Dampak Penggunaan Steroid pada Bayi dan Anak, Bisa Hambat Pertumbuhan
Kasus anak yang diberikan steroid viral, apa efeknya bagi bayi dan anak?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi dan anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat adalah harapan setiap orangtua. Salah satu cara agar si Kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan baik adalah dengan pemberian makan secara tepat sesuai kebutuhan nutrisinya.
Namun ternyata, banyak orangtua yang mengalami kesulitan dalam proses pemberian makan si Kecil ini. Misalnya ada bayi dan balita yang ogah makan. Atau kalau sudah makan, orangtua merasa berat badan si Kecil tidak naik. Bahkan ada yang memiliki persepsi jika bayi dan anak kurus itu tidak sehat, sedangkan anak yang gemuk itulah yang sehat.
Persepsi ini membuat banyak orang untuk mengambil jalan pintas untuk membuat bayi dan anaknya menjadi gemuk dalam waktu cepat. Salah satu kasus yang sedang viral di Indonesia adalah pemberian steroid pada balita oleh pengasuhnya selama satu tahun agar berat badannya naik.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan steroid tidak sesuai indikasi pada bayi dan anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan media briefing dengan tajuk “Dampak Penggunaan Obat Steroid pada Bayi dan Anak”.
Narasumber pada media briefing tersebut adalah dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) dan dr.dr Agustini Utari, SpA(K) - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, Ma.
Apa Itu Steroid (Kortikosteroid)?
Steroid merupakan obat yang biasanya digunakan sebagai antiinflamasi atau peradangan. Dalam banyak kasus, obat ini juga digunakan sebagai pengganti hormon pada kondisi bayi, anak, atau orang dewasa yang tidak bisa menghasilkan hormon kortisol.
Steroid ini menyerupai hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal. Apa gunanya kortisol bagi tubuh? Kortisol berguna bagi tubuh untuk mempertahankan gula darah, mengatur tekanan darah serta membantu mengatasi infeksi.
Kegunaan Steroid
Bila dimanfaatkan sesuai kebutuhan atau indikasi, maka steroid ini bermanfaat bagi tubuh, Ma. Steroid biasanya digunakan oleh pasien dengan kasus sebagai berikut:
- anak yang tidak mempunyai hormon kortisol sejak lahir. Hal ini bisa diketahui saat skrining setelah lahir,
- reaksi alergi berat,
- asma,
- peradangan,
- penyakit autoimun,
- mencegah penolakan jaringan pada transplantasi obat.
Jadi, bila digunakan sesuai anjuran dokter, dokter akan melakukan pengawasan dan memantau dampak dari penggunaan steroid. Dokter juga akan memberikan dosis yang dibutuhkan. Bila penggunaannya tepat, steroid bermanfaat bagi tubuh, Ma.
Apa Efek Samping Jangka Pendek dari Penggunaan Steroid?
Dalam jangka pendek, steroid bisa menimbulkan efek samping sebagai berikut:
- peningkatan berat badan,
- moonface (puffy face) atau muka tampak gemuk,
- gangguan perubahan suasana hati,
- gangguan tidur,
- peningkatan gula darah,
- peningkatan tekanan darah,
- menekan sistem kekebalan tubuh, pada akhirnya bisa berisiko mengalami infeksi yang lebih sering.
Bila bayi dan anak memang harus mengonsumsi steroid, maka dokter akan melakukan pemantauan terhadap efek samping ini, Ma.
Efek Samping Jangka Panjang dari Penggunaan Steroid
Bila diberikan tidak sesuai dengan indikasi dalam jangka panjang, steroid bisa menimbulkan efek sebagai berikut:
- osteoporosis, tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah,
- menghambat pertumbuhan tulang pada anak,
- berisiko tinggi mengidap diabetes,
- berisiko mengalami katarak,
- mengalami insufisiensi adrenal. Ini berarti tubuh tidak bisa merespon dengan baik terhadap kondisi sakit atau pembedahan.
Penyalahgunaan Steroid pada Bayi dan Anak
Seperti kasus yang sedang viral belakangan ini, steroid digunakan untuk meningkatkan nafsu makan anak dan membuat anak menjadi gemuk.
Bila steroid diberikan pada bayi dan anak kecil tanpa indikasi (atau tanpa keluhan kesehatan) dan diberikan dalam jangka panjang, maka bayi atau anak bisa mengalami beberapa risiko yang disebutkan di atas. Dalam kasus yang parah, penggunaan steroid tidak sesuai indikasi dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kematian, menurut dr. Agustini Utari.
Penggunaan steroid yang tidak tepat juga bisa memengaruhi hormon, yaitu hormon kortisol. Karena tubuh si Kecil diberi asupan steroid (hormon kortisol), maka tubuh berhenti memproduksi hormon tersebut.
dr. Piprim Basarah Yanuarso menekankan bahwa persepsi mengenai gemuk itu sehat harus diubah. Untuk menentukan bayi dan anak itu sehat adalah berdasarkan grafik tumbuh kembang, apakah kenaikan tinggi badannya seimbang dengan kenaikan berat badannya.
