Apakah Bayi Boleh Makan Makanan Pedas?
Setelah makan makanan padat, bayi perlu diperkenalkan rasa. Bagaimana dengan makanan pedas?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar balita seringkali menolak makanan yang diberikan kepadanya. Namun, beberapa di antara anak-anak kecil tersebut, justru ingin berpetualang rasa dan mencoba apapun makanan yang dimakan orangtuanya. Salah satunya makanan pedas.
Memperkenalkan Makanan Pedas pada Bayi dan Anak-anak
Makanan pedas umumnya menarik perhatian si Kecil karena warnanya yang menarik mata. Merahnya kuah atau cabe, membuat bayi dan anak-anak ingin mencicipnya.
Pada dasarnya, bumbu dan rempah termasuk cabai memiliki manfaat kesehatan karena kaya akan fitokimia dan anti peradangan. Selain itu, rasa pedas yang terkandung dalam rempah-rempahan dapat mengurangi ketergantungan seseorang pada zat adiktif, seperti gula maupun garam.
Memperkenalkan makanan pedas pada anak, bisa dilakukan melalui proses menyusui. Sebab, pada kenyataannya, anak dapat melacak rasa makanan yang dimakan Mama melalui ASI.
Yang menjadi pertanyaan, sebenarnya boleh atau tidak sih, bayi makan makanan pedas? Dilansir dari livestrong.com, berikut ini dampak negatif makanan pedas bagi bagi kesehatan bayi yang perlu Mama tahu.
Menimbulkan Sensasi Rasa Terbakar
Timbulnya sensasi rasa terbakar pada lidah dan kulit setelah makan makanan pedas yang dialami orang dewasa juga akan dialami anak saat bersentuhan dengan rasa pedas.
Pada kasus yang tidak terlalu parah, sensasi panas dan pedas hanya akan menyebabkan iritasi pada mulut, lidah, dan tenggorokan. Namun, pada kasus yang parah, luka melepuh pada kulit juga bisa terjadi akibat capsaicin alias senyawa yang terkandung dalam cabai. Jika senyawa ini bersentuhan dengan kulit saat si Kecil, maka rasa panas bisa terasa menyengat.
Salah satu cara tradisional untuk mengurangi sensasi terbakar pada kulit adalah dengan merendam bagian yang terkena cabai dengan susu. Cara ini dinilai ampuh dan murah meriah dilakukan.
Menyebabkan Diare dan Beberapa Sakit Serius
Tak sekedar mengiritasi kulit, rasa pedas yang ditimbulkan oleh capsaicin juga dapat memunculkan masalah kesehatan pada bayi, seperti diare misalnya. Selain itu, rasa pedas yang berlebihan pada bayi dapat menyebabkan diare, pembekuan darah yang tidak normal, syok, kerusakan ginjal atau hati, serta berdampak negatif terhadap kepekaan selera makan anak-anak.
Sebenarnya, sebagian besar makanan yang dimakan orangtua mungkin juga aman dikonsumsi. Asalkan setelah memakannya, tidak menimbulkan reaksi alergi atau masalah kesehatan.
Memperkenalkan rasa pedas tak melulu lewat cabai saja, Ma. Pada bayi yang memulai MPASI atau sekitar usia 6 bulan, Mama dapat memperkenalkan rempah aromatik seperti jahe, bawang putih, kunyit, dan pala terlebih dahulu. Sedangkan untuk meningkatkan toleransi rasa terhadap makan pedas, Mama dapat menambahkan sedikit cabai atau rempah bercitarasa pedas lainnya dalam makanan anak saat ia berusia 1 tahun.
Baca Juga:
- Hati Ayam untuk MPASI: Manfaat dan Cara Pengolahannya
- 5 Resep MPASI Berbahan Labu Kuning, Enak dan Tidak Membosankan
- Bolehkah Telur Puyuh untuk MPASI? Ini Manfaatnya