Wajib Tahu: Manfaat Belajar Bahasa Asing untuk Bayi
Bahasa kedua meningkatkan keterampilan kognitif pada bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak keluarga memilih untuk mengajarkan anak-anaknya berkomunikasi dengan dua bahasa. Ada beberapa alasan di baliknya, entah itu karena alasan budaya, tujuan pendidikan, atau untuk memperkaya pengalaman hidup mereka.
Mampu berkomunikasi dengan dua bahasa merupakan keahlian yang luar biasa. Selain itu, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa belajar bahasa asing juga memiliki manfaat besar bagi otak bayi.
Apa saja manfaatnya dan bagaimana mengajarkan bahasa kedua pada bayi? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Manfaat Mengajarkan Bilingual
Sebuah studi menunjukkan bahwa ada beberapa manfaat memiliki bilingual, seperti meningkatkan kemampuan kognitif, terutama pemecahan masalah.
Mengetahui dua bahasa juga memiliki manfaat ekonomi, sosial, dan komunikatif. American Speech-Language-Hearing Association mencantumkan beberapa keuntungan penting menjadi bilingual yang sangat berguna bagi bayi seperti:
- Kemampuan untuk belajar kata-kata baru dengan cepat.
- Keterampilan dengan kata-kata yang berima.
- Mengajar bagaimana memecah kata dengan suaranya saat mereka belajar berbicara dan membaca.
- Meningkatkan kemampuan untuk mempelajari informasi baru.
- Pengelompokan kategori.
- Penyelesaian masalah.
- Peningkatan keterampilan mendengarkan.
- Empati dan keterhubungan dengan orang lain yang berbicara bahasa yang sama.
Saat ini, sekitar 12 persen anak yang berusia di atas lima tahun menggunakan dua bahasa, tetapi para ahli memperkirakan bahwa jumlah individu yang berbicara dua bahasa akan terus bertambah.
Jadi masuk akal jika orangtua mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengajari bayi mereka bahasa kedua sejak dini karena penelitian telah menunjukkan bahwa belajar bahasa kedua jauh lebih mudah pada usia yang lebih dini. Lebih mudah bagi seorang bayi untuk belajar dua bahasa sekaligus daripada bagi orang dewasa untuk mencoba belajar bahasa kedua di kemudian hari.
Apakah Orangtua Dapat Mengajarkan Bayi untuk Menjadi Bilingual?
Meskipun banyak orangtua dan pakar menyadari manfaat belajar bahasa asing untuk anak-anaknya, mengajarkan bahasa asing dapat sangat menantang.
Bayi yang tumbuh dalam keluarga yang menggunakan dua bahasa cenderung mempelajari bahasa kedua dengan sangat mudah dan alami.
Bayi yang tidak memiliki keuntungan dari orangtua atau pengasuh dwibahasa masih bisa mendapatkan manfaat dari mempelajari dua bahasa.
Untuk mencoba menentukan dengan tepat seberapa banyak paparan bahasa kedua yang sebenarnya dibutuhkan bayi untuk mempelajari bahasa asing, para ahli di Madrid, Spanyol melakukan penelitian pada anak-anak yang berusia antara 7 bulan hingga 33,5 bulan. Tujuannya untuk melihat bagaimana belajar bahasa asing dapat memengaruhi mereka.
Hasilnya adalah bayi dalam sesi kelompok lebih baik daripada metode lain dalam mengajar bahasa Inggris. Bayi mempertahankan kata-kata baru dan pemahaman bahasa Inggris lebih lama dari teman-teman mereka, bahkan selama 18 minggu setelah studi selesai.
Bagaimana Bayi Belajar Menjadi Bilingual?
Penelitian menunjukkan bahwa semakin awal Mama mengenalkan bayi pada bahasa kedua, semakin besar peluang mereka untuk menjadi bilingual.
Satu studi menemukan bahwa bahkan pada usia 12 bulan, persepsi bayi tentang cara mendengar kata-kata menyempit menjadi bahasa pertama mereka.
Bayi dilahirkan dengan kemampuan untuk mendengar suara dari semua jenis bahasa, tetapi menjelang ulang tahun pertama mereka, fokus menyempit sehingga mereka mulai hanya "mendengar" suara dari bahasa utama mereka.
Kunci untuk mempelajari bahasa kedua selama masa kanak-kanak adalah bahwa jaringan dan jalur otak mereka belum sepenuhnya terbentuk. Sehingga otak mereka mampu menyiapkan "jaringan" untuk kedua bahasa sekaligus saat masih bayi. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh otak dewasa.
Oleh karena itu, penting untuk memaparkan bayi sedini mungkin pada bahasa asing, terutama sebelum ulang tahun pertamanya. Namun, jika Mama melewatkan tenggat waktu itu, jangan khawatir. Anak-anak yang mempelajari dua bahasa sebelum usia lima tahun juga menuai beberapa manfaat utama dalam perkembangan otak mereka.
Tips untuk Mengajarkan Bahasa Asing pada Bayi
Bagaimana orangtua mengajari bayi untuk mempelajari bahasa asing?
Para peneliti telah menemukan bahwa seorang bayi belajar menjadi bilingual baik melalui kuantitas dan kualitas bahasa kedua yang digunakan di sekitar mereka.
Bayi belajar paling baik dalam lingkungan orang-ke-orang dibandingkan dengan video atau layanan streaming yang mengajarkan bahasa kedua. Dan seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, bayi berusia sembilan bulan ke bawah melakukannya dengan sangat baik dalam sesi bahasa berbasis bermain dengan tutor langsung, sama seperti mereka akan belajar bahasa di lingkungan alami di rumah.
Berapa banyak eksposur dalam sesi kelompok yang dibutuhkan bayi? Penelitian sebelumnya menemukan bahwa 12 sesi selama lima minggu, total hanya enam jam pemaparan bahasa asing, adalah waktu yang dibutuhkan bayi untuk mulai mengatur jalur perkembangan otak untuk mempelajari bahasa kedua.
Tampaknya ada hubungan utama antara lingkungan sosial dan bahasa, jadi bayi senang belajar dalam lingkungan sosial yang menyenangkan.
Cara alami berbicara dengan bayi membantu otak mereka mempelajari bahasa dengan lebih baik. Otak bayi cenderung berfokus pada suara pada awalnya, sehingga nada yang lebih tinggi dan suara yang lebih pelan serta berlebihan memudahkan mereka untuk mempelajari suara tersebut terlebih dahulu, yang kemudian diterjemahkan ke dalam kata-kata.
Itulah manfaat belajar bahasa asing untuk bayi. Belajar bahasa asing dapat bermanfaat bagi bayi. Tetapi jika si Kecil belum memulainya di usia satu tahun, jangan khawatir, Ma. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Baca juga:
- 5 Lagu Riang dan Gerakan Jari untuk Bikin Bayi Tertawa. Ini Daftarnya!
- 4 Ide Mainan untuk Bayi Mandi yang Bisa Mama Buat Sendiri
- 9 Ide Bermain untuk Mempererat Ikatan dengan Bayi Baru Lahir