Termasuk Kelompok Rentan, Waspada Gejala Covid-19 pada Bayi
Covid-19 tanpa gejala pada bayi ternyata lebih berisiko untuk orang di sekitarnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu tahun setelah pandemi Covid-19, para ahli telah belajar banyak tentang penyakit pernapasan yang menginfeksi jutaan orang di dunia ini. Covid-19 dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, "bayi di bawah satu tahun lebih mungkin mengalami gejala parah akibat Covid-19 daripada anak yang lebih tua". Ini disebabkan karena sistem kekebalan yang masih berkembang dan saluran udara yang lebih kecil.
Belum ada terlalu banyak penelitian tentang masalah ini, tetapi laporan Misi Gabungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)-China tentang virus corona, yang diterbitkan pada pertengahan Februari 2021, menyoroti kerentanan bayi. Laporan tersebut melibatkan 2.143 pasien anak-anak, dan menyimpulkan bahwa proporsi kasus parah dan kritis adalah 10,6 persen untuk bayi di bawah satu tahun dan 7,3 persen untuk anak-anak usia satu hingga lima tahun, dibandingkan dengan tiga persen untuk usia 15 hingga 18 tahun.
Namun, sebelum Mama panik, perhatikan bahwa sebagian besar bayi di Amerika Serikat mengalami gejala ringan dan banyak di antaranya tidak menunjukkan gejala apa-apa. Selain itu, penelitian dan data terkini menunjukkan bahwa sebagian besar bayi pulih tanpa efek samping atau komplikasi jangka panjang.
Tetap terinformasi adalah kunci untuk menjaga keluarga tetap aman. Untuk membantu Mama, Popmama.com telah menyusun panduan mengenai penularan dan gejala Covid-19 pada bayi.
Gejala Covid-19 pada Bayi
Menurut CDC, mereka yang berusia di bawah satu tahun mungkin lebih mungkin menderita infeksi virus corona yang parah daripada anak-anak yang lebih tua. Gejala Covid-19 pada bayi adalah sebagai berikut:
- Demam,
- batuk,
- pilek,
- muntah,
- diare,
- kesulitan bernapas atau pernapasan cepat,
- selera makan hilang,
- lesu,
- sakit tenggorokan,
- perubahan perilaku.
Gejala ini biasanya muncul dalam 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Bayi dengan gejala Covid-19 biasanya membaik dalam dua minggu, tetapi jika mereka mengalami komplikasi, jalan menuju pemulihan bisa sedikit lebih lama.
Komplikasi Covid-19 pada Bayi
Tidak ada cara untuk menentukan bagaimana bayi akan bereaksi terhadap virus corona. Mereka bisa asimtomatik, mendapatkan gejala ringan yang menyerupai flu biasa, atau memiliki komplikasi parah yang mengakibatkan rawat inap atau kematian .
Bayi yang memiliki penyakit bawaan dan bayi prematur mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gejala yang lebih parah akibat Covid-19. Kondisi yang mendasari mungkin termasuk penyakit jantung bawaan, masalah genetik, neurologis, dan metabolik.
Komplikasi Covid-19 yang terlihat pada bayi juga terlihat pada anak yang lebih besar yaitu gagal pernapasan, gagal organ, gagal jantung, syok, atau hipoksia.
Asimtomatik pada Bayi Berisiko Penularan pada Orang di Sekitarnya yang Rentan
Di Amerika Serikat, banyak bayi terbukti menjadi pembawa Covid-19 tanpa gejala. Meskipun ini membuat orangtua lega tetapi hal itu mengarah ke masalah lain. Bayi mungkin tanpa sadar menyebarkan virus corona ke pengasuh atau orang di sekitarnya.
Sebuah kasus di Singapura yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases melibatkan bayi berusia enam bulan. Setelah seorang mama dan pengasuhnya dirawat di rumah sakit karena pneumonia dan sang Papa mengalami demam dan sakit tenggorokan, staf rumah sakit menemukan bahwa bayi itu memiliki tingkat virus corona yang tinggi di "tenggorokan, darah, dan tinja," dilansir dari Los Angeles Times.
Bayi itu tidak menunjukkan gejala, yang menyebabkan virus corona menyebar dengan mudah ke pengasuh. Dia tidak mengalami gejala apa pun selama tinggal di rumah sakit.
Kasus seperti ini dapat menyebarkan virus corona lebih jauh, yang sangat mengkhawatirkan bagi kakek nenek dan pengasuh dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Cara Mencegah Covid-19 pada Bayi
Covid-19 terutama menyebar melalui air liur yang dikeluarkan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. CDC mengatakan penularan melalui udara juga dimungkinkan. Bayi tidak dapat menerima vaksin Covid-19 dan bayi yang berusia di bawah dua tahun tidak boleh memakai masker di tempat umum.
Oleh karena itu, untuk menjaga si Kecil tetap aman, orangtua dan orang di sekitarnya harus patuh pada protokol kesehatan. Juga, dapatkan vaksinasi sesegera mungkin untuk menciptakan "gelembung perlindungan" di sekitar bayi.
Itulah informasi mengenai penularan dan gejala Covid-19 pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Haruskah Bayi Menggunakan Masker untuk Cegah Virus Corona?
- Bayi Usia 5 Bulan Positif Covid-19 di NTB Meninggal saat Dirawat
- Penelitian: Ibu Penderita Covid-19 Jarang Tularkan Virusnya ke Bayi