6 Cara untuk Membangun Kedekatan yang Sehat antara Mama dan Bayi
Kedekatan antara bayi dan orangtua bisa berdampak positif bagi mereka saat bertambah umur, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kedekatan yang sehat antara orangtua dan bayi memiliki banyak manfaat. Tidak cuma membawa kebaikan saat bayi saja, tetapi juga seiring dengan bertambahnya umur, Mama dan anak dapat merasakan manfaatnya. Seperti pencapaian akademik, kesehatan mental, dan penghargaan akan diri sendiri.
Teori kelekatan merupakan inti dari pengasuhan bayi dan anak. Dalam teori kelekatan, hampir semua bayi mengembangkan keterikatan pada pengasuhnya (baik Mama, nenek, atau baby sitter) selama tahun pertama mereka.
Jenis keterikatan ini beraneka macam, bergantung dari interaksi sehari-hari antara Mama dan bayi. Keterikatan ini bisa bermanfaat bagi bayi, bisa juga membahayakan.
Popmama.com merangkum beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Mama untuk membangun keterikatan yang sehat dengan bayi.
Teori Kelekatan
Ada beberapa jenis keterikatan antara Mama dengan bayi:
Keterikatan aman
Mama melakukan yang terbaik untuk menanggapi kebutuhan bayi dengan cepat dan akurat cenderung memiliki bayi dekat dengan aman.
Bayi mengerti kalau Mama akan merespons ketika mereka merasa tidak aman. Keterikatan yang aman terkait dengan hasil sosial dan emosional yang positif di kemudian hari.
Keterikatan penghindar
Mama yang acuh tak acuh terhadap kebutuhan bayi atau menolak upaya kedekatan bayi dapat memupuk keterikatan penghindaran. Bayi yang mengalami ini cenderung mengetahui kalau pengasuh mereka jarang memenuhi kebutuhan mereka.
Keterikatan yang tidak konsisten
Mama yang menanggapi kebutuhan bayi secara tidak konsisten dapat menumbuhkan keterikatan yang ambivalen. Bayi ambivalen sering tidak yakin tentang apakah pengasuh mereka akan menanggapi kebutuhan mereka.
Keterikatan tidak teratur
Sejumlah kecil bayi mengembangkan keterikatan yang tidak teratur, menunjukkan kebingungan tentang keberadaan pengasuh mereka. Para peneliti tidak 100% yakin mengapa beberapa bayi menunjukkan keterikatan yang tidak teratur, tetapi perilaku kasar mungkin memainkan peran.
Ada 5 hal yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan kedekatan yang aman bagi bayi:
1. Peka terhadap kebutuhan bayi
Ini merupakan hal yang utama. Cobalah membaca sinyal bayi secara akurat dan merespons sesering mungkin. Hal ini tidak selalu mudah, terutama sebelum bayi belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif.
Banyak berlatih akan membuat Mama dapat mengartikan tangisan bayi dan memenuhi kebutuhannya dengan cepat.
2. Ikuti minat bayi
Sangat penting untuk terlibat dalam pertukaran positif dengan bayi di mana Mama dan bayi melakukan kegiatan yang sama. Misalnya ketika bayi ingin bermain puzzle bergambar hewan, mungkin bayi akan cepat bosan. Mama bisa menambahkan dengan narasi yang menghibur seperti menirukan suara ayam atau binatang lain.
Ini menunjukkan kepada bayi bahwa Mama ingin terlibat dalam kegiatan yang menurut bayi menarik. Tidak ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan kedekatan dengan bayi daripada tertawa bersama saat beraktivitas.
3. Selalu positif
Mungkin sulit untuk tetap tenang saat Mama kesulitan tidur dan bayi mencari perhatian dengan melempar makanannya ke lantai. Sebagian orangtua mungkin akan “meledak” karena frustasi.
Yang bisa Mama lakukan bila menghadapi situasi ini adalah mengambil napas dalam-dalam, tersenyum, dan bicara dengan bayi dengan sikap positif.
Mengekspresikan emosi positif pada bayi menanamkan keyakinan bahwa Mama bahagia mengurus kebutuhan mereka dan akan selalu ada untuk melakukannya. Sebagai bonus, penelitian menunjukkan bahwa memalsukan emosi positif pun dapat membantu Mama merasa lebih bahagia.
4. Tawarkan beragam stimulasi
Merangsang bayi menggunakan "ABC" perkembangan anak.
A adalah untuk affected atau mempengaruhi. Dapatkan pengaruh positif dengan aktivitas yang merangsang tawa seperti pelukan beruang, meniup raspberry, atau membuat suara konyol.
B adalah untuk behaviour atau perilaku. Menstimulasi perilaku bayi dengan aktivitas fisik seperti percikan air di kolam renang atau bak mandi, atau berlarian di taman bermain.
C adalah untuk cognition atau kognisi. Tantang kognisi bayi dengan aktivitas berpikir, seperti membaca buku, melakukan eksperimen, atau menyanyikan lagu "Twinkle Twinkle Little Star."
Ingatlah untuk memperhatikan isyarat bayi. Jangan memaksa bayi untuk berpartisipasi jika mereka tidak menyukainya. Misalnya, jika bayi Mama tidak menyukai ayunan, jangan memaksanya untuk bermain di ayunan.
5. Berikan dukungan emosional
Perhatikan emosi bayi dan dukung upaya mereka untuk mengekspresikan diri. Jika bayi berusaha mengomunikasikan perasaan mereka (biasanya melalui tertawa, menjerit atau menangis), jangan mengecilkan perasaan mereka. Biarkan bayi tahu bahwa Mama mengerti mengapa mereka merasa seperti itu.
Misalnya, jika bayi terkena tumpahan, tunggu reaksi emosional bayi dan berikan respons yang sesuai. Jika bayi kesal, beri pelukan atau kata-kata positif sehingga ia bersemangat kembali.
Yang paling penting, sediakan tempat yang aman di rumah agar bayi merasa aman untuk menjelajah.
6. Ketahuilah bahwa ini adalah proses seumur hidup
Tidak ada kata terlambat untuk membangun kedekatan yang aman antara bayi atau anak dengan Mama. Jangan takut! Banyak anak dapat mengembangkan ikatan kedekatan yang aman di masa kanak-kanak.
Perlu diingat, menjaga keterikatan yang aman antara Mama dan anak adalah proses seumur hidup yang tidak berakhir ketika bayi bertambah usia.
Apa yang Mama lakukan untuk membangun kedekatan dengan bayi Mama? Yuk komen di bawah.
Baca juga:
- Normalkah Kalau Bayi Jarang Menangis? Cari Tahu Jawabannya Disini, Ma!
- 5 Alasan dari Ahli Mengapa Bayi Butuh Waktu Lebih Lama untuk Tidur
- 5 Tips untuk Membuat Bayi Lebih Cerdas