Bibir Bayi Tiba-tiba Bengkak, Apa Penyebabnya, Ya?
Bibir bayi bengkak bisa disebabkan karena faktor eksternal maupun internal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Area wajah bayi merupakan bagian tubuh yang tergolong sensitif. Umumnya, reaksi terhadap alergi atau infeksi berdampak pada bagian-bagian wajah. Salah satunya adalah bibir bayi yang membengkak.
Pembengkakan pada bibir bayi disebabkan oleh berbagai hal, dari yang normal hingga berpotensi bahaya. Apa sajakah potensi penyebab bibir bayi membengkak? Berikut Popmama.com merangkum penyebabnya, dilansir dari medicalnewstoday.com:
1. Alergi terhadap lingkungan sekitar
Jenis alergi ini disebabkan karena paparan substansi yang ada di lingkungan sekitar bayi, misalnya serbuk sari, spora jamur, debu atau bulu binatang. Gejala alergi jenis ini meliputi:
- Pembengkakan pada bibir dan area lain tubuh,
- bersin-bersin,
- gatal pada kulit,
- hidung tersumbat,
Pengobatan terhadap alergi jenis ini bisa dilakukan dengan memberikan obat antihistamin. Walau obat antihistamin dijual bebas di pasaran, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum memberikannya kepada bayi terkait dosis dan tingkat keparahan reaksi alerginya.
Dalam kasus yang lebih serius, bayi bisa mendapatkan serangkaian suntikan alergi yang disebut imunoterapi. Imunoterapi bertujuan agar tubuh lebih terbiasa terhadap alergen.
2. Alergi makanan
Jenis alergi ini tergolong paling banyak diidap oleh bayi dan anak-anak. Pada umumnya, alergi merupakan masalah kesehatan yang diwariskan turun-temurun dari keluarga.
Dilansir dari acaai.org, 90 persen alergi makanan yang diidap bayi dan anak-anak meliputi:
- Telur,
- susu,
- kacang-kacangan,
- ikan dan seafood,
- gandum,
- kedelai.
Gejala alergi makanan pada bayi dan anak-anak, berupa:
- Bibir dan lidah yang membengkak,
- muntah,
- kram perut,
- gatal pada kulit,
- napas pendek,
- batuk,
- kesulitan menelan,
- detak jantung melambat,
- pusing.
3. Alergi obat-obatan dan sengatan serangga
Penyebab lain yang mengakibatkan bibir bayi membengkak bisa jadi karena konsumsi obat-obatan yang menimbulkan alergi. Jenis obat-obatan antibiotik, khususnya penicilin, kerapkali bereaksi terhadap tubuh bayi. Obat lain yang berpotensi menyebabkan alergi yang menimbulkan pembengkakan pada tubuh bayi adalah obat anti-peradangan non-steroidal, anticonvulsants dan obat-obatan yang digunakan dalam proses kemoterapi.
Selain obat-obatan, sengatan serangga yang meninggalkan racun dan luka juga dapat menyebabkan anggota tubuh bayi membengkak.
4. Angioedema
Angioedema merupakan kondisi singkat dimana terjadi pembengkakan di bawah lapisan kulit. Hal ini terjadi sebagai efek samping atau respon tubuh terhadap obat-obatan atau pemicu alergi.
Selain pembengkakan pada bibir, angioedema juga berdampak pada anggota tubuh lain, termasuk tangan, kaki, sekitar mata, lidah dan alat kelamin. Meski tampak mengkhawatirkan, angioedema bukanlah kondisi serius. Biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari.
Bila bayi mengalami angioedema karena alergi, obat-obatan antihistamin bisa meredakan pembengkakannya. Namun jika dikarenakan obat-obatan tertentu, maka konsumsi terhadap obat-obatan tersebut harus dihentikan dan dicarikan penggantinya.
5. Cedera
Cedera yang dikarenakan benturan, sayatan dan luka akan menimbulkan trauma pada bibir yang menyebabkannya membengkak. Bibir merupakan bagian tubuh yang kaya akan pasokan darah sehingga mudah mengalami pembengkakan.
Untuk mengobati cedera bibir yang mengakibatkannya membengkak, bersihkan bibir bayi dan hentikan pendarahan dengan kain bersih atau perban. Jika memungkinkan, aplikasikan kompres es ke area bibir untuk mengurangi pembengkakannya.
Bila cedera cukup parah atau disebabkan gigitan binatang dan bayi sangat kesakitan atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, sebaiknya carilah bantuan dari ahli medis untuk menanganinya.
6. Kondisi medis langka
Kondisi medis langka dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir, yaitu:
Granulomatus cheilitis
Pembengkakan pada bibir yang disebabkan karena penyakit Chron, sarkoidosis atau granulomatus orofasial.
Sindrom Miescher-Melkersson-Rosenthal
Pembengkakan pada salah satu atau kedua bibir (granulomatous cheilitis) yang berulang dan berlangsung lama. Kondisi ini disertai kelemahan otot wajah dan lidah pecah-pecah. Tidak ada penyebab yang diketahui, meskipun genetika mungkin menjadi faktor penyebabnya.
Kedua kondisi ini biasanya dapat diobati dengan obat resep. Dalam beberapa kasus, tindakan bedah mungkin diperlukan.
Mengidentifikasi penyebab yang mendasari bibir bayi bengkak adalah hal yang penting dilakukan. Dokter anak akan mendiagnosis dan memberikan penanganan yang komprehensif untuk mengobati dan mencegah alergi berulang di kemudian hari. Jangan tunda pemeriksaan ke dokter, terutama jika bayi mengalami gejala yang parah dan berhubungan dengan anafilaksis.
Baca juga:
- 5 Fakta Anafilaksis, Reaksi Alergi Berat Menyebabkan Kematian
- Cara Membedakan Batuk Alergi dan Batuk Lain pada Anak
- 5 Cara Deteksi Alergi Anak Sejak Dini, Mama Wajib Tahu