Wajib Tahu: Penyebab dan Efek Buruk Cacingan pada Bayi
Kok bayi juga bisa terinfeksi cacing ya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacingan juga bisa terjadi pada bayi Mama. Mungkin Mama heran karena bayi Mama belum bisa berjalan dan jarang bermain di tanah. Popmama.com akan mengulas jenis-jenis infeksi cacing, penyebab, dan efeknya bagi bayi.
Jenis Cacing yang Menginfeksi Bayi
Ada berbagai jenis cacing yang menginfeksi dan berkembang biak di bagian tubuh manusia. Bentuk dan ukurannya pun beraneka ragam. Cacing yang paling umum menginfeksi bayi dan anak kecil adalah:
Cacing pita
Cacing pita juga disebut cacing pipih, karena mereka bernapas dan mencerna oksigen dan nutrisi melalui kulit mereka. Cacing ini memiliki kait dan pengisap yang menempel pada usus dan berkembang biak pada makanan yang sebagian dicerna inang mereka. Cacing pita mungkin tumbuh dari beberapa cm hingga 40 kaki atau lebih panjang. Penularannya biasanya melalui makanan yang terkontaminasi telur atau larva cacing pita.
Cacing gelang
Cacing gelang bentuknya mirip dengan cacing tanah dan dapat tumbuh hingga 30 - 35 cm. Cacing ini menghuni air tanah atau air tawar dan umumnya ditemukan pada hewan peliharaan yang biasanya menularkan cacing kepada manusia. Larva cacing gelang sering memasuki aliran darah dari usus dan melakukan perjalanan ke paru-paru.
Cacing kremi
Cacing kremi ini kecil, tipis, putih, dan berombak yang berada di rektum. Cacing betina bertelur di sekitar anus. Telurnya dapat bertahan hidup di pakaian, tempat tidur, dan bahan-bahan lainnya dan menular pada manusia saat tersentuh atau terhirup. Infeksi cacing kremi paling sering terjadi pada bayi dan balita.
Cacing tambang
Cacing tambang biasanya ditemukan di daerah yang memiliki sanitasi buruk. Cacing tambang adalah cacing parasit kecil yang menempel pada dinding usus. Infeksi biasanya terjadi karena bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi. Larva cacing tambang dapat menembus kulit kaki manusia dan memasuki aliran darah.
Bagaimana Ciri Bayi yang Terinfeksi Cacing?
Seringkali bayi tidak terlihat terinfeksi cacing. Bagaimana Mama dapat mengetahui bila bayi terinfeksi cacing? Ini ciri-cirinya:
- Ada peningkatan jumlah air liur. Cacing menyebabkan peningkatan air liur di mulut.
- Kotoran berbau busuk.
- Gatal di sekitar anus. Cacing betina biasanya pindah ke anus untuk bertelur, menyebabkan gatal dan rasa tidak nyaman di sekitar dubur.
- Nyeri perut atau bahkan diare, perut kembung dan sering buang gas.
- Gangguan tidur karena merasa gatal, sakit perut, dan tidak nyaman.
- Selera makan hilang dan terjadi penurunan berat badan.
Bagaimana Bayi Bisa Terinfeksi Cacing?
Bayi dan anak kecil sangat mungkin terinfeksi cacing karena mereka terus merangkak, dan bermain di luar. Berikut alasan yang paling umum terjadi pada bayi:
- Bersentuhan dengan permukaan yang terinfeksi,
- mengkonsumsi makanan atau air yang terinfeksi,
- kebersihan yang tidak layak atau kurangnya kebersihan,
- konsumsi makanan mentah atau kurang matang,
- mencuci tangan kurang bersih.
Efek Infeksi Cacing pada Bayi
Cacing adalah parasit yang hidup dalam dan memperoleh nutrisi dari tubuh inangnya. Cacing merusak status gizi anak, menginfeksi mereka dengan cara berikut:
- Cacing berada dan memakan jaringan inang dan bahkan darah, sehingga menyebabkan hilangnya zat besi dan protein, sering menyebabkan anemia.
- Beberapa cacing seperti cacing gelang bersaing untuk mendapatkan vitamin tertentu di usus, yang mengakibatkan malabsorpsi nutrisi.
- Cacing menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan asupan gizi sehingga badan menjadi lemah.
- Cacing bahkan mengakibatkan diare dan disentri.
Cara Pencegahan Cacingan pada Bayi
Bayi paling rentan terhadap infeksi cacing terutama ketika bayi mulai merangkak dan berjalan. Penting untuk melakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah terjadinya infeksi cacing:
- Ganti popok bayi secara teratur dan cuci tangan segera setelah mengganti popok.
- Jaga kebersihan rumah dan sekitarnya.
- Pastikan bayi keluar bermain dengan sepatu tertutup dan mencuci tangan dan kaki saat pulang.
- Jangan biarkan bayi bermain di dekat area yang tergenang air.
- Potong kuku bayi sesering mungkin.
- Makanan harus dimasak dengan baik dan sebaiknya tidak mentah, untuk mencegah cacingan pada bayi.
- Cuci buah dan sayuran secara menyeluruh dengan air bersih.
- Cuci pakaian dan sprei dengan air panas.
Beberapa dokter merekomendasikan pemberian dosis obat cacing setiap 6 bulan untuk mencegah infeksi dan memastikan pertumbuhan optimal pada bayi. Pemberian obat cacing pada bayi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter dulu ya, Ma.
Baca juga:
- Ini Ma, Daftar Obat Cacing untuk Anak
- 7 Bahaya Jika Anak Cacingan. IQ-nya Bisa Turun!
- Cacing Kremi pada Anak: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan