Waspada! 3 Bahan Berbahaya Ini Terkandung dalam Teether si Kecil
Bukan hanya menyoal bentuknya yang lucu. Yang tak kalah penting adalah bahan pembuatannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara umum bayi mengalami pertumbuhan gigi di usia 5-6 bulan ke atas. Pada waktu itu, biasanya bayi akan merasakan gatal dan nyeri pada gusinya akibat gigi yang baru tumbuh mendesak jaringan gusi. Untuk mengurangi rasa tak nyaman tersebut, Mama bisa memberinya teether atau mainan tumbuh gigi yang juga berfungsi merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Namun, memberikan teether pada bayi tidak boleh sembarangan ya, Ma. Karena penggunaannya langsung dimasukkan ke dalam mulut, jadi pastikan jeli memilih teether yang tepat. Terutama menghindari bahan berbahaya yang terkandung dalam materialnya.
Ada tiga bahan berbahaya yang bisa saja digunakan produsen dalam pembuatan teether. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Anda:
1. Bisphenol-A (BPA)
Saat Mama memilih teether yang terbuat dari plastik, pastikan bahwa mainan tersebut tidak mengandung BPA atau bisphenol-A. Ini merupakan bahan kimia plastik yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh karena bisa menyerupai hormon esterogen.
BPA merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya terutama bagi bayi, wanita hamil dan anak-anak. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa bahan ini masih cukup aman digunakan dalam jumlah yang kecil, tetapi demi keamanan sebaiknya pilih teether yang telah mencantumkan label BPA-free pada produknya.
2. PVC (Polyvinyl Chloric)
Bukan hanya sekedar menghindari BPA saja, dilansir dari qparent.com disebutkan bahwa teether yang mengandung PVC atau polyvinyl chloride juga harus Mama hindari.
PVC adalah karakter material yang kokoh, tetapi jika ditambahkan bahan lain seperti phthalates dan BPA, bahan ini bisa berubah jadi fleksibel. Namun, paparan akan bahan ini dapat memicu kanker hati (hepatitic angiosarcoma), leukimia, kanker paru-paru dan otak. Oleh karena itu, pastikan teether si Kecil bebas dari PVC.
3. Phthalate
Selain BPA dan PVC, Mama juga harus mewaspadai kandungan bahan kimia berbahaya lainnya seperti phthalates. Phthalates adalah bahan kimia yang biasanya ditambahkan ke plastik untuk membuat teksturnya menjadi lembut dan lentur
Yang perlu Mama tahu, sifat phthalate ini tidak mengikat pada plastik sehingga dapat larut dari waktu ke waktu. Tentu hal ini membahayakan, apalagi teether yang digunakan bersentuhan langsung dengan air liur dan rongga mulut bayi. Paparan dalam jangka waktu panjang dapat membahayakan si Kecil karena bersifat karsinogen yang menyebabkan kanker.
Untuk menghindari bahan plastik, Mama masih dapat memberikan teether yang terbuat dari bahan lain misalnya saja yang terbuat dari karet berbahan dasar silikon atau kayu, yang lebih aman.
Semoga informasi ini membantu Mama dalam memilih teether bayi yang tepat ya.
Baca Juga:
- Perhatikan 5 Hal Ini Saat Bayi Menggunakan Teether
- 5 Jenis Mainan Untuk Menstimulasi Bayi Usia 6-9 Bulan
- 5 Jenis Mainan yang Wajib Mama Beli untuk Stimulasi Motorik Kasar Bayi