Awas! Mengayun dan Mengguncang Bayi Saat Bermain Bisa Berakibat Fatal
Maksud hati ingin menghiburnya. Tapi awas, bisa jadi petaka Shaken Baby Impact Syndrome
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak hal yang sering dilakukan orangtua untuk membuat bayi menghentikan tangisnya. Misalnya saja dengan cara mengayunnya atau bahkan melempar ke udara dan menangkapnya kembali untuk membuatnya senang saat bermain.
Ya, si Kecil mungkin memang akan merasa gembira sesaat. Tapi tahukah Mama, tindakan itu bisa berakibat fatal karena akan menimbulkan terjadinya Shaken Baby Impact Syndrome?
Apa Itu Shaken Baby Impact Syndrome?
Shaken Baby Impact Syndrome atau yang sebelumnya dikenal dengan Shaken Baby Syndrome adalah cedera yang terjadi pada otak bayi akibat dari terjadinya trauma di kepalanya. Trauma tersebut terjadi saat bayi mengalami gerakan mendadak saat dilempar, tersentak, diayun, atau diguncangkan tubuhnya.
Dilansir dari thechildren.com, bayi yang masih sangat muda memiliki kepala yang relatif besar dengan otot leher yang lemah. Segala jenis gerakan keras akan menyebabkan semacam efek whiplash pada si Kecil. Whiplash adalah kondisi cedera leher di mana leher bayi dipaksa menjulur terlalu jauh ke belakang lalu secara cepat maju ke depan.
Bisa Fatal karena Shaken Baby Impact Syndrome
Laporan yang dikutip dari thechildren.com menyebutkan trauma kepala yang diakibatkan oleh Shaken Baby Impact Syndrome adalah penyebab utama kematian bayi di Kanada dan Amerika Serikat. Sekitar 25 persen kasus ini menyebabkan bayi meninggal karena cedera dan kasus ini dianggap sebagai suatu bentuk pelecehan terhadap anak.
Shaken Baby Impact Syndrome terjadi karena adanya pembuluh darah rapuh bayi yang robek ketika otak bayi bergeser dengan cepat di dalam tengkoraknya. Adanya penumpukkan darah di ruang kecil memberi tekanan pada otak dan mata, di mana terkadang gerakan kasar juga dapat membuat retina terlepas dan menyebabkan terjadinya kebutaan permanen.
Shaken Baby Impact Syndrome umumnya terjadi saat bayi menangis dan tidak dapat ditenangkan, sehingga pengasuh atau siapapun yang sedang menangani si Kecil akhirnya memperlakukan bayi dengan tindakan yang berlebihan untuk menenangkannya. Misalnya menggendongnya sambil menghentak-hentakannya dengan maksud membuat tangisannya berhenti. Malangnya, tindakan tersebut justru mencelakai si Kecil.
Tanda Shake Baby Impact Syndrome
Luka otak akibat Shaken Baby Impact Syndrome sebenanya tidak mudah terlihat kasat mata karena tidak memperlihatkan luka seperti memar karena terjatuh atau terbentur. Meski demikian, Mama masih dapat mewaspadainya saat si Kecil memperlihatkan tanda-tanda misalnya:
- Terlihat sangat lelah,
- mudah marah,
- adanya masalah pernapasan.
Dalam kasus yang sangat serius, bayi mungkin akan kehilangan kesadaran, kebutaan, defisit motorik, ketidakmampuan belajar dan konsekuensi serius lainnya, bahkan kematian.
Yang penting untuk disadari orangtua atau siapa pun yang ada di sekitar bayi adalah bayi tidak bisa berkomunikasi dengan cara lain selain menangis. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda kebutuhan bayi, terutama saat ia mulai rewel dan menangis. Perlakukan bayi Mama dengan lembut, dan jangan sekalipun melakukan tindakan yang selama ini dianggap sepele, seperti melemparkan bayi ke udara, mengayun bayi pada lengan, menggoyang bayi di lutut bahkan jogging atau lari dengan posisi bayi diikat ke belakang atau di dada. Hal-hal ini tampak sepele, tetapi dapat berakibat fatal.
Baca Juga:
- 4 Hal Penting yang Harus Diketahui Tentang Pendengaran Bayi Baru Lahir
- 7 Bahaya yang Perlu Mama Tahu Saat Gunakan Gendongan Bayi Hadap Depan
- Bayi Menangis dan Perutnya Berbunyi saat Menyusui, Normalkah?