7 Masalah Makan yang Sering Dialami Bayi dan Solusinya
Cari tahu solusinya yuk, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat usia bayi sudah lebih dari 6 bulan, itu artinya sudah tiba waktunya untuk menikmati MPASI atau makanan pendamping ASI. Duh, Mama pasti sudah tidak sabar untuk memberikan aneka makanan lezat dan bergizi untuk si Kecil.
Namun harus diingat, MPASI pertama bayi sebaiknya bertekstur lembut (seperti bubur saring atau puree) dan masih menu tunggal ya, Ma.
Bagaimana jika bayi menolak MPASI yang Mama berikan? Jangan khawatir, karena ini hal yang umum terjadi. Tugas Mama adalah mencobanya lagi dengan berbagai cara dan menu sekreatif mungkin.
Ya, memberi makan bayi memang cukup menantang, karena ia belum bisa bilang menu apa yang ia ingin makan hari ini. Beberapa masalah makan juga sering bermunculan, namun itu semua hanya cobaan sementara yang harus Mama hadapi. Semua orangtua pernah mengalaminya kok, Ma.
Apa saja sih masalah makan yang sering terjadi pada bayi? Simak penjelasan di bawah ini yuk, Ma, dan ketahui solusinya.
1. Menolak makanan baru
Faktanya: “Anak lahir di dunia ini sudah dilengkapi dengan kemampuan menolak makanan baru,” ujar Elizabeth Ward, MS, RD, penulis The Complete Idiot’s Guide to Feeding Your Baby and Toddler, pada Web MD. Anak Mama juga sering menolak makanan baru yang Mama kenalkan padanya? Sabar, ya. Mama enggak sendiri, kok.
Solusi: Coba berikan menu baru tersebut dalam porsi kecil terlebih dahulu. Selain itu, pastikan tampilannya menyerupai makanan favoritnya. Jadi, misalnya bayi Mama menyukai puree wortel, maka cobalah berikan puree ubi.
2. Makannya sangat berantakan!
Sudah duduk rapi di high chair, namun begitu makan, rambut si Kecil ikut makan, bahkan lantai pun dipenuhi dengan makanannya. Ini juga sering terjadi setiap anak Mama makan? Selamat, itu artinya anak Mama sedang menunjukkan kemampuannya untuk mandiri.
Solusi: Di usia sekitar 9 bulan, hampir semua bayi ingin mencoba untuk makan sendiri. Ini menyenangkan baginya, karena ia merasa punya kuasa untuk mengontrol apa yang masuk dan tidak masuk ke mulutnya.
Lalu bagaimana kalau sepenjuru ruang makan ikut kotor setiap kali anak makan sendiri? Biarkan saja deh, Ma, karena ini proses yang penting untuk tumbuh kembangnya, lho.
Baca juga:
3. Mogok atau menolak makan!
Tidak hanya menolak menu baru, tetapi ada kalanya bayi menolak makan apapun! Duh, Mama pasti langsung ‘pusing’ kalau anak enggak mau makan. Padahal, biasanya ia suka makan.
Solusi: Banyak hal yang membuat bayi enggak mau makan. Mungkin bayi sedang terlalu lelah, sakit, atau masih kenyang.
Sebaiknya, jangan paksa anak untuk makan, apalagi sampai memarahinya. Namun jika sudah berhari-hari nafsu makan bayi terlihat sangat menurun, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak ya, Ma.
4. Pilih-pilih makanan (picky eater)
Ini masalah makan yang bisa terjadi tidak hanya pada bayi, tetapi juga balita, anak usia sekolah, atau bahkan orang dewasa. Menurut Ward, penyebabnya banyak, salah satunya anak hanya belum siap coba-coba menu baru.
Solusi: Masalah ini bisa terjadi dalam waktu yang sangat panjang, namun apapun penyebabnya, jangan berikan junk food pada anak, hanya karena itulah satu-satunya makanan yang ia mau.
Tetap tawarkan makanan sehat, dan ketika lapar melanda, anak akan memakannya kok, Ma.
5. Malah suka makanan yang dilarang
Semua yang dilarang, memang selalu menggoda. Contohnya, bayi selalu tertarik dengan es krim, padahal sebaiknya Mama tidak memberikan es krim berbahan dasar susu sapi sebelum anak berusia 1 tahun.
Tidak cuma es krim, beberapa makanan terlarang lainnya untuk bayi, seperti madu, lollypop, dan makanan yang memicu reaksi alergi, juga selalu menarik bagi bayi dan bisa membuatnya makan lebih lahap.
Solusi: Para pakar kesehatan anak tentu membuat larangan tersebut demi kebaikan bayi Mama sendiri. Sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga tidak cukup ‘kuat’ untuk mencerna madu, susu sapi, makanan tinggi gula dan garam, juga makanan padat yang keras.
Jika dilanggar, makanan tersebut bisa menimbulkan masalah kesehatan pada bayi, dan efeknya bisa menyebar luas. Maka demi kesehatan anak Mama sendiri, patuhi anjuran-anjuran para pakar ya, Ma.
Ide lainnya adalah dengan memberikan es krim ramah bayi, yang resepnya bisa Mama lihat di artikel Ide Resep Es Krim Homemade yang Aman untuk Bayi.
Biasakan si Kecil mengonsumsi makanan sehat dan beragam ya, Ma.
6. Makan sambil bermain
Ada beberapa bayi yang hanya mau makan sambil mainan, atau bahkan menonton film di iPad! Ada juga bayi yang baru mau makan kalau sambil diajak jalan-jalan, walaupun itu hanya jalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal Mama saja.
Solusi: Sebelum ini terjadi, biasakan anak makan dan duduk rapi di high chair. Peraturan lain yang yang harus Mama tegakkan: no gadget, no toys!
Bagaimana jika anak terlanjur terbiasa makan sambil mainan? Awalnya mungkin sulit membiasakan kebiasaan yang benar, namun perlahan tapi pasti, anak pasti bisa mengikuti aturan, kok.
Mama juga harus jadi contoh yang baik, ya.
7. Makannya lama banget atau diemut
Entah itu menu favorit atau menu yang baru ia coba, ada saja bayi yang butuh waktu sangat lama untuk menghabiskan makanannya.
Solusi: Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk hanya memberi waktu 30 menit untuk si Kecil menghabiskan makanan. Jika lebih dari itu belum habis juga, angkat saja piring makanannya, karena berarti anak sudah tidak tertarik lagi dengan makanan itu.
Terapkan metode "selesai tidak selesai, dikumpulkan!" karena kalau anak lapar, dia pasti akan memberi signal meminta makan pada Mama, kok.
Biasakan si Kecil mengonsumsi makanan sehat dan beragam ya, Ma.