Awas, Sembarangan Beri Aspirin Bisa Sebabkan Sindrom Reye
Hindari mengobati sendiri penyakit anak tanpa pengawasan dokter ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aspirin merupakan salah satu obat yang cukup familiar bagi orang Indonesia. Obat ini umumnya dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit kepala dan flu. Tetapi, jangan sembarangan memberikan obat ini, terutama pada bayi dan anak-anak, karena dapat berpotensi menimbulkan kondisi serius yang dinamakan sindrom Reye.
Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi seputar sindrom Reye yang penting diketahui orangtua, dilansir dari healthline.com:
Apa itu Sindrom Reye?
Sindrom Reye merupakan kondisi serius yang langka, yang menyebabkan kerusakan otak dan hati. Meskipun dapat terjadi pada usia berapapun, kondisi ini paling sering dialami anak-anak.
Sindrom Reye biasanya terjadi pada anak yang mengalami infeksi virus menular, seperti cacar air atau flu. Karena cacar air dan flu menyebabkan sakit kepala, orangtua biasanya berusaha mengobati dengan memberikan aspirin pada anak. Padahal, tindakan ini bisa sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terkena sindrom Reye.
Penyebab Sindrom Reye
Hingga kini, para ahli masih belum dapat memastikan penyebab sindrom Reye. Beberapa faktor mungkin menjadi pemicunya. Bukti paling kuat menunjukkan bahwa sindrom ini dipicu ketika orang mengobati infeksi virus dengan aspirin. Tampaknya, pada anak-anak dan remaja yang memiliki kelainan oksidasi asam lemak, hal ini bisa terjadi.
Tubuh tidak dapat memecah asam lemak sehingga mengganggu metabolisme. Obat-obatan bebas lainnya yang mengandung salisilat yang serupa dengan aspirin, juga harus dihindari selama beberapa minggu setelah anak menerima vaksin cacar air.
Paparan bahan kimia tertentu seperti pengencer cat atau herbisida, juga dapat berkontribusi dalam pengembangan sindrom Reye.
Gejala Sindrom Reye
Gejala sindrom Reye datang dengan sangat cepat. Umumnya muncul hanya dalam beberapa jam. Gejala pertama ditandai dengan muntah-muntah. Kemudian anak menjadi lebih rewel atau pemarah. Setelah itu, bingung dan lesu. Mungkin juga anak mengalami kejang atau koma.
Tidak ada obat untuk mengobati sindrom Reye. Tetapi, gejalanya kadang bisa diatasi. Misalnya, steroid untuk mengurangi pembengkakan pada otak.
Mengatasi Sindrom Reye
Sindrom Reye merupakan kondisi serius yang darurat, jadi perawatan sejak dini sangat dianjurkan. Biasanya penderita sindrom Reye harus dirawat di rumah sakit, tepatnya di ICU untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Tidak ada pengobatan untuk sindrom Reye, jadi selama perawatan dokter akan memfokuskan untuk mengurangi gejala dan komplikasinya. Dokter akan memastikan anak tetap terhidrasi dan memperhatikan elektrolit secara seimbang. Status jantung, paru-paru dan fungsi hati akan dipantau dengan cermat.
Semakin dini sindrom Reye terdiagnosis, semakin baik hasilnya. Jika sindrom ini berkembang ke tahapan akhir, mungkin anak akan mengalami kerusakan otak permanen.
Untuk itulah, jika mendapati keluhan anak pusing, sebaiknya bawa anak ke dokter agar mendapatkan obat yang tepat. Seringkali infeksi virus tak terdeteksi sehingga akan sangat berisiko jika memberikan obat sendiri tanpa pengawasan dokter.
Baca juga:
- Ketahui Manfaat dan Dampak Terapi Uap untuk Pengobatan Anak
- Balita Meninggal dengan Kulit Melepuh Usai Mengonsumsi Obat Klinik
- Obat Lambung Ranitidin Ditarik BPOM karena Berpotensi Picu Kanker