Belajar Mandiri, Kapan Waktu yang Tepat Bayi Tidur di Kamar Sendiri?
Keputusan untuk memindahkan bayi ke kamarnya sendiri lebih ke faktor kesiapan orangtuanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian orangtua, berbagi kamar dengan bayi sangatlah nyaman. Saking nyamannya, banyak orangtua yang masih satu kamar dengan anaknya hingga beranjak besar.
Saat bayi, memang berbagi kamar memudahkan banyak hal. Menyusui jadi lebih gampang jika bayi berada di ranjang di samping tempat tidur mama. Tidak ada drama kelelahan harus berpindah kamar saat si Kecil rewel.
Tetapi, pada kenyataannya, bayi semakin bertambah usia dan ia pun perlu dibiasakan tidur di kamarnya sendiri. Bayi dan anak-anak memang perlu tidur di kamarnya sendiri sebagai latihan kemandirian serta memberikan ruang privasi bagi orangtuanya.
Lalu, kapan sih waktu yang tepat bayi tidur di kamarnya sendiri? Kali ini Popmama.com akan mengulasnya:
Kapan Waktu yang Tepat Memindahkan Bayi ke Kamarnya Sendiri?
Keputusan untuk memindahkan bayi dari kamar orangtua ke kamarnya sendiri sebetulnya lebih ke faktor kesiapan orangtua, ketimbang kesiapan sang Bayi sendiri. Banyak orangtua yang merasa lebih nyaman jika bayi berada dekat mereka di malam hari.
Meskipun begitu, dilansir dari dari American Academy of Pediatrics, bayi harus tidur di kamar orangtua mereka tetapi tidak di ranjang yang sama, selama setidaknya enam bulan pertama kehidupan. Idealnya sepanjang tahun, untuk mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) sebanyak 50 persen.
Mengapa Bayi Masih Harus Tidur bersama Orangtua hingga Usia 12 Bulan?
Mengapa berbagi kamar dapat secara dramatis menurunkan kemungkinan SIDS, sebetulnya masih belum jelas. Namun, ada anggapan bahwa memiliki orang lain di dalam ruangan membuat bayi tidur lebih nyenyak, yang mungkin mengarah pada penurunan risiko. Menjaga bayi dalam jangkauan mama juga mempermudah menyusui, yang dengan sendirinya telah terbukti menurunkan risiko SIDS hingga 70 persen.
Bersama bayi di kamar orangtua selama 12 bulan pertama juga dapat membantu meningkatkan ikatan orangtua. Bayi belajar bahwa dia dapat mengandalkan Mama untuk berada di sana saat dia menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, dan dihibur oleh suara napas mama.
Memastikan Bayi Sudah Siap Tidur Sendiri di Kamarnya
Jika orangtua merasa sudah siap memindahkan bayi tidur sendiri di kamarnya sebelum usia 12 bulan, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bayi bertumbuh-kembang dengan baik dan tidak lagi memerlukan makan di tengah malam.
Selain itu, bayi sudah bisa berguling dari perutnya ke punggungnya secara mandiri untuk menghindari risiko terjadinya SIDS.
Durasi waktu tidur bayi juga penting. Jika bayi bangun setiap dua, tiga atau empat jam sekali, ia mungkin belum siap tidur sendiri. Tetapi, jika bayi bisa tidur selama enam jam atau lebih tanpa sering terbangun, hal ini bisa menjadi pertimbangan yang menguatkan.
Menyikapi Perpisahan yang Sensitif bagi Bayi
Pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan, bayi mulai lebih peka terhadap hal-hal di sekitarnya. Bayi mungkin mengalami masalah dengan perubahan tersebut, terutama dalam hal perpisahan. Hal ini bisa menyulitkan apabila biasanya mereka ditemani di kamar mereka, tetapi sekarang benar-benar sendirian. Kekhawatiran akan perpisahan bisa sangat membuat bayi stres.
Saat memindahkan bayi ke kamarnya sendiri, jangan kaget jika si Kecil protes selama beberapa malam saat Mama pergi. Jika ini terjadi, segera hampiri dan hiburlah dia. Namun, jangan terlalu banyak bicara atau menggendongnya karena jika dilakukan, hal ini secara tidak sengaja mendorong protesnya.
Tips Melatih Bayi Tidur di Kamarnya Sendiri
Berikut ini beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk memudahkan transisi bayi pindah ke kamarnya sendiri:
Habiskan lebih banyak waktu di kamar si Kecil 1-2 bulan sebelum berpindah. Gunakan kamarnya untuk saat-saat yang menyenangkan dan tenang seperti menyusui, pijat, bernyanyi, tidur siang, atau mengayun. Dengan cara ini, bayi menjadi lebih familiar terhadap suasana kamarnya sendiri.
Selain itu, Mama juga bisa melakukan ini:
- Selama masa transisi, lanjutkan semua rutinitas tidur yang dia sukai, seperti mandi, pijat, membacakan dongeng sebelum tidur, menyusui, dan lain-lain.
- Jika Mama merasa bayi mama sulit tidur, coba gunakan White Noise for Sleep yang dapat diputar dari perangkat apa pun.
Yakinlah bahwa bayi mama kuat dan pemberani untuk tidur sendiri sebagai langkah awal kemandiriannya. Maka Mama pun akan lebih tenang.
Itulah informasi mengenai waktu yang tepat bayi tidur di kamarnya sendiri. Semoga menginspirasi ya, Ma.
Baca Juga:
- Pro dan Kontra Penggunaan White Noise untuk Menidurkan Bayi
- Cek di Sini, Suhu Kamar Tidur Bayi yang Nyaman dan Ideal
- Pemakaian AC di Kamar Bayi: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Ya?