Waspada! Gigitan Nyamuk Ini Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Bayi
Bukan cuma gatal, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dapat berisiko bagi perkembangan bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Digigit nyamuk adalah masalah umum yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak.
Nyamuk mungkin tampak sebagai hewan kecil yang tidak berbahaya. Namun, ada gigitan nyamuk tertentu yang bisa sangat serius dan memicu komplikasi kesehatan pada bayi dan anak.
Dalam kasus yang parah, komplikasi ini bahkan memengaruhi perkembangan bayi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional.
Sayangnya, penyakit yang dibawa nyamuk berikut ini masih umum terjadi di Indonesia dan dapat berdampak parah pada pasien, terutama pada bayi dan anak kecil.
Popmama.com merangkum informasi tentang lima penyakit akibat gigitan nyamuk yang berbahaya bagi bayi beserta risikonya, dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh orangtua.
1. Malaria
- Dapat memengaruhi perkembangan otak
Malaria adalah salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh nyamuk, ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Jika si Kecil terkena malaria parah, penyakit ini bisa memiliki efek jangka panjang pada kemampuan kognitif, perilaku, dan kinerjanya di sekolah. Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di BioMed Central, gangguan kognitif dalam bahasa, memori, dan fokus adalah beban tersembunyi dari infeksi malaria.
Jika bayi dan anak mengalami malaria, waspadai gejala seperti kejang, koma, dan gula darah rendah. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan risiko tinggi infeksi akut dan harus segera dievaluasi oleh dokter.
- Mengganggu sistem kekebalan tubuh
Parasit malaria juga dapat mengganggu sistem kekebalan si Kecil dan mengurangi kemampuannya untuk memicu respons kekebalan.
Sebuah makalah yang diterbitkan di Science Daily memaparkan bahwa pasien malaria sering gagal untuk merespon banyak vaksin dan rentan terhadap banyak infeksi.
Selama tahun-tahun perkembangan, bayi dan anak terpapar beberapa rangsangan baru seperti kuman. Dengan tidak adanya sistem kekebalan yang kuat, kemungkinan mereka jatuh sakit jauh lebih tinggi.
Mama juga perlu mengambil langkah preventif untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk saat mereka berada di luar rumah. Nyamuk Anopheles paling aktif saat senja atau fajar. Mama dapat mengoleskan losion anti nyamuk yang aman untuk bayi dan anak kecil.
Konsumsi makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak juga dapat membantu untuk mengatasi masalah ini.
2. Demam berdarah
- Memicu nyeri sendi dan otot dalam jangka panjang
Jika si Kecil terinfeksi demam berdarah, dampak pada perkembangan fisiknya dapat bertahan bahkan setelah infeksi hilang.
Demam berdarah diketahui menyebabkan nyeri hebat pada otot dan persendian, kondisi yang disebut poliartralgia dan mialgia. Jika bayi dan anak juga mengalami kekurangan vitamin atau mineral apa pun, rasa sakit ini bisa parah untuk persendian yang masih berkembang.
Bila si Kecil mengalami nyeri sendi bahkan setelah infeksinya mereda, diskusikan hal ini dengan dokter.
Lindungi anak dari penyakit lanjutan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dengan tidak membiarkan genangan air di dalam dan di sekitar rumah.
3. Chikungunya
- Memengaruhi perkembangan emosi yang sebabkan depresi
Tampaknya aneh bahwa penyakit yang dibawa nyamuk juga dapat berdampak buruk pada perkembangan emosi bayi dan anak kelak. Namun, memang benar salah satu efek jangka panjang dari chikungunya adalah depresi.
Menurut dokter, depresi datang dalam gelombang, di mana pasien mungkin merasa baik-baik saja untuk jangka waktu tertentu tetapi kemudian mengalami gangguan emosional. Efek ini dapat dirasakan bahkan selama satu tahun setelah infeksi. Ini menjadikan chikungunya salah satu penyakit yang paling mengkhawatirkan dalam daftar penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.
Jika si Kecil pernah mengalami infeksi chikungunya dan sering terjadi perubahan suasana hati, diskusikan dengan dokter. Gejala ini mungkin disertai dengan nyeri sendi juga.
4. Zika
- Dalam kasus langka dapat memicu kelumpuhan
Penyakit ini memicu kepanikan di seluruh dunia setelah dikhawatirkan berhubungan dengan mikrosefali, di mana penyakit ini ditularkan ke bayi yang baru lahir melalui ibu mereka dan menyebabkan kerusakan otak.
Pada anak yang lebih besar, penyakit ini biasanya tidak memiliki efek samping yang bertahan lama. Tetapi satu-satunya kondisi yang harus diketahui semua orangtua adalah sindrom Guillan-Barre. Komplikasi Zika ini dapat merusak sel induk otak dan menyebabkan kelumpuhan.
Sesuai laporan, virus Zika dapat membuat seseorang hingga lima kali lebih mungkin mengembangkan sindrom ini.
Kemungkinan bayi dan anak-anak mengembangkan kondisi ini rendah. Namun, yang terbaik adalah berhati-hati dan mencegah timbulnya Zika dengan melindungi si Kecil dari gigitan nyamuk dan waspada terhadap gejala umum Zika seperti ruam, nyeri sendi, dan demam Ensefalitis Jepang.
- Menimbulkan risiko kerusakan otak serius
Nyamuk yang menularkan penyakit ini biasanya berlama-lama di daerah rawa dan sawah. Sementara penyakit dimulai dengan gejala mirip flu yang relatif ringan seperti demam atau sakit kepala, akhirnya dapat menginfeksi otak dan menyebabkan penyakit serius yaitu kerusakan otak. Hal ini tidak hanya dapat menghambat perkembangan bayi dan anak tetapi juga dapat berakibat fatal.
5. Kaki gajah
- Menyebabkan kerusakan limfatik dan cacat permanen
Penyakit ini disebabkan oleh cacing yang ditularkan oleh nyamuk. Cacing adalah parasit yang kemudian tinggal di sistem limfatik, memengaruhi cairan tubuh dan menyebabkan pembengkakan di wajah dan anggota badan. Cacat yang dihasilkan bahkan bisa permanen.
Selain mengendalikan perkembangbiakan nyamuk, orangtua juga harus mengikuti imbauan dokter untuk mencegah penyakit kaki gajah.
Itulah informasi terkait penyakit akibat gigitan nyamuk yang berbahaya bagi bayi. Penyakit yang dibawa nyamuk terbukti sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak kelak, Ma. Karena itu, penting untuk melakukan pencegahan agar si Kecil terhindar dari gigitan nyamuk tersebut.
Apakah si Kecil sering digigit nyamuk? Apa yang dilakukan Mama untuk mencegahnya?
Baca juga:
- Cara Menanam Serai, Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk
- Musim DBD, Ini 6 Cara Mengusir Nyamuk dari Rumah
- 10 Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk di Rumah