5 Masalah Kuku Bayi dan Anak yang Umum Terjadi
Merasa bentuk dan warna kuku anak aneh? Jangan-jangan ia mengalami satu dari lima masalah ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuku merupakan bagian tubuh anak yang seringkali tak mendapat perhatian khusus. Memang, kuku orang dewasa sangat umum untuk dipercantik dan dirawat. Tetapi, bukan hanya sekadar memenuhi unsur estetika, nyatanya kuku dapat berbicara banyak tentang kondisi kesehatan lho, Ma.
Masalah kuku bayi dan anak merupakan kondisi kesehatan yang umumnya tidak parah dan bisa diobati. Berikut Popmama.com merangkum 5 jenis masalah seputar kuku bayi dan anak, dilansir dari Bundoo:
1. Garis Beau
Garis Beau muncul menyerupai lekukan yang melintasi kuku. Pada bayi, garis-garis ini biasanya terlihat sesaat setelah lahir. Sementara pada anak yang lebih besar, garis ini muncul setelah kondisi demam tinggi. Bisa juga diakibatkan karena kekurangan zinc atau seng.
2. Koilonychia
Koilonychia atau sering disebut kuku sendok. Penderita koilonychia memiliki kuku dengan tekstur yang lembut dan bentuknya menyendok keluar. Kondisi ini bisa terjadi karena kuku anak yang masih sangat tipis dan lembut. Koilonychia sering terjadi pada ibu jari dan jari-jari kaki yang memiliki kuku ukuran besar. Masalah kuku ini juga seringkali dikaitkan dengan kekurangan zat besi.
3. Onikolosis
Pengidap onikolosis akan mengalami kuku yang terlepas dari bantalan kukunya. Penyebabnya bisa jadi karena trauma atau benturan keras. Tetapi bisa juga diakibatkan penyakit autoimun pada anak.
4. Onychoschizia
Bagian ujung kuku menjadi rapuh dan kusam, tak jarang pula terbelah karena kondisi yang disebut onychoschizia ini. Masalah kuku ini umumnya akan terlihat pada bayi di tahun-tahun awal kehidupannya dan pada bagian ibu jari dan jari kaki besar. Diduga penyebabnya adalah trauma berulang serta kebiasaan mengisap ibu jari dan menggigit kuku.
5. Onychomadesis
Onychomadesis merupakan masalah kuku yang cukup kompleks karena disebabkan oleh infeksi virus, seperti campak, penyakit tangan, kaki, mulut dan penyakit Kawasaki. Penyakit lain yang menyebabkan demam tinggi pun dapat menyebabkan onychomadesis. Penyakit ini akan mengakibatkan kuku terpisah dari bantalannya dan mengelupas sepenuhnya.
Meski jarang, kelainan pada kuku dapat mengindikasikan penyakit lain yang melatarbelakanginya. Seperti psoriasis, kelainan jaringan ikat atau penyakit autoimun. Jika kondisi kuku anak mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter anak agar mendapatkan diagnosis serta pengobatan yang tepat.
Baca juga:
- Penyebab Kuku Cantengan pada Anak dan Cara Mengatasinya
- 6 Penyebab Kuku Hitam di Kaki , Bisa Jadi Pertanda Penyakit!
- Awas, Bahaya Mengintai di Balik Cat Kuku yang Digunakan Anak