Langsung BAB setelah Makan, Benarkah Jadi Penyebab BB Anak Seret?
Yuk, cek apakah kondisi ini normal, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berat dan tinggi badan merupakan indikator pengukuran status gizi bayi. Karena itu, bila berat badan bayi tidak naik sesuai harapan, Mama mungkin khawatir.
Apalagi bila bayi kerap langsung buang air besar setelah makan, Mama mungkin akan berpikir bahwa itu menjadi penyebab berat badannya seret. Tapi benarkah demikian?
Pada ulasan kali ini, Popmama.com akan membahas soal langsung BAB setelah makan, benarkah jadi penyebab BB anak seret? Bila ini terjadi pada si Kecil di rumah, yuk, simak penjelasannya, Ma!
Langsung BAB setelah Makan, Penyebab BB Anak Seret?
Rutin buang air besar adalah hal yang baik. Namun bagaimana bila anak langsung buang air besar setelah makan? Apakah ini menjadi penyebab berat badannya seret?
Lewat akun Instagram pribadinya @ardisantoso, dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA, M.Kes memberi jawabannya. Penyebab bayi sering buang air besar adalah karena ia memiliki refleks gastrokolik. Gastrokolik adalah refleks tubuh yang menyebabkan keinginan untuk buang air besar (BAB) setelah makan. Refleks ini terjadi ketika lambung meregang akibat makanan atau minuman yang masuk, sehingga mengirim sinyal ke usus besar untuk berkontraksi.
Namun walau BAB terjadi tepat setelah makan, bukan berarti kotorannya itu mengandung makanan yang baru saja dimakan oleh bayi, Ma. Dokter Ardi menambahkan jika makanan yang masuk ke tubuh membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk bisa sampai ke anus.
Jadi bila bayi langsung BAB setelah makan, kotoran atau feses yang dikeluarkan itu berasal dari makanan yang dikonsumsi sebelumnya, Ma.
Refleks gastrokolik ini sangat bermanfaat ketika balita mulai toilet training, Ma. Dokter Ardi menyarankan agar balita yang sedang menjalani toilet training dibawa ke toilet setiap selesai makan agar ia BAB.
Nah, jadi berat badan bayi seret tidak ada kaitannya dengan sering BAB setelah makan. Lalu apa penyebab BAB bayi seret?
Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik
Berat badan, panjang, dan lingkar kepala menjadi tolok ukur pertumbuhan bayi, Ma. Karena itu sangat penting untuk mengikuti perkembangan berat, tinggi, dan lingkar kepala bayi.
Idealnya, berat badan, panjang, dan lingkar kepala akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia bayi.
Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab berat badan bayi susah naik:
- Asupan makanan kurang. Hal ini menjadi penyebab utama mengapa berat badan bayi seret, Ma. Terutama ketika si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan utama pendamping ASI.
- Gangguan penyerapan. Bayi dengan alergi susu sapi atau memiliki pencernaan yang sensitif biasanya berat badannya sulit naik. Meski nafsu makannya baik
- Kebutuhan nutrisi meningkat. Asupan kurang dan nutrisi tidak terpenuhi dengan maksimal menyebabkan kekebalan tubuh bayi terganggu dan mudah sakit. Ketika bayi sakit, berat badannya pun terpengaruh. Selain selera makannya kurang, nutrisi yang diperoleh dari makanan digunakan oleh tubuh untuk mengatasi penyakit, alih-alih untuk tumbuh. Maka tidak heran jika berat badannya pun jadi seret, Ma.
Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat, Mama mungkin akan menemukan masalah berat badan ini. Maka, penting untuk menjaga pola makan yang baik, sehingga tidak mengalami masalah berat badan seret.
Selain itu, Mama perlu memantau perkembangan tinggi dan berat badan bayi untuk mengetahui apakah ia tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Bila tinggi dan berat badannya tidak sesuai, diskusikan dengan dokter agar diambil tindakan yang tepat, ya.
Pertambahan Berat dan Tinggi Bayi
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ketika lahir, berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam beberapa hari. Sebagian besar bayi kehilangan 1/10 dari berat badannya selama lima hari pertama dan berat badan akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Pada hari kesepuluh, berat badan biasanya akan kembali ke berat lahir.
Rata-rata pertambahan berat badan adalah 20-30 gram per hari sehingga pada usia satu bulan berat badan mencapai 4 kilogram. Pertambahan panjang badan adalah 2,4 sampai 4 sentimeter. Bayi laki- laki cenderung lebih berat daripada bayi perempuan (sekitar 400 gram). Bayi laki- laki juga cenderung lebih panjang pada usia ini (sekitar 1,25 sentimeter).
Pertambahan lingkar kepala menggambarkan pertumbuhan otak. Tulang –tulang kepala biasanya tumbuh lebih cepat pada empat bulan pertama. Lingkar kepala pada saat lahir sekitar 35 sentimeter dan mencapai 37,75 sentimeter dalam satu bulan. Kepala bayi laki- laki biasanya lebih besar dengan perbedaan kurang dari satu sentimeter dengan bayi perempuan.
Menurut dr. Citra Amelinda, SpA dilansir di akun Instagramnya @citra_amelinda, penambahan berat badan ideal bayi adalah sebagai berikut:
- 0-3 bulan, berat badan bertambah 30 gram per hari,
- 3-6 bulan, berat badan bertambah 20 gram per hari,
- 6-12 bulan, berat badan bertambah 10 gram per hari,
Sedangkan penambahan panjang 25 cm per tahun.
Jadi langsung buang air besar setelah makan, bukan jadi penyebab BB anak seret, ya, Ma. Bila berat badan bayi turun atau susah naik, diskusikan dengan dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Apakah bayi mama juga sering BAB setelah makan?
Baca juga:
- Apakah Batuk Pilek pada Bayi Bisa Menurunkan Berat Badan?
- Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik, Orangtua Harus Waspada!
- Berat Badan Jadi Faktor Terpenting untuk Otak, Mitos atau Fakta?