Sehingga sangat penting untuk membuang semua yang sudah kadaluwarsa, memberi label dan menyimpannya di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh bayi.
Berikut adalah barang-barang biasa digunakan dalam rumah tangga, tetapi juga menimbulkan ancaman besar bagi bayi:
- Produk kosmetik,
- cairan pembersih,
- kapur barus,
- obat-obatan,
- tanaman,
- perlengkapan mandi (sabun, sampo, pasta gigi),
- pembunuh hama kebun,
- alkohol,
- cat,
- parfum,
- perekat,
- minyak aromaterapi,
- obat kumur,
- baterai kancing,
- deterjen,
- kapur semut,
- pemutih,
- semir sepatu,
- minyak tanah,
- pembersih oven,
- produk penghapus noda,
- semprotan nyamuk.
Tanda-tanda Keracunan
Rasa sakit seperti terbakar atau lepuh di sekitar mulut dengan atau tanpa noda biasanya muncul jika bayi menelan sesuatu yang bersifat asam (seperti pemutih atau cairan pembersih lainnya).
Keracunan berbahaya bagi semua terutama bagi bayi. Mama harus berhati-hati dan mencari tanda-tanda yang muncul dan mengganggu bayi. Jika ada keraguan bahwa bayi telah menelan atau menelan sesuatu yang berbahaya, awasi gejala-gejala di bawah ini dan segera cari bantuan medis:
- Mual,
- terlihat selalu mengantuk,
- tiba-tiba kejang atau sakit perut,
- diare,
- terbakar di mulut,
- demam,
- muntah,
- air liur berlebih,
- masalah pernapasan,
- hilangnya nafsu makan,
- ruam atau bisul,
- sakit kepala,
- bibir atau kulit menjadi biru,
- kehilangan kesadaran.
Pertolongan Pertama Keracunan Pada Bayi
Racun yang secara tidak sengaja tertelan oleh bayi dapat mengancam jiwanya. Sebagian besar bayi memasukkan benda-benda ke mulut tanpa mengetahui efek sampingnya. Jadi, jika bayi Mama secara tidak sengaja mengonsumsi racun, ada beberapa langkah penting yang harus diambil untuk menjaga bayi tetap aman, seperti:
- Informasi mengenai apa yang dikonsumsi, jumlah, dan kapan benda tersebut masuk ke mulut bayi.
- Telepon ambulans untuk pertolongan pertama.
- Simpan sample racun yang tertelan untuk ditunjukkan kepada dokter atau perawat sehingga mereka dapat mengetahui masalah dan efek sampingnya.
- Lakukan CPR jika dibutuhkan.
- Bawa segera bayi ke rumah sakit bila bayi menelan: baterai kancing, benda tajam seperti peniti, bahan kimia (pemutih atau pupuk).
Tindakan Pencegahan
Racun dapat dengan tidak sengaja terminum, disemprotkan, disiram ke mata, terkena kulit, terhirup, atau tertelan oleh bayi.
Karena itu penting untuk membuat check list untuk semua barang yang tersedia di rumah dan menempelkan label dan, jika berbahaya, jauhkan dari jangkauan bayi.
Beberapa langkah pencegahan lain yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
- Jauhkan bayi dari laci yang berisi benda-benda berbahaya atau tajam. Mama dapat memasang laci di tempat yang tinggi atau memasang kunci agar bayi tidak dapat menjangkaunya.
- Pastikan obat-obatan disimpan di wadah yang tidak bisa dibuka oleh bayi atau di tempat yang tidak terjangkau bayi.
- Lebih baik menyimpan semua bahan pembersih, pupuk, pestisida, semprotan dalam wadah atau botol aslinya. Ketika dipindahkan ke dalam keleng bekas makanan, ini dapat membuat bayi bingung dan mencoba memakannya.
- Cuci selalu sisa-sisa dari wadah kosmetik dan botol obat yang sudah habis.
- Saat berada di luar rumah, pastikan bayi aman.
- Mama membawa parfum atau cairan pembersih tangan di dalam tas, jauhkan dari jangkauan bayi ya, Ma. Jika terhirup oleh bayi akan berbahaya.
Selama masa pertumbuhan pertumbuhan, eksplorasi dan eksperimen menjadi mainan baru bayi. Bayi akan mencoba mengutak-atik apa pun yang mereka anggap menarik tanpa memahami konsekuensinya.
Maka menjadi tugas orang dewasa, orangtua, atau pengasuh untuk memastikan keselamatan bayi dan memberikan pemahaman secara perlahan.
Apakah bayi Mama pernah menelan benda-benda yang berbahaya? Yuk, bagi pengalamannya di sini.
Baca juga:
- Ini Dia Gejala Keracunan Makanan pada Anak
- Pertolongan Pertama dan Cara Mengatasi Keracunan ASI
- Bahaya Bayi Menelan Baterai Kancing, Ini Cara Mencegah dan P3K-nya