Amankah Memberikan Kembang Kol untuk MPASI Bayi?
Mendapatkan kembang kol di Indonesia sangatlah mudah. Tapi apakah sayuran ini boleh dikonsumsi bayi?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kembang kol adalah salah satu sayuran sehat yang mudah ditemui di pasar-pasar tradisional maupun modern. Harganya murah dan menyehatkan. Selain karena mengandung tiga jenis vitamin dan aneka nutrisi yang dibutuhkan tubuh, kembang kol juga kaya akan serat untuk kesehatan pencernaan.
Namun, apakah aman menyertakan kembang kol dalam menu MPASI bayi? Konon, katanya sayuran ini dapat membuat perut bayi kembung. Benarkah demikian? Bersama Popmama.com, yuk cari tahu jawabannya di sini.
Manfaat Kembang Kol untuk Kesehatan Bayi
Kembang kol kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, fosfor, mangnesium, asam pantotenat, zat besi, dan aneka mineral. Sayuran yang mirip dengan brokoli ini mengandung serat yang bermanfaat menjaga fungsi usus agar senantiasa bekerja normal pada bayi.
Selain itu, seperti kelompok sayuran cruciferous lainnya, kembang kol juga memiliki manfaat baik dalam melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular dan kanker.
Kapan Saat yang Tepat Memberikan Kembang Kol pada Bayi?
Meski kaya akan nutrisi, sebenarnya kembang kol bukan sayur yang tepat untuk diperkenalkan pada bayi di awal masa MPASI-nya. Kembang kol yang terdiri dari kuntum erat yang berkerumun ini secara medis dapat meningkatkan produksi gas dalam pencernaan. Bayi lambung bayi yang masih baru saja menerima makanan padat, kembang kol sulit dicerna.
Lebih aman, kembang kol dapat disertakan dalam MPASI bayi mulai usia 8 bulan ke atas. Mama bisa memberikannya secara bertahap dari segi porsi.
Bagaimana Menyajikan Kembang Kol untuk Bayi?
Kembang kol adalah sayuran yang selalu ada sepanjang tahun dan tidak tergantung dengan musim. Mama dapat dengan mudah menemukan sayuran ini kapan pun saat ingin mengolahnya sebagai MPASI.
Penting diketahui, kembang kol merupakan sayuran yang paling mudah terkontaminasi pestisida. Agar lebih aman, sebaiknya Mama mempertimbangkan untuk memilih kembang kol organik sebagai bahan makanan yang akan dikonsumsi si Kecil.
Saat membeli kembang kol, usahakan untuk memilih kuntum yang tertutup banyak daun serta memiliki penampilan 'kepala' putih seperti salju, mulus, tanpa memar, dan terasa berat saat Mama memegangnya. Hindari memilih permukaan kuntum yang terlihat memar dan memiliki bercak warna gelap yang mengindikasikan kembang kol tersebut terpapar jamur.
Agar tetap segar, Mama dapat menyimpan kembang kol di kulkas dalam kantong plastik dengan posisi di bagian batang di bawah. Selanjutnya, cara terbaik untuk mengolahnya adalah dengan mengukus untuk mempertahankan nutrisinya. Untuk penyimpanannya, seperti jenis makanan bayi lainnya, Mama bisa membekukan kembang kol seperti saat membekukan makanan lain untuk si Kecil kesayangan.
Nah, sekarang Mama sudah tak ragu lagi kan memilih kembang kol sebagai makanan bayi tercinta?
Baca Juga:
- 5 Resep MPASI Berbahan Beras Merah, Sehat dan Kaya Rasa
- 5 Tips Menu MPASI untuk Menambah Berat Badan Anak
- Wajib Tahu! Ini 7 Pilihan Buah Terbaik untuk MPASI Bayi