Bagi sebagian orangtua, proses pemberian makan itu tidak mudah. Namun ini merupakan proses belajar bagi orangtua dan si Kecil. Orangtua juga harus membuat kegiatan makan itu menyenangkan. “Jangan sampai anak kalau mendengar suara sendok saja ia sudah ketakutan,” ujar dr. Piprim.
Bila bayi dan anak diberikan steroid dalam jangka waktu panjang, ini bisa berakibat fatal. Dalam beberapa kasus, anak akan mengalami diabetes atau gangguan tekanan darah hingga dewasa. Tulangnya pun tidak bertumbuh lagi sehingga si Anak tidak bertambah tinggi.
dr. Piprim Basarah Yanuarso juga menegaskan kembali jika bayi dan anak gemuk itu tidak berarti sehat, meski tampak lucu dan menggemaskan. Persepsi inilah yang harus diubah oleh para orangtua. Orangtua harus berpatokan pada grafik pertumbuhan anak untuk mengetahui apakah si Kecil sudah tumbuh sesuai usianya.
Penggunaan steroid tidak sesuai indikasi ini juga bisa memengaruhi hormon pada anak laki-laki dan perempuan, pada akhirnya, ini bisa memengaruhi pubertas. Lalu bisa si Anak yang diberikan sudah mengalami menstruasi, ini pun bisa memengaruhi siklus menstruasinya.
Ciri-Ciri Bayi dan Anak Kecil yang Gemuk karena Steroid
Lalu apa ciri-ciri bayi dan anak yang gemuk karena steroid? Biasanya, bayi dan anak yang gemuk karena steroid itu memiliki wajah gemuk seperti bengkak. Hal ini terjadi karena steroid menambah penimbunan cairan dan garam dalam tubuh. Jadinya, bayi dan anak tampak gemuk.
Di bagian perut pengguna steroid juga akan tampak guratan seperti strechmark.
Bayi dan anak yang gemuk namun tidak bertambah tinggi ini juga perlu dicurigai. Pasalnya, pengguna steroid dalam jangka waktu panjang juga mungkin mengalami masalah pertumbuhan tulang, Ma.
Dalam kasus yang parah, menurut dr. Agustini Utari, tulang anak berhenti bertumbuh, mengalami gangguan tekanan darah, dan diabetes. Tergantung kondisi anak, bisa saja efek samping itu tidak bisa disembuhkan meski penggunaan steroid sudah dihentikan.
Pengobatan Bayi dan Anak yang Diberikan Steroid Tanpa Indikasi
Salah satu efek samping dari pemberian steroid dosis tinggi (tidak sesuai indikasi) dalam jangka waktu panjang adalah tubuh berhenti memproduksi kortisol. Karena tubuh mendapatkan kortisol dari obat steroid.
Nah, bila pemberian steroid tiba-tiba dihentikan, tubuh akan mengalami gangguan, yaitu tidak adanya kortisol. Padahal kortisol dibutuhkan untuk berbagai hal yang telah disebutkan di atas.
Maka untuk pengobatan dan perawatan bayi dan anak yang sudah terlanjur mengonsumsi steroid dalam jangka panjang adalah pemberian steroid dengan dosis yang dikurangi sedikit demi sedikit. Tentu saja ini harus dilakukan dengan pantauan dokter. Dokter akan menentukan dosis dan aturan pakainya. Lamanya pengobatan ini tergantung dari kondisi tiap bayi dan anak, Ma.
dr. Agustini Utari menyebutkan bahwa ia menemukan banyak kasus penggunaan steroid yang tidak tepat ini.
Steroid termasuk dalam golongan obat keras yang harus diberikan sesuai dengan resep dan pantauan dokter. Jadi, jangan diberikan karena hanya ingin mendapatkan efek dari steroid, yaitu meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnya bisa menambah berat badan penggunanya.
dr. Agustini Utari kembali menekannkan bahwa steroid sangat bermanfaat dan bisa jadi penyelamat bagi mereka yang membutuhkan. Misalnya anak yang lahir tanpa hormon kortisol. Namun jika tidak ada indikasi atau masalah kesehatan, steroid ini bisa menjadi racun yang sangat membahayakan, Ma.
Selain itu, pemberian obat pada bayi dan anak juga harus diberikan sesuai dengan resep dokter. Perlu diingat, hindari penggunaan obat-obatan yang belum terdaftar di BPOM dan orangtua juga wajib membaca label pada obat.
Kasus pemberian steroid pada anak oleh pengasuhnya menjadi pengingat bagi orangtua agar lebih waspada dengan pemberian makan dan obat-obatan untuk si Kecil.
Itu penjelasan tentang dampak penggunaan steroid pada bayi dan anak. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan, Ma!
Baca juga:
- Tinggi Badan Bayi yang Ideal Sesuai Usia, Orangtua Wajib Tahu!
- Berat Badan Bayi Laki-Laki yang Normal sesuai Usia
- Berat Badan Bayi Perempuan yang Normal sesuai Usia