6 Alasan Kenapa Tahapan Merangkak Penting bagi Bayi
Si Bayi harus belajar merangkak sebelum ia mulai berdiri dan berjalan, lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum melihat si Kecil lancar berjalan, segala perkembangan motorik bayi akan selalu jadi momen yang menarik untuk dipantau. Mulai dari tubuh bayi miring ke kanan kiri, tengkurap, hingga duduk. Wah, Mama pasti senang sekali ya melihat si Kecil bisa duduk sendiri.
Setelah ia lancar duduk sendiri tanpa bantuan, maka biasanya bayi akan memasuki fase merangkak. Tentu saja ini terjadi ketika tangan, kaki, dan punggungnya sudah semakin kuat, dan kontrol kepalanya semakin membaik.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, tidak semua bayi melalui tahap merangkak sebelum ia berdiri dan berjalan. Tapi jangan khawatir jika anak Mama tidak merangkak, karena hal ini wajar, selama ia mengalami kemajuan dalam kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk bergerak.
Biasanya bayi akan mulai merangkak di usia 7 sampai 10 bulan. Gaya merangkaknya pun tidak selalu sama, ada yang merangkak mundur terlebih dahulu, ada yang hanya menggeser bokongnya, ada yang lebih mirip merayap dibanding merangkak.
Walau fase merangkak ini terlihat sepele, namun ternyata proses belajar ini sangat menyenangkan dan penting lho, Ma. Ada 6 alasan kenapa merangkak ini penting untuk bayi Mama. Mau tahu? Baca penjelasan Popmama.com yuk, Ma.
1. Perkembangan fisik
Dilansir dari Kidspot.com.au, ketika bayi Mama mulai merangkak, maka ia sedang mengembangkan kemampuan untuk:
- Motorik kasar: Kemampuan ini penting karena anak membutuhkannya untuk bisa berjalan, berlari, dan melompat!
- Motorik halus: Ini termasuk kekuatan di otot yang lebih kecil, seperti tangan dan jari-jari. Bayi membutuhkan kemampuan ini untuk bisa menggenggam makanan, memasukkan ke mulut, menulis, dan memakai kancing sendiri.
- Keseimbangan: Bisa meraih keseimbangan adalah kemampuan fisik yang sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri anak dan untuk bisa berjalan.
- Koordinasi mata-tangan: Mata untuk menarik perhatian dan tangan untuk melakukan tugas. Bahkan menendang bola saja membutuhkan kecerdasan ini.
2. Kecerdasan spasial
Merangkak juga menjadi kesempatan baik bagi bayi untuk mengerti konsep spasial. Contohnya, ketika bayi merangkak lurus (bukan mengitari) suatu benda, semakin sering merangkak, maka ia kelak bisa mengenal langkah yang efisien untuk mencapai satu tujuan.
Kecerdasan ini juga membantunya mahir dengan navigasi dan memecahkan masalah lho, Ma.
3. Binocular vision
Kemampuan visual anak Mama akan berkembang seiring dengan kemampuannya menjelajah saat merangkak. Anak jadi tahu, di mana mainan favoritnya, dekat atau jauh.
Inilah yang disebut binocular vision, yang memerlukan kecerdasan visual bayi untuk menghitung jarak, dan kemudian meraihnya dengan merangkak.
4. Koordinasi otak
Ya betul, koordinasi otak kanan dan kiri berkembang pesat saat anak mulai merangkak. Saat ini otak mulai berlatih untuk memproses suara, visual, dan gerakan di waktu yang bersamaan.
Maka semakin sering bayi merangkak, semakin sinkron juga perkembangan kemampuan dasarnya tersebut.
5. Rasa percaya diri
Merangkak juga memberikan rasa percaya diri untuk bayi, dan merupakan kesempatan pertama untuknya membuat keputusan. Merangkak menantang anak untuk mengambil risiko fisik, dan kesuksesan kegagalan yang ia alami, membuat bayi mengerti akan potensi dan batasan.
6. Kekuatan fisik
Merangkak membuat fisiknya semakin kuat, yang sangat berguna untuk modal belajar berjalan. Ketika bayi mengangkat tubuhnya dengan berpegangan pada furnitur, kurva normal di tulang punggungnya mulai berkembang, dan otot punggung juga kakinya akan semakin kuat.
Semakin sering anak merangkak, semakin siap ia untuk belajar berjalan sendiri dengan kedua kakinya.