Ciri-Ciri Anak Terlambat Merangkak, Belum Bisa Berguling
Tidak semua bayi melalui tahap merangkak. Tapi, ada yang perlu diwaspadai jika bayi tidak merangkak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merangkak adalah salah satu tonggak perkembangan bayi. Setelah merangkak, ia akan belajar berdiri dan berjalan.
Meski setiap bayi memiliki permulaan merangkak yang berbeda, secara umum bayi akan mulai merangkak pada usia 7 hingga 10 bulan. Selain dari segi usia, bagaimana Mama dapat mengetahui jika bayi terlambat merangkak?
Kali ini, Popmama.com akan membahas tentang ciri-ciri anak terlambat merangkak pada ulasan berikut ini. Semoga bisa membantu Mama dalam mendukung tumbuh kembang si Kecil.
Kapan Bayi Mulai Belajar Merangkak?
Biasanya bayi akan mulai merangkak di usia 7 sampai 10 bulan. Gaya merangkaknya pun tidak selalu sama, ada yang merangkak mundur terlebih dahulu, ada yang hanya menggeser bokongnya, ada yang lebih mirip merayap dibanding merangkak.
Merangkak merupakan salah satu fase penting dalam pertumbuhan bayi, Ma. Saat merangkak, perkembangan fisik bayi, kecerdasan spasial, kemampuan visual, serta koordinasi otak meningkat.
Karena ini merupakan tonggak perkembangan penting, maka Mama mungkin khawatir jika si Kecil tidak menunjukkan tanda-tanda akan merangkak. Agar Mama dapat mendukung perkembangannya, ketahui dulu ciri-ciri anak terlambat merangkak.
Ciri-Ciri Anak terlambat Merangkak
Bayi disebut terlambat merangkak bila dalam rentang usia 7-10 bulan ia belum bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- berguling dari perut ke punggungnya,
- mendorong atau menarik diri dengan tangan ketika sedang tengkurap,
- bangun dari posisi tidur untuk duduk secara mandiri,
- menopang tubuh dengan tangan dan kakinya,
- menungging sambil menggoyangkan tubuh ke depan dan ke belakang.
Tapi ada yang perlu Mama perhatikan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidak semua bayi melalui tahap merangkak sebelum berdiri dan berjalan. Hal ini wajar, selama bayi mengalami kemajuan dalam kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk bergerak.
Meski demikian, Mama perlu mewaspadai beberapa hal yang menyebabkan bayi terlambat merangkak.
Penyebab Bayi Terlambat Merangkak
Tidak semua bayi melalui tahap merangkak. Tapi, ada yang perlu Mama waspadai jika bayi tidak merangkak. Berikut beberapa penyebabnya:
- Bentuk kaki melengkung. Kaki melengkung, rata, dan membusur adalah masalah umum yang terjadi pada bayi dan bisa menjadi penyebab bayi telat merangkak.
- Kurang motivasi dari orang dewasa. Bayi telat merangkak dapat disebabkan karena tidak cukupnya motivasi yang mendorongnya untuk merangkak. Mereka terlalu asyik menghabiskan waktu untuk tummy time sehingga hal ini membuat mereka nyaman dan malas merangkak.
- Bayi tidak menyukai tummy time. Tummy time merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan si Kecil untuk merangkak.
- Obesitas. Terkadang, faktor kelebihan berat badan tidak disadari oleh orangtua. Nyatanya, hal ini berpengaruh pada usaha bayi untuk menggerakkan tubuhnya, termasuk merangkak. Ia mengalami kesulitan berguling dan bergerak.
Tips Membantu Bayi Merangkak
Mama dapat mendorong bayi untuk merangkak dengan melakukan hal-hal ini:
Sediakan waktu untuk tummy time. Ini memperkuat hampir setiap otot bayi serta merangsang bayi untuk merangkak.
Manfaatkan rasa ingin tahu bayi. Mama dapat mendorongnya untuk meraih benda yang membuatnya penasaran. Rasa ingin tahu ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan motorik bayi. Letakkan benda-benda di sekitar bayi dan dorong bayi untuk meraihnya. Ini menciptakan niat kuat bagi bayi untuk menggerakkan tubuh mereka, sehingga merangsang bayi Mama untuk merangkak.
Buat bayi duduk. Posisi duduk membantu meningkatkan kemampuan otot-otot punggungnya. Setelah bayi berumur enam bulan, letakkan dalam posisi duduk dan biarkan bayi tetap seperti itu selama beberapa menit. Ulangi aktivitas ini setiap hari.
Merayap juga penting, meskipun mungkin terlihat aneh melihat bayi merayap di sekitar rumah. Tetapi gerakan merayap membantu bayi belajar untuk bergerak maju dan penting untuk menciptakan landasan bagi keterampilan merangkak bayi berikutnya.
Jadikan kegiatan merangkak menarik bagi bayi. Mama bisa menyembunyikan mainan atau bermain cilukba untuk mendorong bayi merangkak. Jika bayi tersandung dan jatuh, berikan saja pelukan dan biarkan bayi kembali merangkak.
Sebaiknya hindari menggunakan baby walker. Penggunaan baby walker yang terus-menerus dapat mengganggu perkembangan otot tertentu. Selain itu juga mengurangi waktu berlatih merangkak.
Utamakan keamanan bayi saat merangkak, ya, Ma. Perhatikan lingkukan sekitar rumah dan hindari bayi dari hal-hal yang berbahaya seperti kabel, stop kontak, sudut meja, atau tangga.
Kapan Mama Harus Khawatir?
Ada beberapa masalah tersembunyi lainnya mungkin menghambat bayi untuk merangkak, Ma. Oleh karena itu Mama harus berhati-hati dan memantau pertumbuhan bayi dengan cermat.
Beberapa permasalahan yang mengkhawatirkan antara lain sebagai berikut:
- sindrom bayi kaku atau hipertonisitas,
- kaki lemah,
- kelumpuhan tulang belakang,
- dislokasi pinggul cacat lahir,
- autisme.
Selain itu, jika bayi menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang terlambat, jangan ragu untuk membawa bayi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ya, Ma.
Itu penjelasan tentang ciri-ciri anak terlambat merangkak, Ma. Diskusikan dengan dokter bila Mama mengamati ada gejala keterlambatan perkembangan bayi, ya!
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Bayi Merangkak yang Bisa Mama Lakukan
- Normalkah jika Bayi Langsung Berjalan tanpa Merangkak?
- 10 Cara Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak, Wajib Dicoba!