6 Hal yang Harus Mama Lakukan Saat Si Kecil Tidak Mau Lepas Dari Mama
Ini triknya agar Mama bisa pergi ke kantor dengan tenang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suatu ketika, si Kecil seperti tak mau kehilangan Mama. Ke mana pun Mama melangkah, ia ingin digendong. Ia juga sudah tahu gelagat Mama jika hendak keluar rumah, meninggalkannya ke kantor misalnya, sehingga menjadi rewel, lebih lengket, dan tidak akan membiarkan Mama dengan mudah mengayunkan kaki melewati pintu keluar.
Padahal, sebelumnya ia tak akan menangis jika akan ditinggal.
Apa yang terjadi padanya ya? Simak ulasan Popmama.com ini.
Walaupun terlihat seperti kemunduran, hal ini merupakan tanda bahwa pemikiran anak Mama semakin matang. Dulu, saat tak terlihat, ia tak akan memikirkan Mama. Kini, ia mulai khawatir.
Menurut publikasi ilmiah yang ditulis oleh Deborah M. Consolini, MD, dari Thomas Jefferson University, AS, bayi bisa jadi mulai menolak dipisahkan dari orang tuanya sekitar usia 8 bulan. Ini yang seringkali disebut separation anxiety.
Deborah memaparkan, hal ini terjadi saat bayi mulai mengerti bahwa ada orang lain selain orangtuanya, namun bayi belum paham bahwa orang yang tak terlihat tetaplah ada.
Karena ia belum memahami konsep waktu terkait kapan Mama akan pulang ke rumah, bayi takut Mama tidak akan kembali. Hal ini bahkan bisa terjadi saat ia hendak tidur di malam hari, loh.
Untuk mengatasi rasa bersalah Mama karena meninggalkannya untuk bekerja, dan agar bayi merasa nyaman saat Mama hendak pergi, perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Alihkan perhatiannya
Sebelum Mama pergi, alihkan perhatian si Kecil dengan permainan. Minta nenek atau pengasuh mengajaknya bermain apa pun, agar ia tidak terlalu memperhatikan Mama.
Jangan khawatir, walaupun ia tetap menangis saat Mama pergi, setelahnya ia akan bermain kembali.
2. Pastikan Si Kecil kenyang
Sebelum Mama pergi, pastikan bayi dalam keadaan kenyang dan memiliki waktu tidur yang cukup.
Menurut Deborah, bayi akan semakin sulit ditinggal saat ia lapar atau mengantuk.
3. Tenangkan bayi
Beri ia perhatian dengan pelukan, dan ajaklah ia mengobrol. Katakan kepadanya bahwa Mama mengerti perasaannya, namun Mama harus pergi dan pasti akan kembali lagi.
4. Pamit kepadanya
Daripada pergi mengendap-endap tanpa sepengetahuan si Kecil, Mama harus memberi pengertian kepadanya bahwa Mama akan pergi, setidaknya lima belas menit sebelumnya.
Jika tidak, bisa jadi ia malah panik saat mengetahui Mama tak ada di rumah, dan semakin tak ingin dilepas karena takut Mama pergi tanpa sepengetahuannya lagi.
5. Lakukan dalam keadaan gembira
Banyak-banyaklah memeluk dan mencium si Kecil saat pamit, dan lambaikan tangan dengan riang saat melangkah pergi. Tersenyumlah walau ia menangis. Jika Mama memperlihatkan muka sedih, ia akan semakin sedih.
Ingatlah Ma, hal ini tak akan berlangsung lama. Si Kecil akan semakin terbiasa dan tak akan khawatir lagi. Mungkin justru Mama yang akan khawatir saat ia pergi bermain sendiri untuk pertama kalinya dan melambaikan tangan pada Mama ketika ia besar nanti.
Selamat pergi kerja, Ma!