Enak Bergizi, Apakah Bayi Boleh Makan Kacang Mede?
Rasanya memang enak, tapi bolehkah bayi makan kacang mede?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kacang-kacangan adalah makanan bergizi yang mudah ditemukan di mana saja. Kacang-kacangan biasa dijadikan camilan atau pun diolah menjadi bagian dari masakan yang menambah citarasa tersendiri. Saus kacang, misalnya.
Salah satu jenis kacang yang lazim dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kacang mede atau sering disebut kacang mente. Kacang mede adalah biji dari jambu monyet atau jambu mede. Di Indonesia sendiri, kacang mede biasa disajikan dengan cara dikeringkan, digoreng, atau dipanggang, dan dibumbui.
Kenikmatan kacang mede memang tak diragukan lagi. Tapi, apakah bayi boleh makan kacang mede? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi seputar konsumsi kacang mede untuk bayi.
Kandungan Nutrisi dalam Kacang Mede
Kacang mede adalah makanan bergizi dan terkonsentrasi, yang dapat memberikan energi dalam jumlah besar. Kacang mede dapat menjadi sumber lemak dalam makanan yang banyak disajikan dengan berbagai cara.
Kacang mede memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Komposisi keseluruhannya sekitar 21 persen protein, 46 persen lemak, dan 25 persen karbohidrat. Dilansir dari website FAO, kacang mede juga mengandung berbagai vitamin yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain vitamin E, vitamin D, thiamin, niacin, riboflavin, tocopherol, pyridoxine, dan axerophtol.
Selain itu, kacang dengan rasa gurih ini juga mengandung serat dan karbohidrat.
Apakah Bayi Boleh Mengonsumsi Kacang Mede?
Ya, bayi mama boleh kok mengonsumsi kacang mede. Kacang mede merupakan sumber lemak omega yang bermanfaat untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Magnesium dan asam amino di dalamnya mampu menunjang kekuatan dan pertumbuhan sel.
Seperti semua kacang-kacangan yang lain, kacang mede adalah sumber lemak dan zat besi yang baik untuk bayi dengan pola makan vegetarian.
Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Kacang Mede?
Kacang mede atau pun saus kacang mede dapat diperkenalkan pada bayi segera setelah ia siap mengonsumsi makanan padat di usia enam bulan. Namun ingat, Ma, berikan kacang mede dalam beberapa tahap tekstur. Alangkah baiknya jika kacang mede dihaluskan atau dibuat menjadi seperti selai. Mama bisa mencampurkan olahan kacang mede ini dengan yoghurt, susu formula, atau pun ASI untuk mempermudah bayi mencernanya.
Potensi Alergi dalam Kacang Mede
Kacang mede adalah biji tanaman yang dapat dimakan. Diklasifikasikan sebagai kacang pohon, kacang mede berpotensi menimbulkan alergi makanan yang umum.
Sekitar sembilan persen anak di dunia mengalami alergi terhadap kacang pohon. Jika bayi mama memiliki riwayat keluarga dengan alergi, konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan kacang mede.
Beberapa jenis kacang pohon dan makanan lain memiliki struktur protein yang sama. Misalnya kacang mete dan mangga. Jika bayi mama alergi terhadap salah satunya, kemungkinan besar yang lainnya juga akan menjadi masalah.
Tips Memperkenalkan Kacang Mede pada Bayi
Sama seperti jenis kacang-kacangan yang lain, kacang mede berpotensi membuat bayi tersedak jika disajikan secara utuh. Oleh karenanya, sebaiknya Mama memberikan pada bayi dalam bentuk yang sudah dihaluskan atau dibuat menyerupai saus kacang.
Untuk memperkenalkan kacang mede kepada bayi, sajikan sedikit (sekitar 1/8 sendok teh) kacang mede halus. Perhatikan dengan seksama jika ada reaksi alergi pada bayi. Hindari mencampur kacang mede dengan bahan makanan lain selain yoghurt dan susu agar Mama bisa meninjau reaksi alergi pada bayi secara selektif.
Jika tidak ada reaksi yang merugikan, tingkatkan jumlahnya secara bertahap seiring usia bayi.
Itulah keamanan mengonsumsi kacang mede bagi bayi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Enak Bergizi, Inilah 5 Manfaat Kacang Merah untuk MPASI Bayi
- Kapankah Saat yang Tepat bagi Bayi untuk Mengonsumsi Kacang-kacangan?
- Bolehkah Memberikan Selai Kacang ke Bayi? Ketahui Faktanya!