Segala Hal yang Harus Mama Tahu Sebelum Memulai Program BLW Si Kecil
Siapa bilang bayi tak bisa makan sendiri di usia ini? Manfaatnya banyak lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baby Led Weaning atau yang populer disebut sebagai BLW, pertama kali diperkenalkan oleh Gill Rapley dan Tracey Murkett dalam buku mereka yang berjudul Baby-Led Weaning: The Essential Guide to Introducing Solid Foods-and Helping Your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater.
Dalam BLW, bayi memilih apa yang ingin ia makan, seberapa banyak yang ingin ia santap, dan seberapa cepat ia melahapnya.
Baby led weaning (BLW) adalah metode pelajaran makan yang membebaskan bayi menyuapi makanannya sendiri. Mama hanya perlu mempersiapkan makanan yang sudah diolah sesuai dengan kemampuan makan bayi lalu, bayi boleh memakai tangannya untuk mengambil dan menyuap makanan itu.
Selain itu, bayi juga bebas mengeksplorasi rasa dan tekstur baru tanpa merasa dipaksa oleh Mama atau pengasuhnya.
Kapan Bayi Siap untuk Makan Sendiri?
Sebelum membebaskannya untuk makan sendiri, ini beberapa tanda yang harus Mama lihat:
- Bayi sudah mampu untuk duduk sendiri.
- Lidahnya sudah bisa melepehkan makanan, mendorongnya keluar dari mulut.
- Motorik kasar tangan bayi sudah berkembang, dalam hal ini untuk memegang makanan.
- Bayi sudah mau mengunyah makanan.
- Si Kecil memiliki keinginan untuk makan saat melihat orang lain makan, seperti mengambil makanan dari piring Mama dan memasukkannya ke mulut.
Beberapa ahli berpendapat, bahwa bayi siap untuk makan sendiri pada usia sekitar 8 bulan keatas.
Dalam jurnal ilmiahnya, Clara M. Davis, seorang dokter anak, bahkan meneliti bayi yang belajar makan sendiri dari rentang usia 6 hingga 11 bulan. Alasanya, pada usia ini bayi belum terpajan pada kebiasaan makanan yang diberikan oleh orang tuanya atau orang lain. Davis melakukan penelitian ini selama 6 tahun.
Maanfaat Makan Sendiri untuk Si Kecil
Dengan membiarkannya untuk makan sendiri, inilah hal-hal yang bisa didapatkan oleh Si Kecil:
- Ia belajar untuk mengatur dirinya sendiri.
- Kebiasaannya menyantap makanan sehat dan beragam akan terus berlanjut hingga ia besar.
- Bayi mengenal beragam tekstur, rasa ukuran, bentuk makanan, dan belajar untuk menghadapi apa yang ia makan.
- Si Kecil belajar sendiri dengan melihat dan menirukan. Dengan makan bersama keluarga, ia akan cepat belajar dari orang-orang di sekitarnya terkait melahap makanan.
Saat penelitian yang dilakukan oleh dokter Clara M. Davis dimulai, empat orang bayi dari 15 bayi yang ia teliti mengalami kekurangan berat badan dari keadaan normal, dan empat lagi menderita rakitis atau masalah tulang. Kondisi ini terjadi sebelum bayi-bayi itu diajari makan sendiri.
Di akhir penelitiannya, dengan memilih sendiri makanan yang disukai bayi, berat badan bayi yang sebelumnya di bawah berat, menjadi normal berkat dibiarkan memilih sendiri apa yang ingin ia santap.
Saat dilakukan rontgen, bayi yang menderita rakitis pun keadaannya membaik.
Pilihan makanan bagi bayi
Buah-buahan segar seperti avokad, pisang, melon yang amat matang, bisa menjadi pilihan bagi si Kecil.
Selain itu, sayur dan buah yang telah dikukus seperti wortel, apel, labu, brokoli juga baik bagi asupan gizinya.
Pada intinya, pilihlah makanan yang menurut Mama mudah dikunyah oleh gusi. Makanan yang sudah cukup empuk bagi bayi adalah makanan yang bisa mama lumatkan dengan ibu jari dan telunjuk dengan cukup mudah.
Baca juga:
Tips BLW
Perhatikan 5 hal berikut ini sebelum Mama memulai latihan:
- Sebelum memberi makanan, susui bayi satu jam sebelumnya agar perutnya tak kosong. Karena bagaimanapun, hal ini merupakan proses belajar bagi bayi.
- Mama harus bersabar, karena proses makan akan berjalan lebih perlahan dibandingkan jika Mama menyuapinya.
- Kenakan alas pada baju bayi, atau bahkan biarkan tak berbaju di ruangan yang hangat. Hal ini diakibatkan karena makanan pastinya akan berantakan kemana-mana.
- Berikan potongan yang cukup besar, agar dapat digenggam oleh bayi dengan mudah.
- Letakkan hanya beberapa potong di atas meja ya Ma. Jangan terlalu banyak, karena bayi justru akan cenderung dengan memainkannya.
Intinya, jangan tinggalkan bayi saat ia makan sendiri ya, Ma.
Selain itu, pilihan beragam makanan yang disajikan dan yang akan disantap oleh bayi, tergantung dari kecermatan Mama dalam memilih makanan yang sehat dan segar.
Seru kan, untuk dicoba?
Baca juga:
- Daftar Peralatan Makan yang Harus Disiapkan Sebelum Mulai MPASI
- Yang Harus Mama Perhatikan Sebelum Membeli Kursi Makan Bayi