Menambah Rasa Makanan, Bolehkah Bayi Mengonsumsi Nutritional Yeast?
Belakangan ini nutritional yeast banyak digunakan sebagai bahan MPASI, amankah?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada begitu banyak bahan makanan di pasaran yang dijual dengan mengunggulkan fungsinya masing-masing. Beberapa tahun belakangan ini, di Indonesia marak penggunaan nutritional yeast, khususnya untuk keluarga yang menganut pola makan vegan atau vegetarian. Lalu, apakah bayi juga boleh mengonsumsinya?
Kali ini Popmama.com merangkum informasi seputar penggunaan nutritional yeastuntuk makanan bayi:
Apa itu Nutritional Yeast?
Dilansir dari Solid Starts, nutritional yeastadalah sejenis jamur yang sudah mati atau bersifat fermentasi, yang dicampurkan ke dalam makanan. Jamur yang digunakan sama dengan ragi roti dan ragi bir.
Untuk membuat nutritional yeast, jamur ditambahkan ke dalam campuran yang kaya glukosa, biasanya molase dan air. Nantinya campuran ini akan memfermentasi dan mengembangkan protein. Setelah ragi tersebut matang, maka saatnya dipanen, kemudian dipasteurisasi, disterilkan, ditambahkan nutrisi sebelum akhirnya dikeringkan menjadi serpihan atau bubuk.
Seperti Apa Rasa Nutritional Yeast?
Nutritional yeast berupa serbuk menyerupai kaldu bubuk dengan warna kuning yang dominan. Rasanya menyerupai campuran kacang dan keju yang gurih. Bahan ini umum digunakan untuk memberi citarasa asin-gurih dalam makanan vegan dan vegetarian, sebagai pengganti kaldu dari olahan hewani.
Kandungan Dalam Nutritional Yeast
Nutritional yeast dapat menjadi tambahan makanan yang menyehatkan untuk menu diet bayi, terutama jika keluarga menganut pola vegan atau vegetarian. Umumnya nutritional yeast mengandung vitamin B, termasuk B6, folat, dan B12, serat, protein, zat besi, dan seng. Jumlah kandungannya bervariasi, tergantung merek yang digunakan.
Nutritional yeast dibuat dengan molase bit, dan sebagian besar produksi gula bit di dunia berasal dari organisme yang dimodifikasi secara genetik.
Bacalah label kemasan dengan cermat untuk mengetahui secara tepat kandungan gizi dalam nutritional yeast yang digunakan. Sesuaikan ukuran penyajiannya untuk bayi mama.
Apakah Bayi Boleh Mengonsumsi Nutritional Yeast?
Secara umum, nutritional yeast aman dikonsumsi oleh bayi. Nutritional yeast bisa disajikan kepada bayi mulai usia enam bulan atau setelah bayi siap makan makanan padat pertamanya. Penggunaan nutritional yeast bisa diberikan dengan cara ditaburkan langsung atau dicampurkan ke dalam makanan bayi. Nutritional yeast berfungsi untuk meningkatkan nutrisi pada makanan vegan atau vegetarian, sambil memperkenalkan rasa baru pada lidah bayi.
Apakah Nutritional Yeast Dapat Menimbulkan Efek Samping?
Banyak anggapan yang beredar bahwa nutritional yeast dapat menimbulkan infeksi ragi. Namun, hanya sedikit bukti yang mendukung hal ini. Ditambah lagi, strain jamur dalam nutritional yeast berbeda dari yang menyebabkan infeksi ragi.
Dilansir dari Plant Based Juniors, beberapa orangtua melaporkan air seni bayi mereka yang berwarna kuning neon setelah mengonsumsi nutritional yeast. Tetapi hal ini tidak berbahaya dan hanya sementara saja kok, Ma.
Untuk bayi yang tidak terbiasa makan makanan yang tinggi serat, penambahan nutritional yeast dapat menyebabkan sakit perut, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah cukup banyak.
Konsultasikan penggunaan nutritional yeast untuk makanan padat bayi mama dengan dokter anak agar mendapatkan gambaran dan takaran saji yang tepat sesuai kondisi kesehatan bayi.
Demikian informasi terkait pemberian nutritional yeast pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Memiliki Rasa Asam, Bolehkah Bayi Makan Asinan atau Acar?
- Sumber Lemak Baik, Bolehkah Bayi Makan Alpukat Setiap Hari?
- Bolehkah Bayi Makan Paprika untuk MPASI?