Bolehkah Memberikan Minyak Wijen untuk MPASI Bayi?
Punya aroma dan citarasa khas, amankah minyak wijen untuk campuran MPASI?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minyak wijen merupakan salah satu bahan makanan yang sangat mudah ditemui di supermarket-supermarket di Indonesia. Ada beragam merknya, tetapi sebagian besar kegunaannya adalah untuk menyedapkan makanan.
Minyak wijen umumnya digunakan dalam masakan-masakan Asia. Punya rasa yang kuat dan khas, minyak wijen ternyata bukan hanya enak untuk melezatkan masakan melainkan juga banyak manfaatnya untuk kesehatan. Bahkan, minyak wijen juga bisa disajikan sebagai pelengkap MPASI bayi.
Apa manfaatnya? Bagaimana cara penyajiannya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi minyak wijen untuk MPASI bayi, dilansir dari livestrong.com:
Manfaat Minyak Wijen untuk Kesehatan Bayi
Minyak wijen mengandung vitamin E yang merupakan antioksidan yang melindungi jantung bayi. Antioksidan ini juga berfungsi menekan risiko kanker dan menangkal kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Kandungan lemak tak jenuh dalam minyak wijen membantu anak mama bertumbuh dengan baik dan melindunginya dari penyakit jantung di masa depan.
Selain vitamin E, minyak wijen juga mengandung vitamin K yang diperlukan bayi dalam jumlah cukup untuk pembekuan darah.
Tips Mengolah Minyak Wijen untuk MPASI
Minyak wijen cukup umum digunakan sebagai campuran MPASI bayi. Sifatnya fleksibel untuk diolah dan dapat digunakan sebagai pengganti minyak zaitun atau kanola dalam masakan.
Gunakan minyak wijen untuk menumis sayuran seperti labu, ubi jalar, brokoli, kacang polong, dan wortel agar konsistensinya lembut sehingga bayi dapat dengan mudah makan tanpa tersedak. Mama dapat mencampurkannya pula dengan bumbu daging atau ikan, dan campuran saus cocolan untuk roti atau biskuit bayi untuk meningkatkan aroma dan rasa.
Kapan Saat yang Tepat Memperkenalkan Minyak Wijen kepada Bayi?
Minyak wijen dapat diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan. Beberapa ahli menyarankan agar menunggu hingga bayi berusia 1 tahun agar sistem pencernaannya benar-benar siap menerimanya.
Namun, sebetulnya minyak wijen bisa terdistribusi melalui ASI mama. Jadi sebelum usia 6 bulan, bayi Anda bisa mendapat manfaatnya jika Mama mengonsumsi minyak wijen dalam menu makanan mama.
Risiko Alergi
Secara umum, minyak wijen aman dikonsumsi bayi sejak usia 6 bulan. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah adanya risiko alergi, terutama pada bayi yang punya alergi makanan atau alergi wijen dalam keluarga. Jangan memberikannya, kecuali diperbolehkan oleh dokter.
Gejala alergi wijen dapat nampak berupa gatal-gatal, ruam, mengi, pembengkakan, dan kesulitan bernapas. Selain itu, jika bayi Anda menderita asma atau eksim, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menunda konsumsi minyak wijen hingga dirasa tubuhnya dapat mencernanya dengan baik.
Baca Juga:
- Rasanya Segar, Tapi Bolehkah Bayi Makan Nanas?
- Amankah Memberikan Kembang Kol untuk MPASI Bayi?
- Hati Ayam untuk MPASI: Manfaat dan Cara Pengolahannya