Jelang Idulfitri, Bolehkah Bayi Makan Opor Ayam?
Boleh nggak, ya, bayi ikut makan opor ayam?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Lebaran. Di setiap perayaan Lebaran akan tersaji berbagai makanan khas yang mengingatkan kita akan berkah dan nikmatnya hari penuh kemenangan ini. Salah satunya yang umum disajikan adalah opor ayam.
Mama yang sedang sibuk menyiapkan sajian Lebaran mungkin tak punya banyak waktu untuk menyiapkan MPASI untuk si Kecil.
Hmmm, bolehkah bayi makan opor ayam seperti yang disajikan untuk orang dewasa? Yuk, simak penjelasan dari Popmama.com berikut ini:
Bolehkah Bayi Mengonsumsi Santan?
Opor ayam pada dasarnya menggunakan bahan utama santan sebagai kuahnya. Banyak orangtua yang bertanya-tanya, bolehkah bayi mengonsumsi santan?
Pada dasarnya, santan bisa diberikan pada bayi sebagai salah satu bahan MPASI yang dicampurkan dengan makanan. Tetapi, dilansir dari Solid Starts, santan tidak boleh diberikan pada bayi secara lansung sebagai pengganti ASI atau susu formula.
Jika Mama berencana memberikan santan sebagai campuran MPASI, sebaiknya pilih yang terbuat dari parutan buah kelapa asli perasan pertama dan atau kedua.
Bolehkah Bayi Makan Opor Ayam?
Opor ayam yang tersaji di meja makan mungkin membuat bayi penasaran mencicipinya. Jika dilihat dari bahan-bahan pembuatannya, sebetulnya opor ayam relatif aman dikonsumsi oleh bayi.
Di dalam sajian opor ayam terdapat protein hewani dari ayam, protein nabati dari tempe dan tahu (jika ada), dan lemak baik dari santan. Bumbu-bumbu yang terdiri dari rempah-rempah, seperti sereh, daun salam, bawang-bawangan, juga menimbulkan aroma wangi yang lezat menggugah selera.
Bumbu-bumbu ini juga lazim digunakan sebagai penyedap dan aromatik dalam berbagai menu MPASI yang lain.
Yang harus diperhatikan adalah opor ayam yang disajikan untuk MPASI bayi sebaiknya tidak mengandung cabai atau rasa pedas karena bisa membuat bayi sakit perut.
Menyajikan Opor Ayam sebagai MPASI Bayi
Saat Mama memasak opor ayam untuk hidangan Lebaran keluarga, Mama bisa mengambil sedikit untuk diolah menjadi MPASI bayi. Pisahkan opor ayam saat belum diberi tambahan gula, garam, bumbu penyedap, dan cabai.
Kemudian Mama bisa mengukus opor ayam ini dengan beras dan tambahkan air. Kukus selama 15 menit sampai benar-benar empuk. Sesuaikan teksturnya dengan usia perkembangan bayi.
Mama juga bisa memasak bubur nasi secara terpisah, lalu sajikan dengan opor ayam yang sudah dihaluskan. Pastikan teksturnya sesuai dengan kemampuan makan si Kecil, ya, Ma.
Lebih sehat lagi jika ayam yang digunakan adalah ayam kampung, Ma.
Kapan Bayi Boleh Makan Opor Ayam untuk MPASI?
Opor ayam bisa disajikan sebagai MPASI saat bayi menginjak usia enam bulan atau lebih.
Pastikan kuah santannya tidak terlalu kental karena pada bayi yang sangat sensitif pencernaannya, bisa membuatnya sakit perut. Sebaiknya utamakan ayam dan tahu tempenya ketimbang kuahnya.
Risiko Alergi di Balik Opor Ayam
Bagi sebagian bayi, opor ayam merupakan menu yang menggugah nafsu makan karena aroma dan rasanya yang sedap. Di sisi lain, opor ayam dapat memunculkan reaksi alergi meskipun termasuk jarang terjadi.
Buah kelapa diklasifikasikan sebagai tree nut (kacang-kacangan pohon), yang dianggap berpotensi sebagai alergen.
Untuk bayi yang memiliki riwayat keluarga pengidap alergi kacang-kacangan pohon dan mengidap asma, sebaiknya melakukan tes terlebih dahulu dalam porsi kecil sebelum mengonsumsi opor ayam.
Itu dia informasi seputar bolehkah bayi makan opor ayam. Sebaiknya konsultasikan ke dokter anak sebelum memutuskan memberikan opor ayam untuk si Kecil agar dokter dapat memberikan masukan tentang bahan yang aman atau tidak, sesuai kondisi tiap bayi.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Bolehkah Bayi Makan Paprika untuk MPASI?
- Mudah Ditemukan dan Terjangkau, Bolehkah Bayi Makan Ikan Nila?
- Lezat dan Bergizi, Bolehkah Bayi Makan Ikan Tuna?